Penelitian ini menganalisis framing pemberitaan kasus pelecehan seksual di Universitas Flores selama periode Juni 2023 yang dilakukan oleh dua media online besar di Indonesia yaitu Detik com dan Kompas.com. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kedua media tersebut mendekati isu pelecehan seksual, terutama pilihan kata, sudut pendekatan dan cerita yang digunakan. Metode analisis kerangka yang digunakan adalah model Robert Entman yang mencakup empat elemen: mengidentifikasi masalah, mendiagnosis penyebabnya, membuat penilaian etis, dan menyarankan solusi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dalam cara kedua media tersebut menyajikan kejadian tersebut. Detik.com cenderung lebih fokus pada aspek emosional dan pribadi korban, dengan banyak kutipan langsung dari korban dan keluarganya, serta penekanan pada dampak psikologis dan sosial. Pada saat yang sama, Kompas.com lebih menekankan pada aspek kelembagaan dan sistem, dengan analisis mendalam mengenai kebijakan universitas, tanggapan pihak berwenang, dan implikasi hukum dari kasus tersebut. Kedua media juga berbeda dalam pemilihan sumber, Detik.com lebih sering mengutip sumber anonim dan korban langsung, sedangkan Kompas.com lebih mengutamakan pendapat ahli dan pejabat resmi. Temuan-temuan ini menyoroti pentingnya pemahaman mendalam mengenai framing media dalam membentuk persepsi publik terhadap isu-isu sensitif seperti pelecehan seksual.