Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Character Education: Instilling Positive Values in the Younger GenerationFaizal Hasbi; Ine Indiyani
Jurnal Pengetahuan dan Pendidikan Vol 4 No 1 (2025): Journal of Media, Sciences and Education
Publisher : Yayasan Baru Haji Samsudin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jomet.v4i1.101

Abstract

Character education plays a crucial role in shaping the younger generation to be individuals of integrity, morality, and ethics. This article discusses the urgency of instilling positive values such as honesty, responsibility, empathy, and respect in education. Integrating these values into the elementary and secondary school curricula through a comprehensive approach can create an environment conducive to character development. Various methods, including project-based learning, extracurricular activities, and exemplary behavior from educators, can assist children in learning and internalizing these values. The article also identifies challenges in implementing character education and offers practical solutions to overcome them. By instilling positive values from an early age, it is hoped that the younger generation will grow into individuals who are not only academically excellent but also possess strong character, ready to face future challenges with a positive and constructive attitude.
Peran Pendidikan Islam dalam Pembentukan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Nadila Juanda; Ine Indiyani; Faizal Hasbi; Ervina
CARONG: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2025): APRIL: Sosial Studies
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/jf30j892

Abstract

Pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting di dalam pembentukan akhlak siswa, terutama jika hal ini diterapkan di tingkat sekolah menengah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pembentukan karakter dan akhlak siswa melalui pendidikan Islam di dalam konteks formal. Metode library research digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kajian buku juga literatur serta artikel beserta jurnal yang relevan pada tema penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai agama yang diajarkan pendidikan Islam tidak hanya membentuk sikap serta perilaku positif siswa, namun juga kejujuran, disiplin, dan rasa tanggung jawab. Guru berperan selaku teladan, serta hal ini sangatlah berpengaruh di dalam pembentukan akhlak siswa. Lingkungan sekolah yang mendukung juga berperan penting dalam proses tersebut. Penelitian ini menyatakan bahwa pengintegrasian nilai-nilai Islam ke dalam kurikulum dan aktivitas sehari-hari di sekolah menengah terbukti sangat efektif dalam membentuk akhlak siswa. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk pengembangan program pendidikan yang lebih baik di masa mendatang.
Pentingnya Pendidikan Islam dalam Menanggulangi Radikalisme di Kalangan Anak Muda Faizal Hasbi; Ine Indiyani; Nadila Juanda; Najwa Az-Zahra
Journal Scientific of Mandalika (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 5 No. 8 (2024)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/10.36312/vol5iss8pp331-341

Abstract

Radikalisme di kalangan anak muda merupakan isu yang semakin memprihatinkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Dalam menghadapi tantangan ini, pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya pendidikan Islam dalam menanggulangi radikalisme di kalangan anak muda. Analisis dilakukan melalui metode studi kepustakaan (library research), jurnal ini menunjukkan bahwa pendidikan Islam memegang peran kunci dalam memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran Islam, membentuk identitas Islami yang kuat, dan mengajarkan nilai-nilai moderat serta toleransi. Pendidikan Islam juga membantu dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, memperkuat ketahanan terhadap propaganda radikal, dan mengarahkan partisipasi positif dalam masyarakat. Namun, untuk mencapai efektivitas penuh, pendidikan Islam harus didukung oleh kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat sipil. Kesimpulannya, pendidikan Islam bukan hanya sarana untuk memahami agama, tetapi juga sebagai benteng utama dalam memerangi radikalisme di kalangan anak muda. Dengan memperkuat peran pendidikan Islam, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif anak muda, mengarahkan mereka menuju masa depan yang penuh harapan, dan membangun masyarakat yang damai dan harmonis.
PERBANDINGAN PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH UMUM ANTARA INDONESIA DAN MESIR Ika Kurnia Sofiani; Ine Indiyani; Nadila Juanda; Najwa Az-Zahra
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.1995

Abstract

Penelitian ini mengkaji perbandingan pendidikan Islam di sekolah umum antara Indonesia dan Mesir, dengan penekanan pada kurikulum, sistem pendidikan, serta peran lembaga pendidikan di kedua negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan pendekatan pendidikan Islam di lembaga pendidikan umum antara Indonesia dan Mesir, dua negara dengan komunitas Muslim terbesar secara global. Di Indonesia, pendidikan Islam dimasukkan ke dalam sistem kurikulum nasional dan menekankan pada penguatan moral serta etika yang sejalan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Sekolah umum di Indonesia sering kali menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel, yang memungkinkan variasi dalam pengajaran pendidikan Islam, tergantung pada konteks budaya dan komunitas setempat. Di sisi lain, Mesir memiliki sistem pendidikan yang lebih terstruktur, di mana pendidikan Islam diajarkan sebagai mata pelajaran wajib di semua jenjang pendidikan. Kurikulum di Mesir cenderung lebih konservatif dan menekankan penguasaan teks-teks klasik Islam, yang dapat menghambat kreativitas dan pemikiran kritis siswa. Dengan membandingkan kedua sistem pendidikan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pendidikan Islam dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan generasi muda di era globalisasi.