Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Seduhan Teh Hijau [Camelia Sinensis (Linn.) Kunze] Terhadap Aktivitas Antioksidan Sari Buah Apel (Pyrus Mallus L.) Sumarnya, Ros; Permadi, Trisna; Sugiarti, Lilis
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol 17 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Effect of green tea brewed addition toward the antioxidant activity of apple juice, have been investigated by measuring free radical 1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl catches by sample. Ratio of green tea brewed with apple juice was 4:1(T4A1), 3:1(T3A1), 2:1(T2A1) and 1:1(T1A1). Results showed that antioxidant activity of T4A1 (IC50=0,6214% v/v) are not different evident (p<0,05) than green tea brewed (IC50=0,6091% v/v).
Analgesic Activity Combination of Dry Extract of Meniran Leaves (Phyllanthus niruri L.) and Moringa Leaves (Moringa oleifera L.) Using the Chemical Induction Method: Invivo Study Dian Arsanti Palupi; Sugiarti, Lilis; Eni Yulianti
Natural Sciences Engineering and Technology Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Natural Sciences Engineering and Technology Journal
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/nasetjournal.v4i1.53

Abstract

Analgesics are drugs that selectively reduce pain in the central nervous system or peripheral pain mechanisms without significantly changing consciousness. This study aims to determine the analgesic activity of a combination of dry extracts of meniran leaves (Phyllanthus niruri l.) and moringa leaves (Moringa oleifera l.) against Swiss Webster rats with chemical induction methods. This research proves the presence of secondary metabolite content in the dry extract of meniran leaves and moringa leaves which have analgesic activity. The research used 30 male Swiss Webster rats divided into 5 groups. Group 1 is the negative control (CMC-Na 0.5%), group 2 is the positive control (diclofenac Na), group 3 (Dry extract of meniran leaves), group 4 (Dry extract of moringa leaves) and Group 5 (Combination of dry extracts). meniran and moringa leaves). Each was given 1 mL of 1% acetic acid induction chemical stimulation, then the writhing response was observed and recorded at 5-minute intervals for 30 minutes. The results showed that the K3 group combined dry extract of meniran leaves (Phyllanthus niruri L.) and moringa leaves (Moringa oleifera L) is not statistically significantly different from the positive control diclofenac sodium, p-value = 0.183. In conclusion, dry extract of meniran leaves (Phyllanthus niruri L.) and Moringa leaves (Moringa oleifera L.) has been proven to contain secondary metabolites of flavonoids, alkaloids, tannins, and saponins which have analgesic activity.
Pemanfaatan Infused Water Minuman Sehat Sebagai Daya Tahan Tubuh Bersama Pengurus PKK Desa Prambatan Lor Kudus Sugiarti, Lilis; Lina, Rifda Naufa Naufa; Palupi, Dian Arsanti; Setyoningsih, Heni; Pratiwi, Yulia; Wijaya, Hasty Martha; Rahmawaty, Annis; Hidayati, Rakhmi; Listyarini, Anita Dyah; Choiriyah, Nur Choiriyah; Lusiana, Melisa Octa; Kurniawan, Irvan
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i2.349

Abstract

Pemanfaatan infused water sebagai minuman sehat untuk daya tahan tubuh perlu disebarluaskan di masyarakat pasca pandemic Covid 19. Infused water atau spa water adalah air yang ditambah dengan potongan buah-buahan dan didiamkan selama beberapa jam sampai sari buahnya keluar, lalu siap dikonsumsi, sehingga memberi cita rasa dan manfaat untuk kesehatan. Infused water dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bagi mereka yang tidak atau kurang suka buah dan tidak sempat mengkonsumsi buah. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat dalam pembuatan infused water, serta pentingnya meningkatkan imunitas tubuh dengan memanfaatkan minuman kesehatan seperti infused water. Metode yang digunakan adalah deskriptif, ceramah, diskusi dan praktek langsung pembuatan infused water bersama  pengurus PKK desa Prambatan Lor Kabupaten Kudus. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dilihat dari peningkatan pengetahuan dan kemampuan        peserta dalam membuat infused water yang benar sesuai petunjuk yang telah disosialisasikan sebelumnya. Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta dapat membuat infused water secara mandiri dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari infused water sebagai peningkat daya tahan tubuh.
Edukasi Pencegahan Stunting Pada Ibu Balita di Posyandu Dahlia Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Listyarini, Anita Dyah; Pujiati, Eny; Mubaroq, Muhammad Husni; Arsy, Gardha Rias; Rahmawaty, Annis; Wijaya, Hasty Martha; Pratiwi, Yulia; Palupi, Dian Arsanti; Setyoningsih, Heni; Sugiarti, Lilis; Yudanti, Gendis Purno; Susiloningrum, Dwi; Fitrianingsih, Sri; Hidayati, Rahmi; Sari, Dessy Mugita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.418

