p-Index From 2020 - 2025
2.531
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PIPER
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan Anakan Nyatuk (Palaquium spp) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning H.M.Kurniawan Candra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 14, No 26 (2018): Jurnal Piper
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v14i26.122

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara dan dosis yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan anakan Nyatuk pada tanah Podsolik Merah Kuning. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan anakan Nyatuk pada tanah Podsolik Merah Kuning dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam upaya pembibitan anakan Nyatuk.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan tunggal adalah pupuk NPK Mutiara yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : Tanpa pupuk NPK Mutiara (N0), NPK Mutiara 40 gram per anakan (N1), NPK Mutiara 50 gram per anakan (N2) dan NPK Mutiara 60 gram per anakan (N3). Rancangan ini dipilih karena anakan Nyatuk, lingkungan tempat tumbuh dan alat yang digunakan dalam penelitian relatif homogen (seragam). Hasil penelitian diketahui bahwa Pemberian pupuk NPK Mutiara berpengaruh sangat signifikan terhadap pertambahan tinggi dan pertambahan jumlah daun anakan Nyatuk pada tanah Podsolik Merah Kuning. Perlakuan pemberian pupuk NPK Mutiara dengan dosis 50 gram per anakan (N2) adalah yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya, untuk meningkatkan pertambahan tinggi (rerata 5,50 cm) dan pertambahan jumlah daun anakan Nyatuk (rerata 3,33 helai). Perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk melihat pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan anakan Nyatuk yaitu dengan cara menambah lamanya waktu penelitian, sehingga didapatkan kesimpulan yang menyeluruh dan utuh.
Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan Anakan Jernang (Daemonorops draco) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning H.M.Kurniawan Candra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 16, No 31 (2020): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v16i31.447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara dan dosis yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan anakan Jernang (Daemonorops draco) pada tanah Podsolik Merah Kuning. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan anakan Jernang pada tanah Podsolik Merah Kuning dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam upaya pembibitan anakan Jernang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan tunggal adalah pupuk NPK Mutiara yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : Tanpa pupuk NPK Mutiara (N0), NPK Mutiara 40 gram per anakan (N1), NPK Mutiara 50 gram per anakan (N2) dan NPK Mutiara 60 gram per anakan (N3). Rancangan ini dipilih karena anakan Jernang, lingkungan tempat tumbuh dan alat yang digunakan dalam penelitian relatif homogen (seragam). Hasil penelitian diketahui bahwa Pemberian pupuk NPK Mutiara berpengaruh sangat signifikan terhadap pertambahan tinggi dan pertambahan jumlah daun anakan Jernang pada tanah Podsolik Merah Kuning. Perlakuan pemberian pupuk NPK Mutiara dengan dosis 50 gram per anakan (N2) adalah yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya, untuk meningkatkan pertambahan tinggi (rerata 5,50 cm) dan pertambahan jumlah daun anakan Jernang (rerata 3,33 helai). Perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk melihat pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan anakan Jernang yaitu dengan cara menambah lamanya waktu penelitian, sehingga didapatkan kesimpulan yang menyeluruh dan utuh. Kata Kunci: Pupuk NPK Mutiara, Pertumbuhan Tinggi dan Jumlah Daun, Tanah Podsolik Merah Kuning
STUDI HABITAT JENGGER (Ploiarium alternifolium (Vahl) Melchior) DI DESA SEBONGKUH KECAMATAN KEMBAYAN KABUPATEN SANGGAU H.M.Kurniawan Candra; Hel mindo
Publikasi Informasi Pertanian Vol 12, No 23 (2016): Jurnal PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v12i23.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor biotik berupa vegetasi sekitar dan faktor abiotik meliputi tanah, suhu, kelembaban serta curah hujan pada habitat Jenger yang terdapat di desa Sebongkuh Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan terutama mengenai habitat Jenger yang terdapat di desa Sebongkuh Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode petak tunggal. Penentuan petak pengamatan dilakukan secara purposive sampling (disengaja) pada areal yang banyak terdapat tumbuhan Jenger. Petak yang digunakan untuk pengamatan adalah petak tunggal yang berukuran 100 m x 60 m. Didalam petak tunggal tersebut terdapat masing-masing 15 plot pengamatan untuk tingkat pohon, tiang, pancang dan semai/tumbuhan bawah, sehingga secara keseluruhan terdapat 60 plot pengamatan. Hasil penelitian terdapat 6 (enam) jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar pohon Jenger, yaitu Belantik, Dangin, Kantong Semar, Reju, Resak dan Pakis Hutan. Jenis-jenis ini termasuk tumbuhan pioner yang tumbuh pada lahan terbuka dan sudah mengalami gangguan. Tanah pada lokasi penelitian memiliki pH 6,12 (Agak Masam), Karbon Organik sebesar 24,91% (Sangat Tinggi), N Total 1,74% (Sangat Tinggi), C/N rasio 14,32 % (Sedang), K 0,09 (Sangat Rendah), Ca 0,27 (Sangat Rendah) dan Mg 0,14 (Sangat Rendah) dan iklim yang sesuai bagi pertumbuhan Jenger yaitu rata-rata curah hujan bulanan adalah 268,71, rerata suhu udara bulanan 26, 59 OC, rerata Kelembaban Relatif bulanan 85,83 (%) dan Lamanya Penyinaran rerata bulanan adalah 57,00 (%). Mengingat kawasan hutan tempat penelitian dekat dengan pemukiman dan terdapat banyak aktivitas masyarakat, maka diperlukan upaya yang nyata oleh pemerintah melalui instansi terkait dan masyarakat untuk menjaga dan menjamin kelestarian pohon Jenger
Pengaruh Pemberian Pupuk Npk Mutiara Terhadap Pertumbuhan Bibit Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning H.M.Kurniawan Candra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 13, No 25 (2017): Jurnal PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v13i25.89

