Aprilia, Lisnawati
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INSTRUMEN DAN MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH Aprilia, Lisnawati; Hartini, Hartini; Rizal, Syamsul
Jurnal Edukasi : Jurnal Bimbingan Konseling Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Edukasi : Jurnal Bimbingan Konseling
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/je.v9i2.21374

Abstract

Abstract: Instrument and media in guidance and counseling services aretools used in helping a counselor or psychiatrist in resolving the problems faced by the students or individuals, until the students’ problem or individuals can be resolved soon. Nowadays, the implementation of guidance and counseling servicescan be said that it has run in various level of education, such as: kindergarten, elementary school, junior high school, and senior high school. Although we can say that it has run, however the implementation has not been maximal yet. Because the implementation of guidance and counseling serviceshave not been maximal yet, the researcher was interested in discussing about the use of instrument and media in guidance and counseling services, including the instruments used are based on analysis of data and the needs of the students.Keywords: Instrumentand media, Guidance and Counseling Service.Abstrak: Instrumen dan media dalam layanan bimbingan dan konseling adalah alat yang digunakan dalam membantu seorang konselor atau psikiater dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh siswa atau individu, sehingga permasalahan siswa atau individu tersebut dapat segera terselesaikan. Saat ini penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling dapat dikatakan sudah berjalan di berbagai jenjang pendidikan, seperti: Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Meski bisa dikatakan sudah berjalan, namun implementasinya masih belum maksimal. Karena pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling belum maksimal, maka peneliti tertarik untuk membahas tentang penggunaan instrumen dan media dalam layanan bimbingan dan konseling, termasuk instrumen yang digunakan berdasarkan analisis data dan kebutuhan siswa.Kata Kunci: Instrumen dan Media, Layanan Bimbingan dan Konseling.
KONSEP BIMBINGAN KONSELING NON FORMAL KHUSUSNYA PADA PENDIDIKAN KESETARAAN Mayang Sari, Selly; Aprilia, Lisnawati; Fadila, Fadila; Rizal, Syamsul
MUHAFADZAH: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam Vol 2 No 2 (2022): Mei 2022, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v2i2.558

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan betapa pentingnya layanan bimbingan konseling dimana masalah yang akan muncul berada pada usia anak menginjak 17-20 tahun yaitu pada jalur Pendidikan kesetaraan. Biasanya faktor yang menjadi latar belakang ialah karena kemiskinan. Pengembangan Warga Belajar di Unit Bimbingan Sekolah tidak resmi sangat bervariasi, jadi tahapan dan tugas Perkembangan yang ingin dicapai oleh setiap warga Belajar memiliki perbedaan satu sama lain. Pendampingan dan perencanaan pelayanan selama ini Tidak banyak khusus di lembaga pendidikan nonformal. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan ide Mengembangkan rencana layanan pendampingan dan konsultasi internal lembaga pendidikan nonformal. pengembangan rencana bimbingan dan saran komprehensif berdasarkan analisis kebutuhan kelembagaan, pendidikan nonformal disusun berdasarkan rangkaian proses yang sistematis tersusun dari Perencanaan, desain, implementasi, evaluasi dan keberlanjutan yang harus dilakukan dengan jujur, akurat dan efisien terhadap warga negara yang mengenyam pendidikan nonformal. Penelitian ini menggunakan metode Study Pustaka (Library Research). Dalam penelitian ada beberapa masalah yang muncul meliputi, masalah pribadi dan sosial, masalah belajar, dan masalah karir. Hasil penelitian ini Pendidikan non formal adalah proses kesempatan dimana terdapat komunikasi yang terarah diluar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, Latihan maupun bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan tingkat kebutuhan. Pendidikan non formal khususunya kesetaraan memiliki permasalahan yang beragam dan kompleks baik masalah pribadi, sosial, belajar, maupun dalam permasalahan karir. Sehingga perlu menjadi perhatian khusus baik dari pemerintah, konselor, tutor maupun pemangku kepentingan yang lainnya yang terkait dengan Pendidikan non formal agar masalah yang dihadapi oleh siswa dapat ditindak lanjuti dan teratasi.
INSTRUMEN DAN MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH Aprilia, Lisnawati; Hartini, Hartini; Rizal, Syamsul
Jurnal Edukasi : Jurnal Bimbingan Konseling Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Edukasi : Jurnal Bimbingan Konseling
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/je.v9i2.21374

