Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya penggunaan platform media sosial Instagram menjadi pilihan publik untuk berkomunikasi di alam maya. Termasuk juga dalam penyebaran pesan komunikasi yang dilakukan oleh penjaja kuliner Ramadhan. Bulan suci bermakna signifikan bagi umat muslim. Pada bulan ini terdapat waktu sakral yakni mulai dan berakhirnya saum. Kedua waktu tersebut menjadi unsur penting dalam ibadah Ramadhan. Umat muslim menaruh perhatian pada hal tersebut, termasuk menu makanannya. Pada sisi lain hal ini dimanfaatkan oleh penjaja kuliner Ramadhan untuk meningkatkan penjualannya dengan menyebarkan informasi kuliner Ramadhan melalui media sosial Instagram. Hal tersebut didukung oleh kekuatan media sosial Instagram yang efektif, efisien dan mampu menjangkau khalayak luas. Teknologi serta fitur yang disematkan pada media sosial tersebut juga mampu merepresentasi serta mengakomodir keinginan berbagi variasi lambang komunikasi dalam mengkonstruksi pesan yang dimaksud. Tujuan penelitian ini untuk menelaah mengenai presentasi lambang komunikasi penjaja kuliner tersebut pada media sosial Instagram. Untuk menindaklanjuti telaah tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti memilih informasi yang sesuai dengan subjek serta objek penelitian yakni akun Instagram penjaja kuliner Ramadhan yang mengkonstruksi pesan untuk kepentingan peningkatan kuantitas penjualan. Di sini terungkap para penjaja kuliner Ramadhan memiliki motif komunikasi yang sama namun gunakan lambang komunikasi yang berbeda. Lambang komunikasi yang berupa teks dan foto tersebut tercipta oleh proses konstruksi.