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara dan dosis yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan bibit Jati Belanda pada tanah Podsolik Merah Kuning.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan tunggal dosis pupuk NPK Mutiara yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu : Tanpa pupuk NPK Mutiara (N0), NPK Mutiara 3 gram per tanaman (N1), NPK Mutiara 4 gram per tanaman (N2), NPK Mutiara 5 gram per tanaman (N3) dan NPK Mutiara 6 gram per tanaman (N4) dan NPK Mutiara 7 gram per tanaman (N5). Rancangan ini dipilih karena bibit Jati Belanda dan alat penelitian yang digunakan seragam/homogen.Hasil penelitian diketahui bahwa Pemberian pupuk NPK Mutiara berpengaruh sangat signifikan terhadap pertambahan jumlah daun dan pertambahan tinggi bibit Jati Belanda pada tanah Podsolik Merah Kuning. Perlakuan pemberian pupuk NPK Mutiara dengan dosis 6 gram per bibit (N4) dan 7 gram per bibit (N5) adalah yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yang mampu memacu rerata pertambahan jumlah daun sebanyak 16,75 (helai) dan rerata pertambahan tinggi bibit Jati Belanda sebanyak 33,50 cm.
Studi Habitat Pohon Pakan Lebah Di Kawasan Berhutan Menyumbung Tengah Kecamatan Sintang H.M.Kurniawan Candra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 15, No 28 (2019): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v15i28.285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari habitat pohon pakan lebah secara alami, faktor abiotik dan faktor biotik dari habitat Pohon Pakan Lebah di hutan Menyubong Tengah. Metode pengamatan yang digunakan metode petak tunggal, dimana penentuan petak dilakukan secara purposif smping, dengan ukuran petak 20 X 20m sebanyak 5 petak. Hasil analisa vegetasi ditemukan 28 jenis vegetasi tingkat semai, 26 jenis vegetasi tingkat pancang, 25 jenis vegetasi tingkat tiang, dan 22 jenis vegetasi tingkat pohon. Untuk pohon pakan lebah ditemukan 9 jenis vegetasi tingkat semai dengan INP= 107,4374, 10 jenis vegetasi tingakat pancang dengan INP =159,6182, 9 jenis vegetasi tingkat tiang dengan INP =147,9450, dan 10 jenis vegetasi tingkat pohon dengan INP = 190,7533. Pohon Pakan Lebah tumbuh pada pH tanah yang sangat masam dengan pH H2O (3,34), kandungan bahan oraganik Carbon sebesar (5,44%), Nitrogen sebesar (0,25%), dan kandungan unsur hara Posphor sebesar (17,23 ppm). Kalium sebesar (0,21 C mol/kg). Magnesium sebesar (0,56 C mol/kg). Kandugan Na sebesar (0,17 C mol/kg). Kandungan kalsium di areal penelitian sebesar 0,39 C mol/kg, KTK sebesar 27,25 C mol/kg, Kejenuhan basa sebesar 4,88 C mol/kg. Kondisi iklim pada lokasi penelitian meliputi suhu rata-rata 26,9°C dan kelembaban udara pada lokasi penelitian 86,75%.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Anakan Pekawai (Durio kutejensis) Pada Tanah Podsolik Merah Kuning H.M.Kurniawan Candra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 15, No 29 (2019): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v15i29.334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dan dosis pupuk kandang kotoran Ayam yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan anakan Pekawai (Durio kutejensis) pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Penelitian ini menggunakan rancangan dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini adalah pemberian Pupuk Kandang Kotoran Ayam yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu tanah pada lokasi penelitian tanpa pupuk kandang kotoran Ayam (A0 atau Kontrol), 750 gram Pupuk Kandang Kotoran Ayam per anakan (A1), 1.000 gram Pupuk Kandang Kotoran Ayam per anakan (A2) dan 1.250 gram Pupuk Kandang Kotoran Ayam per anakan (A3). Hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk kandang kotoran Ayam memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan anakan Pekawai (Durio kutejensis) pada tanah Podsolik Merah Kuning. Dosis perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan pertambahan jumlah daun dan tinggi anakan Pekawai adalah perlakuan A3 (1.250 gram Pupuk Kandang Kotoran Ayam per anakan), dengan rerata pertambahan jumlah daun sebanyak 17,17 helai daun dan rerata pertambahan tinggi sebesar 32,00 cm..
INVENTARISASI TEGAKAN HUTAN DESA MERPAK KECAMATAN KELAM PERMAI KABUPATEN SINTANG H.M.Kurniawan Candra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 17, No 2 (2021): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v17i2.544