Abstract

Masalah stunting di Indonesia merupakan salah satu ancaman yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat. Para pemerintah sudah menanggulangi terjadinya stunting pada balita di Indonesia dengan menargetkan program penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Tujuan: Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan mengerti tentang stunting dan cara mengatasinya. Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab mengenai Pencegahan Stunting pada Balita. Hasil : Pendidikan Kesehatan dengan melakukan penyuluhan merupakan intervensi yang tepat dilakukan pada orang tua balita karena akan memberikan pola pikir yang baik yang berdampak pada setiap pengambilan keputusan dan dalam berperilaku. Pembahasan: Audien yang hadir dalam acara ini ada 20 orang anak balita beserta orang tuanya, audien tampak responsif dan aktif dalam berdiskusi saat penyuluhan berlangsung. Simpulan: Ada perbedaan hasil pre test dan post test jawaban pertanyaan peserta mengenai pengertian stunting, penyebab stunting, tanda dan gejala stunting, dampak stunting, pencegahan stunting.
The Relation relation Between Nurturing 1000 First Days Of Life With Stunting On Toddlers In Sumberjambe Sugiarti, Lilis; Setyowati, Lisus; Ermawati, IIt
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v11i2.429

Abstract

Stunting is a matter which occurs in toddlers and abortive attempt of growth in toddlers which caused by chronic malnutrition, recurrent infections, and inadequate psychosocial stimulations, especially on the First 1000 Days of Life (HPK), from fetus until two years. The aim of this study was analyzed relation between nurturing  1000 first days of life with stunting on toddlers ini Sumberjambe. This study was correlative observational analytic by retrospective approach. Population was Sumberjambe village which the sample are 71 by cluster sampling. Data collecting used questioners, then direct height measurement based on height/age index. This study also examined mom’s characteristics which consist of education, job and income. Dependent variable had 7 indicators namely ANC, Exclusive breastfeeding, iron tabs consumption, provision of deworming drugs, vitamin A, feeding and immunizations. the study’s result showed if there was relation significantly between 1000 first days health maintenance with stunting on toddlers, which showed p value average < 0,05. Most related factor with stunting in Sumberjambe was ANC (p value = 0.000). Therefore, an intensive personal approach is needed to encourage and prevent an increase in ANC visits and to promote good behavior to prevent stunting.  
Sosialisasi Pilih Cemilan Sehatku (Inovasi Daun Kelor dan Buah Pisang) untuk Siswa SDN 1 Mejobo Kudus Hidayati, Rakhmi; Rahmawaty, Annis; Sugiarti, Lilis; Islamiyati, Ricka; Pratitis, Mera Putri; Firmansyah, Gunawan; Sukarno, Sukarno; Maharani, Naswa Iza Pramudita; Permatasari, Nanda Intan; Latifah, Ummy
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.37

