Amirah, Alya Dafa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Melitus Pada Masyarakat Usia Di Atas 40 Tahun Di Kabupaten Gowa Amirah, Alya Dafa; Sumiaty; Ella Andayanie
Window of Public Health Journal Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v3i3.95

Abstract

Indonesia menempati peringkat ke-3 kejadian diabetes melitus tertinggi di Kawasan Asia Tenggara dengan prevalensi sebesar 11,3%. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, Sulawesi Selatan menempati urutan ke-10 dengan prevalensi 1,8% dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Masyarakat di Kelurahan Batangkaluku memiliki kebiasaan mengonsumsi karbohidrat yang tinggi, dimana makanan pokok utama ialah nasi putih, mereka juga senang mengonsumsi kue-kue tradisional di pagi hari karena banyak dari masyarakatnya yang menjual kue-kue tradisional dan makanan jadi di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan (dari segi kecukupan energi, karbohidrat, lemak, dan protein) dengan kejadian diabetes melitus pada masyarakat usia ≥ 40 tahun di kelurahan Batangkaluku kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang dipilih sesuai dengan kriteria sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 215 orang. Dari hasil penelitian diperoleh prevalensi diabetes melitus sebanyak 12,6%, ditemukan pula hubungan bermakna antara pola makan dari segi kecukupan energi, karbohidrat, dan lemak dengan kejadian diabetes melitus (p= 0,00< α=0,05), tidak ada hubungan antara pola makan dari segi kecukupan protein dengan kejadian diabetes melitus (p= 0,19< α=0,05). Saran untuk masyarakat berusia ≥40 tahun agar menjaga pola makan seimbang dengan asupan energi yang cukup 70-105% dari Tingkat Kecukupan Energi dan asupan zat gizi makro yang cukup 80-100% dari Angka Kecukupan Gizi. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan kejadian diabetes melitus pada masyarakat usia ≥40 tahun di kelurahan Batangkaluku kabupaten Gowa.
Physical Activity among Adolescents in Urban and Rural Area in South Sulawesi, Indonesia: Exploring the Influence of Environmental Factors Yusuf, Rezky Aulia; Muhsanah, Farihah; Cakke, Syiar; Amirah, Alya Dafa; Patimah, Sitti; Awalia, Nurul
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 3 No. 2 (2022): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v3i2.1897

Abstract

Abstrack Background: The neighborhood environment can affect the physical activity of adolescents, including the problem of the availability of sports or play facilities, sidewalks for pedestrians, fields, and environmental hygiene problems. The influence of the environment on physical activity (PA) in adolescents between urban and rural areas will have a different effect. Thes study purpose to explore environmental factors that influence adolescent’s participation in PA in the context of the urban and rural area environment. Method: Snowball sampling technique was used to get ten students from urban and rural areas respectively. Students aged 13 to 15 years were involved in the offline and online interview (by a videocall through WhatsApp) with semi-structured questions guidelines. Interview guidelines consisting of five-item topic questions and each topic has a different number of questions, with a total of 17 questions. This study also involved the photovoice procedures, such as photo-taking, selecting, contextualizing, and codifying themes. NVivo 12 software for qualitative data analysis. Results: The findings reveal that while adolescents in rural areas have access to natural resources such as hills and small woods, they are unaware of how to use these resources to promote and engage in PA. Poor natural resource management, a lack of awareness, a lack of sidewalk infrastructure, distance, road safety, and a lack of PA facilities were all issues that limited teenagers' participation in physical activity. Meanwhile, adolescents in urban area with abundant, safe, and clean facilities, as well as a diverse sports community were more likely to stay at home to play with the gadget. Conclusion: It is proposed that health promotion and physical activity instruction for teenagers in metropolitan areas is urgently needed, with a particular focus on limiting the use of gadgets and improving intervention-related safety. Basic amenities such as play places and pedestrian infrastructure are required in a rural region to promote adolescent PA. Any intervention should make use of natural resources, which are less expensive, environmentally friendly, and long-lasting.