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis tegakan yang terdapat padakawasan Hutan Desa Merpak Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Penelitian ini dilaksanakandengan menggunakan metode jalur/transek, sebanyak 2 buah dengan panjang jalur masing-masing 300meter. Pada setiap jalur dibuatkan petak pengamatan kontinyu dengan ukuran 2m x 2m untuk tingkatSemai, 5m x 5m untuk tingkat Pancang, 10m x 10m untuk tingkat Tiang dan 2 m x 20m untuk tingkatPohon, sehingga luas total petak pengamatan adalah 1,2 Ha. Secara keseluruhan terdapat 22 jenistegakan hutan, untuk tingkat semai secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas,Garu Engkaras, Terentang, Entangor dan Engkerabang. Untuk tingkat pancang secara berurutan jenisjenisyang dominan adalah Medang Piawas, Majau, Garu Engkaras, Entangor dan Terentang. Untuktingkat tiang secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas, Entangor, Majau,Terentang dan Garu Engkaras, Untuk tingkat pohon secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalahMedang Piawas, Entangor, Majau, Terentang dan Rengas. Keanekaragaman jenis tegakan hutan untuktingkat semai, pancang, tiang dan pohon menurut kriteria Shannon-Wielner tergolong sedang dengannilai indeks keanekaragaman jenis tingkat semai sebesar H= 1,3043, tingkat pancang sebesar H=1,2447, tingkat tiang sebesar H= 1,2467 dan tingkat pohon sebesar H= 1,1801.
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis NPK Terhadap Pertumbuhan Stek Kantong Semar (Nepenthes ampullaria Jack) H.M.Kurniawan Candra; Sumjulia -
Publikasi Informasi Pertanian Vol 13, No 24 (2017): Jurnal PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v13i24.61

