Yessi Travolta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Guru dalam Memfasilitasi Minat Siswa pada Program Ekstrakurikuler Keimanan dan Ketaqwaan di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan Boby Hendro Wardono; Yessi Travolta
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69775/jpia.v3i2.111

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan guru dalam memfasilitasi kegiatan esktrakurikuler IMTAQ pada siswa SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan dan bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Imtaq di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru pembina ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini yaitu peranan guru dalam memfasilitasi minat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan diarahkan pada langkah-langkah kegiatan berikut: 1) Bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan meliputi; Tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, 2) Peranan guru dalam memfasilitasi kegiatan ekstra kurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan; pemberian SK penugasan, merencanakan jenis kegiatan, mendata siswa yang berminat, menginvetarir dan pengadaan sarana dan parasarana. Faktor yang menjadi penghambat dalam peranan guru dalam memfasilitasi minat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan adalah rendahnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler imtaq dikarenakan terbatasnya kesediaan waktu dan kelelahan siswa. Sedangkan faktor pendukung dalam peranan guru dalam memfasilitasi minat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan adalah tersedianya fasilitator dan sarana prasarana yang memadai. Ekstrakurikuler IMTAQ adalah salah satu wadah yang dapat meminimalisir kegiatan-kegiatan yang negatif yang dilakukan oleh siswa. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ, siswa dapat menyalurkan energinya yang besar, menambah pengetahuan dan yang terpenting memperoleh bekal keagamaan sehingga diharapkan akan tercipta tingkat keimanan dan ketaqwaan sebagai bekal untuk kehidupan di yaumil akhir. Peranan guru dalam memfasilitasi minat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ sudah sangat memadai. Ini terlihat dari penyediaan fasilitas nonfisik dan fasilitas fisik yang disediakan oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, pembina OSIS, guru mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan guru lainnya. Pada umumnya, siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ mempunyai prilaku yang baik serta motivasi belajar yang tinggi. Melalui program ini diharapkan siswa dapat bersikap baik terhadap guru dan sesama siswa dan juga hasil belajar yang sangat baik, tidak saja pada mata pelajaran pendidikan agama Islam tetapi terhadap semua mata pelajaran
BIPA Teachers’ Strategies in Teaching Indonesia Vocabulary Online for Students Other Languages Yessi Travolta; Syafryadin
JPG: Jurnal Pendidikan Guru Vol. 6 No. 4 (2025): JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpg.v6i4.21918

Abstract

The Indonesian language program known as Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA) is designed for foreigners. One of the most crucial elements in using a second language successfully is vocabulary. The aims of this study were to identify the strategies that BIPA teachers employed to teach Indonesian vocabulary online and the factors that influenced the utilization of these strategies with foreign students. The study used a qualitative descriptive research design. The sample of this study consisted of 12 BIPA teachers at the University of Bengkulu. The result of this study revealed that there were five strategies used by BIPA teachers in teaching Indonesian vocabulary, namely: 1) Drilling, 2) Code-Switching, 3) Translation, 4) Guessing the context, and 5) Making Task. Additionally, the second outcome examined the factors that influenced the BIPA teacher's use of the strategies for teaching vocabulary in Indonesia; student abilities, duration of time, and the level of material.