Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efek Antiinflamasi Ekstrak dan Tablet Daun Kenitu (Chrysophyllum cainito L. ) pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Ma'arif , Burhan; Sholekhah, Syafirda Arma'atu; Fuadi, Muhammad Nauval Nadhirul; Dianti, Meilina Ratna; Suryadinata , Arief; Maulina, Novia
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 5 No 1 (2024): Farmasis: Jurnal Sains Farmasi Vol 5. No. 1 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v5i1.8614

Abstract

Pendahuluan : Inflamasi pada persendian akibat kerusakan tulang rawan merupakan ciri dari osteoarthritis (OA). Osteoarthtritis adalah suatu penyakit degeneratif terkait dengan rendahnya kadar estrogen dalam tubuh. Senyawa fitoestrogen memiliki struktur yang sama seperti estrogen, sehingga fitoestrogen dapat menjadi alternatif dalam meredakan inflamasi pada OA. Daun kenitu (Chrysophyllum cainito L.) salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa fitoestrogen. Tujuan: Untuk membuktikan ekstrak etanol 70 persen (EDC) dan tablet (TDC) yang diformulasikan dari daun C. cainito  dapat mengurangi efek inflamasi pada tikus wistar jantan. Metode: Aktivitas antiinflamasi EDC dan TDC  kemudian diuji pada tikus menggunakan metode edema kaki tikus yang diinduksi karagenan dengan dosis 4,05, 8,1, dan 16,2 mg tiap 200gBB tikus per hari untuk EDC, sedangkan untuk TDC 24,3, 48,6, dan 97,2 mg tiap 200gBB tikus per hari. Setelah pemberian masing-masing sampel selama 30 menit, tikus diinduksi secara subplantar dengan karagenan 1 persen  kemudian diamati edema pada telapak kaki tikus selama 6 jam.  Hasil: EDC dan TDC menunjukkan aktivitas antiinflamasi, dengan dosis optimal untuk EDC adalah 4,05 mg tiap 200gBB sedangkan, dosis optimal untuk TDC adalah 48,6 mg tiap 200gBB, sehingga menghasilkan persentase penghambatan edema pada tikus. Kesimpulan: Hasil tersebut menunjukkan bahwa CLE dan CLT mempunyai efek anti inflamasi sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat alternatif anti OA.