Abstract

Makanan ringan atau cemilan merupakan snack penghilang rasa lapar sementara waktu. Konsumsi berlebihan makanan dengan gizi yang rendah lambat laun dapat mengakibatkan kurangnya status gizi dan berdampak buruk bagi kesehatan anak. Cemilan sehat dapat dikonsumsi sebagai asupan untuk dinikmati diantara waktu makan yang memiliki kaya gizi dan nutrisi. Cemilan sehat dengan memanfaatkan tanaman herbal dapat memberikan efek mengenyangkan, serta dapat menjadi pilihan favorit sebagai cemilan sehat terutama untuk siswa yang tidak suka herbal dan buah-buahan. Metode yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi ini menggunakan metode ceramah dan fun games. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat di SDN 1 Mejobo Kudus,  ditemukan bahwa terdapat siswa yang belum memahami pentingnya memilih makanan sehat sebagai cemilan. Melalui sosialisasi yang telah dilakukan siswa diajarkan tentang kandungan dan manfaat daun kelor dan buah pisang, ciri cemilan sehat dan tidak sehat serta dampaknya bagi kesehatan tubuh. Kesimpulan kegiatan ini telah berhasil dapat meningkatkan pengetahuan siswa terhadap pentingnya memilih cemilan sehat dan memberikan manfaat bagi siswa.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI DURIAN MONTONG (Durio zibethinus Murr) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus PADA FORMULASI SABUN CAIR Sugiarti, Lilis; Palupi, Dian Arsanti; Wijaya, Hasty Martha; Susiloningrum, Dwi; Mujoko, Bagas
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 9, No 1 (2025): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v9i1.338

Abstract

Penyakit infeksi masih banyak diderita oleh penduduk negara berkembang, termasuk Indonesia yang disebabkan karena adanya bakteri yang tumbuh seperti bakteri Staphylococcus aureus. Salah satu alternatif untuk mengatasi penyakit infeksi dilakukan dengan bahan alam yang memiliki aktivitas antibakteri. Biji buah durian montong merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji durian montong terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada sediaan sabun cair. Metode: Ekstrak biji durian montong diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun cair dengan variasi perbedaan konsentrasi ekstrak biji durian montong (Durio zibethinus Murr) F0 (basis), F1 (3,1%), F2 (7,1%) dan F3 (11,1%). Sediaan sabun cair diuji sifat fisik seperti uji organoleptic, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa dan uji iritasi, selanjutnya dilakukan uji antibakteri untuk mengetahui diameter zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode sumuran. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak biji durian montong pada sabun cair mempengaruhi uji organoleptik dan pH. Tetapi tidak mempengaruhi uji homogenitas, tinggi busa dan iritasi. Kesimpulan: semakin besar konsentrasi ekstrak biji durian montong yang diberikan pada formulasi sabun cair maka semakin besar pula diameter zona hambat yang akan dihasilkan
Penyuluhan DAGUSIBU Obat di Desa Pait Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan Endriyatno, Nur Cholis; Afiani, Tia; Azimah, Nailis Syahidatul; Sugiarti, Lilis; Kartikasari, Ayu Andini; Mersita, Meri
DARMADIKSANI Vol 2 No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i2.1951

Abstract

ABSTRAK Pengabdian pada masyarakat adalah bagian dari implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi untuk memberikan informasi yang dapat digunakan oleh suatu kelompok masyarakat. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan sebuah edukasi serta pemahaman kepada masyarakat di desa Pait mengenai bagaimana pengelolaan obat yang baik dan benar. Pengabdian ini diakukan menggunakan metode penyuluhan dalam bentuk penyampaian informasi berupa materi kepada kelompok sasaran pengabdian. Hasil dari pelaksanaan pengabdian ini diantaranya dapat dijelaskan bahwa kegiatan pengabdian dilakukan dengan penyuluhan secara langsung kepada kelompok sasaran yang dilakukan secara luring dengan tujuan supaya kelompok sasaran pengabdian dapat teredukasi. Setelah kegiatan penyuluhan dengan tujuan kelompok sasaran pengabdian dapat mengetahui bagaimana cara mendapatkan obat, menggunakan obat, menyimpan obat, dan membuang obat secara baik dan benar dengan metode DApat, GUnakan, SImpan, dan BUang yang disingkat DAGUSIBU. Dari hasil diskusi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, para peserta pengabdian merasa lebih paham mengenai DAGUSIBU dibandingkan sebelum ada kegiatan pengabdian ini. Selain itu, peserta juga berpendapat bahwa materi yang disampaikan sangat menarik, mudah difahami, bermanfaat, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat disana. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah bahwa secara garis besar masyarakat sasaran kegiatan pengabdian ini mayoritas lebih mengetahui, tertarik dan mampu memahami tentang bagaimana penggunaan obat dengan baik dan benar. ABSTRACT This community service program (CS) is part of the implementation of "university values" that aims to provide information that can be used by the community group in Pait village. It aims at educating the community on how to get drugs, use drugs, store drugs, and dispose drugs properly and correctly using the DAGUSIBU method. It was conducted through direct offline counseling by delivering materials about the importance of understanding the correct and proper use of drugs to the village community. The results show that the participants understood about the DAGUSIBU method more than before this service activity had been conducted. In addition, participants also thought that the material presented was very interesting, easy to understand, useful, and in accordance with the needs of the community there. The conclusion is in general the target community of this CS are more knowledgeable, interested, and able to understand about how to use drugs properly and correctly.
Pelaksanaan Metode Montessori terhadap Anak Berkebutuhan Khusus pada Anak Usia Dini Sugiarti, Lilis; Awal Maulana, Redi; Elnawati, Elnawati
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 6 No. 2 (2025): Desember
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v6i2.1555

