Muflihani, Andra Rizky
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS INDIKATOR DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) (STUDI KASUS SENTRA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) KABUPATEN BENGKULU UTARA) Muflihani, Andra Rizky; Romdhon, M Mustopa; Novanda, Ridha Rizki
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 16, No 1 (2024): (Mei) 2024
Publisher : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpi.16.1.2024.1-25

Abstract

Sentra ikan nila merupakan salah satu lokasi strategis dalam pengembangan budidaya ikan nila. Desa Tambak Rejo merupakan sentra ikan nila. Pada 5 tahun terakhir, produksi ikan nila mengalami fluktuasi yang mengakibatkan ketidakmampuan beberapa petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis relevansi indikator SDGs di sentra ikan nila Kabupaten Bengkulu Utara, dan 2) mendesain strategi pengembangan SDGs di sentra ikan nila Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Tambak Rejo Kabupaten Bengkulu Utara. Responden dalam penelitian iniĀ  berjumlah 138 petani dan 8 responden pakar. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder, serta analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis relevansi indikator SDGs dan menggunakan metode matriks banding berpasang untuk mendesain strategi pengembangan SDGs di sentra ikan nila Desa Tambak Rejo Kabupaten Bengkulu Utara. Hasil analisis didapatkan bahwa 8 SDGs yang relevan dengan sentra ikan nila dan 6 SDGs tidak relevan dengan sentra ikan nila. Strategi pengembangan SDGs dapat dikembangkan melalui susunan prioritas 1) Tanpa kemiskinan; 2) Pendidikan berkualitas; 3) Industri, inovasi dan infrastruktur; 4) Desa dan permukiman yang berkelanjutan; 5) Konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab; dan 5) Ekosistem daratan.Tilapia fish center is one of the strategic locations in the development of tilapia aquaculture. Tambak Rejo Village is a center for tilapia. In the last 5 years, tilapia production has fluctuated which resulted in the inability of some farmers to meet their daily needs. This study aims to 1) analyze the relevance of the SDGs indicators in the tilapia centers of North Bengkulu Regency, and 2) design a strategy for developing SDGs in the tilapia centers of North Bengkulu Regency. This research was conducted in Tambak Rejo Village, North Bengkulu Regency. Respondents in this study amounted to 138 farmers and 8 expert respondents. The data used are primary and secondary data, as well as data analysis using descriptive analysis to analyze the relevance of the SDGs indicators and using the paired comparison matrix method to design a SDGs development strategy in tilapia centers in Tambak Rejo Village, North Bengkulu Regency. The results of the analysis found that 8 SDGs were relevant to tilapia centers and 6 SDGs were not relevant to tilapia centers. The SDGs development strategy can be developed through an arrangement of priorities 1) No poverty; 2) Quality education; 3) Industry, innovation and infrastructure; 4) Villages and sustainable settlements; 5) Responsible consumption and production; and 5) Terrestrial ecosystems.
Analisis Sistem Agribisnis Pada Tanaman Kelapa Sawit Rakyat: Analysis Of Agribusiness Systems In Smallholder Palm Oil Plantations Muflihani, Andra Rizky; Mulyasari, Gita; Yuliarso , M Zulkarnain; Sulistyowati , Endang
Jurnal : Agricultural Review Vol. 3 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v3i2.1084

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem agribisnis kelapa sawit rakyat dengan menggunakan metode literature review. Pendekatan ini mengkaji berbagai aspek agribisnis, mencakup subsistem input dan sarana produksi, subsistem produksi, pengolahan, pemasaran, serta subsistem penunjang yang mendukung keberlanjutan sistem agribisnis tersebut. Studi menunjukkan bahwa produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat sangat dipengaruhi oleh pemilihan bibit berkualitas, penggunaan pupuk dan pestisida yang sesuai, serta penerapan alat dan mesin pertanian secara efisien. Dalam subsistem produksi, manajemen penanaman, pemeliharaan, serta pemanenan yang sesuai standar menjadi faktor kunci dalam meningkatkan hasil panen. Subsistem pengolahan mencakup proses transformasi Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunan lainnya yang diolah oleh industri hilir. Pemasaran produk CPO dilakukan melalui distribusi domestik dan ekspor, dengan dukungan subsistem penunjang seperti penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas produk, serta akses ke lembaga keuangan guna mendukung pembiayaan usaha. Artikel ini menekankan pentingnya sinergi antar subsistem dan efektivitas manajerial di setiap tahap agribisnis kelapa sawit rakyat. Evaluasi berkala terhadap seluruh subsistem diperlukan untuk memastikan peningkatan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan usaha di tengah tantangan pasar global dan tuntutan lingkungan.
Model Kelembagaan Agribisnis (Model Rantai Nilai) Pada Tanaman Kelapa Sawit Rakyat: Agribusiness Institutional Model (Value Chain Model) In Smallholder Oil Palm Crops Muflihani, Andra Rizky; Yuliarso, M Zulkarnain; Mulyasari, Gita; Sulistyowati, Endang
Jurnal : Agricultural Review Vol. 4 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v4i1.1111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas model kelembagaan agribisnis pada tanaman kelapa sawit rakyat, yang merupakan komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Penelitian ini meggunakan metode literature review. Kelapa sawit dipilih sebagai fokus penelitian karena potensi ekonominya yang tinggi dan peranannya dalam meningkatkan pendapatan petani serta kontribusinya terhadap ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi lokal. Tanaman ini memiliki kemampuan untuk tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, sehingga menjadi pilihan menarik bagi petani kecil yang ingin meningkatkan taraf hidup mereka. Berbagai aktor dalam kelembagaan agribisnis, seperti koperasi, pengepul, pabrik pengolahan, lembaga keuangan, dan penyuluh pertanian, memiliki peran krusial dalam mendukung setiap subsistem yang ada. Dalam penelitian ini, nilai-nilai yang dihasilkan di setiap aktivitas dalam subsistem kelembagaan agribisnis diidentifikasi, bersama dengan kontribusi masing-masing aktor dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Pendekatan kolaboratif antara petani dan aktor terkait diharapkan dapat memfasilitasi akses terhadap informasi, sumber daya, dan teknologi yang diperlukan untuk mengoptimalkan hasil produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinergi antaraktor sangat penting untuk mencapai keberlanjutan dalam pengelolaan kelapa sawit rakyat. Dengan demikian, penguatan kelembagaan agribisnis dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong perkembangan sektor kelapa sawit secara berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pengembangan kebijakan yang lebih baik dalam sektor agribisnis