Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN CEDERA KEPALA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN DALAM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN Pratiwi, Putri Indah; Wardah, Wardah; Irfan, M. Zul'
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i2.8393

Abstract

Abstrak: Cedera kepala menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara karena dapat menyebabkan kematian, kecacatan, mengurangi waktu produktif seseorang. Peranan masyarakat sangat dibutuhkan saat terjadi kondisi kecelakaan di lingkungan sekitar, ketidakmampuan dalam memberikan pertolongan akibat kurangnya informasi dalam melakukan penanganan dasar terhadap kondisi cedera kepala dapat meningkatkan resiko kematian pada penderita dijalan. Kegiatan ini diikuti oleh 13 peserta dengan tujuan memberikan edukasi serta meningkatkan keterampilan masyarakat untuk siap membantu dan memberikan penanganan dasar dalam menghadapi kondisi yang melibatkan kejadian cedera kepala. Kegiatan ini dilakukan di wilayah kerja Marpoyan Damai yang merupakan tempat umum dan melewati jalan raya sehingga menimbulkan resiko kecelakaan lebih tinggi. Hasil selama kegiatan berlangsung, peserta dapat memahami serta dapat mempraktekkan kembali tatalaksana penanganan dasar cedera kepala.Abstract: Head injury is a public health problem in many countries because it can cause death, disability, reduce a person's productive time. The role of the community is needed when an accident occurs in the surrounding environment, the inability to provide help due to lack of information in carrying out basic handling of head injury conditions can increase the risk of death in patients on the road. This activity was attended by 13 participants with the aim of providing information and education to the public to be ready to help and provide basic treatment in dealing with conditions involving head injuries. This activity is carried out in the Marpoyan Damai work area which is a public place and passes through the highway, causing a higher accident risk. The results during the activity, participants were able to understand and be able to practice the basic management of head injuries.
Penerapan Terapi Suara Alam terhadap Penurunan Halusinasi Pendengaran di Ruangan Kuantan Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Hendri, Khairani Rahmi; Yani, Emul; Irfan, M. Zul'; Hendra , Donny
World Health Digital Journal Vol. 1 No. 3 (2025)
Publisher : Institute of Advanced Knowledge and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/wolgitj.v1i3.27

Abstract

Halusinasi pendengaran merupakan salah satu gejala utama pada pasien skizofrenia yang ditandai dengan pengalaman mendengar suara tanpa adanya stimulus nyata. Gejala ini dapat menimbulkan dampak psikologis dan sosial yang signifikan, termasuk kecemasan, isolasi sosial, dan risiko perilaku agresif. Penanganan umumnya dilakukan secara farmakologis menggunakan antipsikotik, namun intervensi nonfarmakologis seperti terapi suara alam mulai dilirik sebagai pendekatan komplementer yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi suara alam dalam menurunkan gejala halusinasi pendengaran pada pasien di Ruangan Kuantan, Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Metode yang digunakan adalah studi kasus berbasis Evidence Based Practice terhadap dua pasien dengan diagnosis skizofrenia yang mengalami halusinasi pendengaran. Intervensi dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dengan satu sesi per hari selama 10 menit menggunakan perangkat Virtual Reality (VR) yang menyajikan suara aliran sungai dan kicauan burung. Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner Auditory Hallucination Rating Scale (AHRS) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan penurunan skor AHRS pada pasien pertama dari 11 menjadi 8 dan pasien kedua dari 12 menjadi 7. Perubahan ini mencerminkan penurunan frekuensi, durasi, dan intensitas halusinasi, serta peningkatan kontrol diri pasien terhadap gejala. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa terapi suara alam melalui media VR efektif digunakan sebagai intervensi nonfarmakologis yang mendukung penanganan halusinasi pendengaran dalam praktik keperawatan jiwa.