Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENTINGNYA PENGELOLAAN MANAJEMEN SDM BAGI SEBUAH ORGANISASI DI BUMDES AMANAH Israwati, Israwati; Marwansyah; Nizamil Fadhli; T. Irawan
Jurnal Pengabdian Ibnu Sina Vol. 2 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/j-pis.v2i2.578

Abstract

Peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2021 tentang Badan usaha milik desa dikeluarkan untuk melaksakan ketentuan pasal 117 dan pasal 185 huruf b undang-undang nomor 11 tahun 2021 tentang cipta kerja. PP nomor 11 tahun 2021 tentang badan usaha milik desa ditetapkan di jakarkta pada tanggal 2 februari 2021 oleh Presiden Republik Indonesia, dan tatacara pendirian badan usaha milik desa dan badan usaha milik bersama menurut peraturan pemerintah nomr 11 tahun 2021 tentang badan usaha milik desa. BUMDES adalah singkatan dari Badan Usaha Mlik Desa adalah badan hukum yang dimiliki oleh desa sebagai fungsi usaha desa. BumDes ditiap desa memiliki nama dan jenis usahanya masing-masing. Dimana badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola asset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Status BUMdesa menunjukkan status legalitas hukum BUMDesa. Bumdes Amanah Teluk Rhu Rupat Utara Kabupaten Bengkalis resmi dibentuk pada tahun 2015 oleh kepala Desa Teluk Rhu. Dengan dibentuknya Bumdes Amanah ini adalah salah satu cara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang meningkat di Teluk Rhu. Manajerial BumDes Amanah dalam kurun waktu tertentu mengevaluasi kinerja organisasi, selalu mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini menjadikan pekerjaan rumah bagi mereka apa yang menyebabkan kinerja organisasi kurang baik? Oleh karena itu disaat team LPPM STIE Dharma Putra survey untuk melakukan kegiatan PKM disana, pihak manajerial menyambut dengan suka cita dan mengajukan permintaan untuk diadakan pelatihan tentang pengelolaan manjemen sumber daya manusia. Sifat kegiatan PKM ini adalah pelatihan diikuti oleh !5 orang peserta dari pihak manajerial dan anggota BumDes Amanah, yang bertujuan menyampaikan informasi dan mengedukasi bahwa pentingnya mengelola manjemen SDM suatu organisasi khususnya bagi BumDes Amanah. Dan diharapkan dengan pelatihan ini pihak manajerial dan anggota BumDes Amanah hendaknya dapat meningkatkan kemampuan mengelola manajemen SDM nya. Serta diharapkan kedepannya bisa menambah unit usaha yang potensial bagi desa Teluk Rhu dan sesuai dengan tujuan terbentuknya BumDEs itu yakni meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan masyarakat.
Strategi Pengembangan Kompetensi Pegawai Melalui Teknologi Digital di Kantor Walikota Pekanbaru Israwati; Nizamil Fadhli; Cintana Alivia Putri
Jurnal Akutansi Manajemen Ekonomi Kewirausahaan (JAMEK) Vol 4 No 3 (2024): Edisi September 2024
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jamek.v4i3.1638

Abstract

The development of civil servants' (ASN) competencies through digital technology has become imperative in the era of globalization and digitalization, aligning with the Indonesian government's vision to realize a world-class bureaucracy. This study aims to analyze the strategy of employee competency development through digital technology in the Pekanbaru City Government, focusing on factors influencing the effectiveness of this strategy and its impact on employee performance and organizational effectiveness. Employing a quantitative approach with a survey method, this research involved 100 civil servant respondents in the Pekanbaru City Government. Data were collected through a structured questionnaire using a 5-point Likert scale. Data analysis was conducted using Structural Equation Modeling (SEM) or Partial Least Squares (PLS-SEM) to test the relationships between variables and mediation effects. The study concludes that the strategy of employee competency development through digital technology is an effective approach to improve employee performance and organizational effectiveness in the Pekanbaru City Government. Key recommendations include focusing on improving the quality of e-learning programs, investing in technological infrastructure and enhancing employees' digital competencies, and strengthening organizational support. These findings provide an empirical foundation for developing policies and practices for digital technology-based civil servant competency development in the era of bureaucratic transformation.
Pengaruh Work-Life Balance terhadap Produktivitas dan Loyalitas Pegawai Kantor Walikota Pekanbaru Nizamil Fadhli; Israwati; Zulham Mahendra
Jurnal Akutansi Manajemen Ekonomi Kewirausahaan (JAMEK) Vol 4 No 3 (2024): Edisi September 2024
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jamek.v4i3.1639

Abstract

This study aims to analyze the influence of work-life balance on the productivity and loyalty of employees in the Pekanbaru City Government. In the modern era with increasingly complex work demands, understanding work-life balance has become crucial in governmental human resource management. Employing a quantitative approach, this research involved 100 respondents from the Pekanbaru City Government. Data were collected through a questionnaire using a 5-point Likert scale, measuring perceptions of work-life balance, productivity, and employee loyalty. Data analysis included descriptive statistics, classical assumption tests, correlation analysis, and multiple linear regression. The results show that work-life balance has a significant positive effect on both productivity (β = 0.688, p < 0.001) and employee loyalty (β = 0.688, p < 0.001). Work-life balance explains 52.4% of the variance in employee productivity and loyalty (R² = 0.524). A very strong correlation was also found between productivity and employee loyalty (r = 1.000, p < 0.01). The levels of work-life balance (M = 4.37, SD = 0.92), productivity (M = 4.51, SD = 0.78), and employee loyalty (M = 4.51, SD = 0.78) were generally quite high. This study concludes that work-life balance is a key factor in improving productivity and loyalty of local government employees. Practical implications include the importance of developing policies and programs that support work-life balance to enhance organizational performance and the quality of public services.