Abstract

Abstract: Instrument and media in guidance and counseling services aretools used in helping a counselor or psychiatrist in resolving the problems faced by the students or individuals, until the students’ problem or individuals can be resolved soon. Nowadays, the implementation of guidance and counseling servicescan be said that it has run in various level of education, such as: kindergarten, elementary school, junior high school, and senior high school. Although we can say that it has run, however the implementation has not been maximal yet. Because the implementation of guidance and counseling serviceshave not been maximal yet, the researcher was interested in discussing about the use of instrument and media in guidance and counseling services, including the instruments used are based on analysis of data and the needs of the students.Keywords: Instrumentand media, Guidance and Counseling Service.Abstrak: Instrumen dan media dalam layanan bimbingan dan konseling adalah alat yang digunakan dalam membantu seorang konselor atau psikiater dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh siswa atau individu, sehingga permasalahan siswa atau individu tersebut dapat segera terselesaikan. Saat ini penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling dapat dikatakan sudah berjalan di berbagai jenjang pendidikan, seperti: Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Meski bisa dikatakan sudah berjalan, namun implementasinya masih belum maksimal. Karena pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling belum maksimal, maka peneliti tertarik untuk membahas tentang penggunaan instrumen dan media dalam layanan bimbingan dan konseling, termasuk instrumen yang digunakan berdasarkan analisis data dan kebutuhan siswa.Kata Kunci: Instrumen dan Media, Layanan Bimbingan dan Konseling.
OPTIMALISASI PERAN BINA KELUARGA REMAJA MELALUI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DALAM MENCEGAH SEKS BEBAS DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIYANG Aprilia, Lisnawati; Hartini, Hartini; Harahap, Emmi Kholilah
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 5 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - MEI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i5.560-569

Abstract

Perilaku seks bebas di kalangan remaja menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, khususnya keluarga. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, lemahnya pengawasan orang tua, serta minimnya akses informasi yang ramah remaja menjadi faktor pemicu utama. Dalam konteks ini, program Bina Keluarga Remaja (BKR) memiliki potensi besar sebagai wadah pembinaan keluarga yang dapat berperan aktif dalam membentuk karakter dan perilaku remaja agar terhindar dari risiko seks bebas.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengoptimalisasi peran BKR melalui sinergi dengan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dalam upaya pencegahan perilaku seks bebas. Penelitian dilakukan di Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan Kabupeten Kepahiang, dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri atas pengelola program BKR, fasilitator PIK-R, remaja anggota PIK-R, serta orang tua yang menjadi bagian dari program BKR.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antara BKR dan PIK-R memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, nilai-nilai moral, serta penguatan komunikasi antara orang tua dan anak. Kegiatan edukatif seperti diskusi kelompok, konseling sebaya, dan pelatihan orang tua terbukti efektif dalam membentuk kesadaran remaja terhadap bahaya seks bebas. Namun demikian, tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia, minimnya pendanaan, dan rendahnya partisipasi keluarga masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan program.Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa optimalisasi peran BKR melalui integrasi program dengan PIK-R merupakan strategi yang efektif dalam mencegah perilaku seks bebas pada remaja. Diperlukan upaya lanjutan berupa peningkatan kapasitas fasilitator, penguatan sinergi lintas sektor, serta dukungan kebijakan yang berkelanjutan agar program dapat berjalan lebih maksimal dan menjangkau lebih banyak keluarga serta remaja.
PERAN GENERASI Z TERHADAP PERKEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN PADA ERA GLOBALISASI UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT MODEREN Defriansyah, Dedi; Mayang Sari, Selly; Aprilia, Lisnawati; Hajja Ristianti, Dina; Harmi, Herndra
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 6 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i6.2023.2843-2848

Abstract

Budaya merupakan aset terpenting yang dimiliki suatu negara, begitu pula Indonesia yang sangat terkenal dengan keragaman budayanya. Budaya merupakan bentuk eksistensi internasional, dimana semua negara mengakui dan mengenal Indonesia dari keunikan dan keunikan budaya-budaya. Budaya adalah identitas lokal ; Karena itu,oleh karena ada kebutuhan untuk menyelidiki dan mempertahankan lokal ini mempertahankan identitas lokal ini .identitas. Upaya menjaga dan memulihkan adalah budaya tanggung jawab orang-orang di dunia.jawab orang-orang di dunia. Peranan generasi milenial, yang akan menjadi penerus bangsa, sangat penting dalam penyelesaian budaya. Hari daerah adalah hari hari yang berkontribusi pada hari nasional . Budaya pada masa periode modern terus berkembang terus berkembang agar anak - anak dapat memahami dan menghayati nilai kehidupan . dala