Abstract

Pendidikan inklusif menuntut strategi pembelajaran yang adaptif, terutama bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) usia dini. Pendekatan Montessori dikenal menekankan kemandirian, kebebasan belajar, dan penggunaan material konkret sesuai tahap perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasinya terhadap ABK di Sekolah Aluna Montessori Jakarta Selatan, yang melayani siswa dengan klasifikasi seperti ASD, ADHD, cerebral palsy, speech delay, dan tunarungu. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek difokuskan pada dua siswa dari kelas Mekar Aster dan Mekar Lili, masing-masing mewakili autisme dan tunarungu. Hasil menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan ini terdiri atas tiga tahapan: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Guru kelas dan pendamping menyusun program secara kolaboratif berdasarkan kebutuhan individual, menggunakan kegiatan tematik dan area belajar terstruktur seperti sensorial, keterampilan hidup, bahasa, matematika, dan budaya, serta pendekatan 3 Periode Lesson. Evaluasi dilakukan melalui laporan perkembangan siswa. Pendekatan ini terbukti meningkatkan konsentrasi, kemandirian, keteraturan, dan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran. Temuan ini menegaskan relevansi model pembelajaran berbasis kebutuhan individual dalam konteks pendidikan inklusif, meski tantangan seperti keterbatasan pemahaman orang tua dan akses material masih menjadi hambatan yang perlu diatasi.
Toksisitas Akut Jamu Tradisional Pegel Linu Terhadap Mencit (Mus Musculus) dengan Penentuan Nilai LD50 Menggunakan Metode Thomposon-Weil: Acute Toxicity of Traditional Herbal Medicine Pegel Linu Against Mice (Mus Musculus) With Determination of LD50 Value Using Thompson-Weil Method Palupi, Dian Arsanti; Sugiarti, Lilis; Triastuti, Aning; Wijaya, Hasty Martha; Pratiwi, Yulia
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.10587

Abstract

Uji toksisitas akut merupakan cara untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian suatu zat dalam dosis tunggal atau dosis berulang yang diberikan dalam waktu tidak lebih dari 24 jam. Tujuan penelitian ini memberikan informasi tentang toksisitas jamu pegel linu sehingga meningkatkan keamanan penggunaannya. Metode penelitian: Sebanyak 25 ekor mencit di bagi menjadi lima kelompok. menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 ekor, yaitu kontrol negative (K1), jamu tradisional pegel linu dosis 1,3mg (K2), dosis 2,6mg (K3), dosis 5,2 mg (K4) dan dosis 10,4 mg (K5) yang diberikan per oral dengan menggunakan sonde dalam volume 1mL Dilakukan pengamatan gejala toksik yang muncul selama 14 hari, perhitungan persentase index relative organ hepar, dilakukan histopatolologi hepar untuk mengetahui kerusakan jaringan. Dihitung nilai LD50 untuk mengetahui kategori ketoksikan jamu tradisional pegel linu. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jamu tradisional pegel linu menunjukkan gejala toksik dan penibgkatan persentase IRO. Kesimpulan jamu tradisional pegel linu menunjukkan gejala toksik, gambaran histopatologi jaringan hepar mengalami nekrosis terbanyak pada kelompok K5 dosis 10,4mg. Nilai LD50 sebesar 1,479 mg/kgBB, yang dinyatakan dalam kategori "toksik ringan". Temuan ini menyoroti pentingnya penelitian lebih lanjut terkait pengamatan histopatologi pada organ lain dan perlunya memperhatikan penggunaan jamu dalam dosis tinggi.