Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tata Kelola Pelayanan Kapal Ro-Ro Dumai -Tanjung Kapal Provinsi Riau Ginting, Yolanda Tira Malona; Simanjuntak, Harapan Tua Ricky Freddy
Journal of Law, Education and Business Vol 2, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v2i2.2594

Abstract

Kapal Ro-Ro telah menjadi elemen penting dalam memfasilitasi konektivitas antarwilayah di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola pelayanan kapal Ro-Ro antara Dumai dan Pulau Rupat, dengan fokus pada aspek tata kelola, pelayanan, dan kendala yang dihadapi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, Balai Pengelola Transportasi Darat,PT. ASDP,PT.Jembatan Nusantara dan pengguna jasa, menggunakan Teori Good Governance yaitu partisipasi, kepastian hukum, transparansi dan juga efektifitas dan efesiensi dari UNDP (1997) . Penelitian ini berfokus pada tata kelola pelayanan kapal Ro-Ro antara Kota Dumai dan Pulau Rupat. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kapal Ro-Ro, yang saat ini minim karena kurangnya keterlibatan dalam proses pengawasan dan pengelolaan. Penelitian juga mengevaluasi penerapan regulasi dan kebijakan terkait pelayanan kapal Ro-Ro untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, penelitian ini mengamati sejauh mana informasi terkait jadwal operasional, tarif, dan proses pengelolaan kapal Ro-Ro tersedia secara terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat umum. Temuan menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara jumlah kapal yang beroperasi dan ketersediaan dermaga yang memadai, yang mengakibatkan keterlambatan jadwal, ketidakpastian, dan ketidaknyamanan bagi masyarakat pengguna jasa. Kendala utama meliputi kurangnya sarana-prasarana dan rendahnya koordinasi antar stakeholder. Kesimpulan penelitian menyoroti perlunya perbaikan dalam tata kelola pelayanan kapal Ro-Ro guna meningkatkan partisipasi masyarakat, transparansi, efektivitas, dan efisiensi operasional serta mengatasi kendala sarana-prasarana dan koordinasi antar stakeholder. Rekomendasi untuk perbaikan sebaiknya terfokus kepada penyempurnaan regulasi, peningkatan informasi publik, dan optimalisasi sarana-prasarana.
PENERAPAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI KELURAHAN LUBUK GAUNG, KOTA DUMAI Kuswoyo, Indra; Dumaria, Agustina; Apredo, Calvin; Siahaan, Samantha Peliciamanuela; Natasya, Catrine; Sitanggang, Feri Justinus; Tambunan, Grace Rumondang Eka Priscilia; Purba, Triska Wahyuni; Manalu, Danni Santo; Manik, Nico Febian; Ginting, Yolanda Tira Malona
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 4 No. 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lubuk Gaung merupakan kelurahan yang terletak di kecamatan Sungai Sembilan, kota Dumai. Problematika yang dihadapi oleh masyarakat kelurahan Lubuk Gaung saat ini berupa penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Masalah yang Tim angkat kali ini adalah mengenai kurangnya kebiasaan masyarakat dalam menjaga perilaku hidup bersih dan sehat seperti kurangnya kesadaran dalam mengenakan prokes guna mengusir Covid-19 di era New Normal, lunturnya kegiatan gotong royong dan lain-lain. Untuk mengatasi hal tersebut masih menjadi tantangan bagi kami Tim KUKERTA UNRI yang bekerjasama dengan pihak Kelurahan dan Puskesmas. Salah satu program kerja kami adalah melaksanakan sensus penduduk dalam rangka program “Kampung Germas”. Tujuan diadakan Kampung Germas ini adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat supaya terhindar dari segala penyakit yang ada. Tim melakukan pendataan biodata, kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat kelurahan Lubuk Gaung tepatnya RT 15-25. Hasil pendataan kesehatan yang kami peroleh yaitu 33,1% masyarakat penderita TB paru; 44% masyarakat penderita hipertensi dan 4,4% masyarakat penderita gangguan jiwa. Selain itu, sebanyak 12,6% masyarakat belum mendapatkan fasilitas air yang bersih.
PENERAPAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI KELURAHAN LUBUK GAUNG, KOTA DUMAI Kuswoyo, Indra; Dumaria, Agustina; Apredo, Calvin; Siahaan, Samantha Peliciamanuela; Natasya, Catrine; Sitanggang, Feri Justinus; Tambunan, Grace Rumondang Eka Priscilia; Purba, Triska Wahyuni; Manalu, Danni Santo; Manik, Nico Febian; Ginting, Yolanda Tira Malona
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 4 No. 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Lubuk Gaung merupakan kelurahan yang terletak di kecamatan Sungai Sembilan, kota Dumai. Problematika yang dihadapi oleh masyarakat kelurahan Lubuk Gaung saat ini berupa penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Masalah yang Tim angkat kali ini adalah mengenai kurangnya kebiasaan masyarakat dalam menjaga perilaku hidup bersih dan sehat seperti kurangnya kesadaran dalam mengenakan prokes guna mengusir Covid-19 di era New Normal, lunturnya kegiatan gotong royong dan lain-lain. Untuk mengatasi hal tersebut masih menjadi tantangan bagi kami Tim KUKERTA UNRI yang bekerjasama dengan pihak Kelurahan dan Puskesmas. Salah satu program kerja kami adalah melaksanakan sensus penduduk dalam rangka program “Kampung Germas”. Tujuan diadakan Kampung Germas ini adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat supaya terhindar dari segala penyakit yang ada. Tim melakukan pendataan biodata, kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat kelurahan Lubuk Gaung tepatnya RT 15-25. Hasil pendataan kesehatan yang kami peroleh yaitu 33,1% masyarakat penderita TB paru; 44% masyarakat penderita hipertensi dan 4,4% masyarakat penderita gangguan jiwa. Selain itu, sebanyak 12,6% masyarakat belum mendapatkan fasilitas air yang bersih.