Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Upaya Peningkatan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Penderita Hipertensi pada Lansia Sari, Nurlita Lidya; Maryoto, Madyo; Ma’rifah, Atun Raudotul
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.7175

Abstract

Tahap terakhir perkembangan manusia adalah usia lanjut. Hipertensi adalah penyakit tidak menular yang terkadang disebut "pembunuh diam-diam" karena seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun. Di Indonesia, hipertensi memengaruhi 34,11% penduduk. Angka kejadiannya mencapai 37,57% di Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2023, 8.554.672 orang, atau 38,2 persen dari populasi, diprediksi menderita hipertensi, menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Karena hipertensi merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan, sangat penting bagi pasien untuk mengonsumsi obat sesuai resep. PkM ini penting dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan lansia dalam minum obat hipertensi. Tujuan program komunitas ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesehatan umum lansia terkait penggunaan obat antihipertensi secara konsisten. Tujuan dari proyek pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kepuasan warga lanjut usia terhadap pengobatan antihipertensi. Untuk menerapkan metode pengabdian masyarakat, pertanyaan pra-tes digunakan untuk menilai pengetahuan dan kepatuhan lansia sebelum konseling diberikan kepada 14 lansia. Konseling kemudian diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan lansia dengan mengonsumsi obat antihipertensi, dan pertanyaan pasca-tes digunakan untuk menilai pengetahuan dan kepatuhan lansia. Hasil pre tes mengumpulkan data lansia dengan pengetahuan tertinggi, yaitu tingkat pengetahuan kurang dari 11 lansia (79%) dan untuk tingkat kepatuhan sebelum edukasi dilakukan, sebagian besar berada pada kelompok rendah, yaitu sebanyak 11 lansia (79%). Pada post tes, sebanyak 10 responden memiliki tingkat pengetahuan yang berada pada kelompok baik (71%). Sepuluh (10) responden, atau 71% dari sampel, menunjukkan kepatuhan pengobatan yang tinggi, menurut data kepatuhan pengobatan setelah edukasi.
Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik pada Pasien Post Sectio Caesarea Solekhudin, Arif Ikmal; Ma’rifah, Atun Raudotul; Utami , Tin
Journal of Management Nursing Vol. 2 No. 1 (2022): Journal of Management Nursing
Publisher : Scipro Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jmn.v2i1.79

Abstract

Latar Belakang: Masalah gangguan mobilitas  fisik  pada  pasien  pasca  sectio  caesarea muncul karena adanya luka bekas operasi yang menimbulkan  nyeri  pada  pasien, sehingga pasien cenderung lebih memilih berbaring saja dan  enggan  melakukan  mobilisasi.  Penyebab  dilakukannya tindakan  sectio  caesarea diantaranya  disebabkan  oleh  faktor  janin,  faktor  ibu  dan  riwayat  persalinan. Tujuan: Untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien post sectio caesarea yang mengalami gangguan mobilitas fisik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berbentuk studi kasus. Asuhan keperawatan diberikan kepada Ny. W selama 3 hari. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.   Hasil: Masalah gangguan  mobilitas fisik  yang  terjadi  pada  pasien  pasca  operasi sesar dapat diatasi dengan melakukan terapi latihan aktivitas mobilisasi  dini, yaitu terapi latihan aktivitas yang dilakukan segera dalam kurun waktu 6-8 jam pertama pasca melahirkan dengan berfokus pada tahapan kegiatan mulai dari miring kanan miring kiri, latihan duduk, turun  dari  tempat  tidur, berdiri, mulai belajar berjalan dengan bantuan alat sesuai kondisi pasien.  Hasil yang diperoleh setelah dilakukannya tindakan keperawatan yaitu pasien  sudah  mampu  memenuhi  kebutuhan  aktivitasnya  secara  mandiri  walaupun secara perlahan. Kesimpulan:     Berdasarkan data yang didapatkan, pasien mengalami gangguan mobilitas fisik.  Peneliti memberikan intervensi mobilisasi dini selama tiga hari, serta mengajarkan dan menjelaskan kepada keluarga terkait dengan mobilisasi dini.  Setelah dilakukan tindakan mobilisasi dini selama 3 hari menunjukan pasien sudah mampu memenuhi kebutuhan aktivitasnya secara mandiri walaupun secara perlahan.
Edukasi Dan Implementasi Terapi Pijat Kaki Untuk Menurunkan Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Spinal Anestesi Azizah, Nur; Novitasari, Dwi; Ma’rifah, Atun Raudotul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.596

Abstract

Operasi sectio caesarea yang sering menimbulkan nyeri. Nyeri akibat operasi sectio caesarea sering menjadi alasan pasien tidak melakukan mobilisasi dini, sehingga dapat menghambat proses penyembuhan luka. Meskipun sudah diberikan analgetik sebagian pasien masih mengeluh nyeri dan analgetik juga berisiko menimbulkan efek samping. Tujuan PkM ini adalah untuk mengedukasi dan mengimplementasikan guna meningkatkan pengetahuan dan menurunkan nyeri pasien post operasi sectio caesarea dengan spinal anestesi. Metode yang digunakan adalah edukasi dan implementasi, media yang digunakan untuk edukasi yaitu audio visual dan media yang digunakan untuk implementasi yaitu minyak pijat. Hasil PkM yang dilakukan di RSUD Ajibarang menunjukkan hasil yaitu dari 30 peserta, sebelum implementasi 17 peserta (56,7%) mengalami nyeri sedang, setelah implementasi 21 peserta (70,0%) mengalami nyeri ringan. Sebelum dan setelah edukasi 29 peserta (96,7%) dengan kategori baik. Kesimpulan dari kegiatan PkM ini terdapat penurunan nyeri setelah dilakukan implementasi terapi pijat kaki dan terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi mengenai terapi pijat kaki.
Hubungan Antara Spiritualitas dan Penerimaan Diri pada Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Dadi Keluarga Rusdiana, Melania Diah; Ma’rifah, Atun Raudotul; Hanum, Fauziah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 10 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11440875

Abstract

Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan spiritualitas dan penerimaan diri pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dadi Keluarga Purwokerto dengan jumlah sampel 70 responden. Hasil penelitian didapatkan usia dominan 46-65 tahun (48,6%), tingkat pendidikan dominan SMP (35,7%), status perkawinan dominan menikah (54,3%), dan kebanyakan responden tidak bekerja (61,4%). Hasil uji spearman-rank didapatkan nilai p-value sebesar 0.0001 (p-value < α) dan nilai koefisien sebesar 0.868. Kesimpulannya Ha diterima yang artinya terdapat hubungan spiritualitas dengan penerimaan diri pada pasien kanker payudara memiliki kekuatan hubungan yang kuat dan hubungan positif/searah. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi spiritualitas seperti latar belakang etnik dan budaya serta penerimaan diri yang diarasakan pasien kanker khususnya kanker payudara dan adanya penyakit lain apakah mempengaruhi spiritualitas dan perawatan diri pasien kanker payudara.