Abstract

Kantong Semar merupakan tumbuhan yang mempunyai nilai estetika tinggi. Salah satu Kantong Semar yang memiliki nilai estetika serta banyak digemari oleh para pecinta  tumbuhan  hias  adalah  kantong  semar  (Nepenthes  ampullaria  Jack).  Meskipun jumlahnya  cukup  banyak  di  alam,  namun  apabila  tidak  ada  upaya  untuk  melestarikan dan  membudayakannya,  dikhawatirkan  jenis  ini  menjadi  punah.  Hal  ini  dapat  terjadi karena  tingginya  nilai  komersil  dari  kantong  semar  tersebut.  Sehingga  memicu masyarakat untuk memanfaatkannya tanpa terkendali, serta adanya upaya pengelolaan hutan yang tidak  berwawasan lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan Rancngan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor, masing-masing factor terdiri dari  3  taraf  perlakuan  dan  3  kali  taraf  ulangan.  Factor  pertama  adalah  media  tanam kokopit dan sekam bakar, factor kedua adalah dengan dosis pupuk NPK. Analisis yang digunakan adalah Analis Sidik Ragam, selanjutnya untuk mengetahui untuk mengetahui perbedaan perlakuan digunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf perlakuan 5% dan  1%.  Dari  hasil  penelitian  tentang  pengaruh  komposisi  media dan  dosis  NPK terhadap pertumbuhan stek kantong semar  Nepenthes ampularia  Jack diketahui bahwa perlakuan  komposisi  media  tidak  signifikan  terhadap  panjang  akar,  jumlah  tunas  dan panjang  tunas,  sedangkan  interaksi  komposisi  media  75%kokopit  dengan  25%  sekam bakar  (K1n1)  dan  dosis  NPK  0,5  gram  hanya  signifikan  pada  jumlah  tunas  tanaman Nepenthes ampularia Jack. Dan tidak signifikan pada panjang akar dan panjang tunas.
Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil) H.M.Kurniawan Candra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 16, No 30 (2020): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v16i30.373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dosis pupuk NPK yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit Jabon Merahdan dapat dijadikan sebagai acuan dalam rangka membudidayakan bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini yang menjadi perlakuan adalah pemberian pupuk NPK yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu Tanpa pupuk/Kontrol (N0), Pupuk NPK 4 gram per liter air per 16 bibit (N1), Pupuk NPK 5 gram per liter air per 16 bibit (N2), Pupuk NPK 6 gram per liter air per 16 bibit (N3), Pupuk NPK 7 gram per liter air per 16 bibit (N4) dan Pupuk NPK 8 gram per liter air per 16 bibit (N5). Rancangan ini dipilih karena bibit Jabon Merah dan alat penelitian yang digunakan seragam (homogen). Hasil penelitian diketahui bahwa pemberian pupuk NPK memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan bibit Jabon Merah. Dosis Perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan bibit Jabon Merah adalah perlakuan N5 (8 gram per liter air per 16 bibit) dengan rerata pertambahan daun sebanyak 6,50 helai daun dan rerata pertambahan tinggi 15,75 cm, sedangkan yang terendah adalah N0 (kontrol/tanpa pupuk NPK) dengan rerata pertambahan daun hanya sebanyak 1,75 helai daun dan pertambahan tinggi 5,00 cm.
INVENTARISASI POPULASI PIKAH (Nasalis larvatus) PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM KAPUAS HULU H.M.Kurniawan Candra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 17, No 1 (2021): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v17i1.516

Abstract

Penelitian ini bertujan untuk mengetahuipenyebaran dan populasi populasi Pikah (Nasalislarvatus) dalamkawasan Taman Nasional Danau Sentarumdi Desa Laut Tawang Kecamatan SuhaidKabupaten Kapuas Hulu serta untuk mengetahui jnis tumbuhan pakan, tempat beristirahat, dantempat beraktivitas.Kegunaan Penelitian ini dilihat dari dua aspek teoritis dan aspek praktis.Aspek teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi ilmu dan pengetahuan terutamamengenai keberadaan populasi Pikah (Nasalis larvatus) khususnya yang terdapat dalam kawasandalam Taman Nasional Danau Sentarum di Desa Laut Tawang Kecamatan Suhaid KabupatenKapuas Hulu. Penelitian ini mengunakan metode transek. Transek dibuat berdasarkan keberadaanPikah pada daerah/lokasi penelitian. Jalur dibuat sepanjang sungai tempat lokasi penelitian yangpanjangnya menyesuaikan kondisi dilapangan. Hasil penelitian pada 5 transek yaitu Sungai Tawang,Sungai Batang Ketam,Sungai Sentarum, Sungai Kenelang dan Sungai Tengkidap. Ditemukan 7kelompok bekantan sebanyak 53 ekor dengan kerapatan individu 1,17 dan 128 jumlah populasi.Dengan luas kawasan habitat bekantan 110 km² di Desa laut Tawang Dalam Kawasan TamanTasional Danau Dentarum dan jumlah pakan di ketahui sebanyak 12 jenis tumbuhan.