Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Upaya Peningkatan Akhlak Melalui Optimalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Negeri 30 Bengkulu Selatan Riolandi Akbar; Boby Hendro Wardono; Rizki Ramadhani; Ponidi Sunaryo
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.35 KB) | DOI: 10.69775/jpia.v3i1.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui upaya peningkatan akhlak yang diterapkan pada mata pelajaran pendidikan agama islam terhadap anak sekolah dasar, untuk mengetahui efektivitas strategi yang digunakan dalam pembinaan akhlak dan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran pendidikan dan penerapan strategi di Sekolah Dasar Negeri 30 Bengkulu Selatan. Metode yang digunakan adalah studi literatur yaitu dengan melakukan pencarian terhadap berbagai sumber tertulis, baik berupa buku, arsip, majalah, artikel dan jurnal serta dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemajuan dan modernisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sangat berpengaruh terhadap pertahanan akhlak dan moral bangsa indonesia. Hal ini disebabkan dengan cepatnya informasi dan komunikasi yang menyebar dalam setiap lini kehidupan. Sehingga memudahkan bagi peserta didik mengakses setiap informasi pada setiap belahan dunia diantaranya dunia pendidikan. Selain dunia pendidikan mereka juga dapat dengan mudah mencari informasi baik yang bersifat positif dan membangun maupun bersifat negatif yang merusak. Perkembangan di dalam dunia pendidikan juga mengalami dampak yang signifikan. Dampak dan pengaruh yang besar terhadap proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah. Pembelajaran seharusnya memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga pembelajaran yang diselenggarakan dapat menghasilkan makna dan manfaat untuk anak didik mematangkan pola pikir.
Peranan Guru dalam Memfasilitasi Minat Siswa pada Program Ekstrakurikuler Keimanan dan Ketaqwaan di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan Boby Hendro Wardono; Yessi Travolta
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69775/jpia.v3i2.111

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan guru dalam memfasilitasi kegiatan esktrakurikuler IMTAQ pada siswa SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan dan bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Imtaq di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru pembina ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini yaitu peranan guru dalam memfasilitasi minat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan diarahkan pada langkah-langkah kegiatan berikut: 1) Bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan meliputi; Tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, 2) Peranan guru dalam memfasilitasi kegiatan ekstra kurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan; pemberian SK penugasan, merencanakan jenis kegiatan, mendata siswa yang berminat, menginvetarir dan pengadaan sarana dan parasarana. Faktor yang menjadi penghambat dalam peranan guru dalam memfasilitasi minat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan adalah rendahnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler imtaq dikarenakan terbatasnya kesediaan waktu dan kelelahan siswa. Sedangkan faktor pendukung dalam peranan guru dalam memfasilitasi minat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMA Negeri 3 Bengkulu Selatan adalah tersedianya fasilitator dan sarana prasarana yang memadai. Ekstrakurikuler IMTAQ adalah salah satu wadah yang dapat meminimalisir kegiatan-kegiatan yang negatif yang dilakukan oleh siswa. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ, siswa dapat menyalurkan energinya yang besar, menambah pengetahuan dan yang terpenting memperoleh bekal keagamaan sehingga diharapkan akan tercipta tingkat keimanan dan ketaqwaan sebagai bekal untuk kehidupan di yaumil akhir. Peranan guru dalam memfasilitasi minat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ sudah sangat memadai. Ini terlihat dari penyediaan fasilitas nonfisik dan fasilitas fisik yang disediakan oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, pembina OSIS, guru mata pelajaran pendidikan Agama Islam dan guru lainnya. Pada umumnya, siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ mempunyai prilaku yang baik serta motivasi belajar yang tinggi. Melalui program ini diharapkan siswa dapat bersikap baik terhadap guru dan sesama siswa dan juga hasil belajar yang sangat baik, tidak saja pada mata pelajaran pendidikan agama Islam tetapi terhadap semua mata pelajaran
PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU PACARAN REMAJA Oktari, Rici; Boby Hendro Wardono; Danti Ratna sari; Fenti pinoci
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69775/jpia.v4i1.165

Abstract

Bagi kalangan remaja pacaran menjadi hal yang lumrah,dimana seorang remaja akan sangat bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar, Padahal di dalam Islam pacaran adalah suatu perbuatan yang mendekati zina di mana zina tersebut adalah hal yang haram dilakukan oleh umat muslim.Tujuan penelitihan ini adalah agar dapat pesepsi orang tua terhadap perilaku pacaran remaja di kelurahan kota Medan kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Metode penelitian ini adalaah kualitatif dengan jenis studi kasus, subjek penelitian ini yaitu orang tua yang memiliki anak remaja yang ada di RT 15 kelurahan kota medan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling.Teknik analisis datanya melalui beberapa cara diantaranya yaitu; reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Sedangkan uji keabsahan datanya ada empat yaitu credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Hasil penelitian menujukan bahwah memiliki dua pendapat yaitu, yaitu orang tua yang mengizinkan atau tidak melarang dengan alasan dampak positif yang didapat oleh anak remaja mereka, dan ada juga orang tua yang melarang anak remaja mereka untuk melakukan perilaku pacaran mengingat dampak negatif yang akan timbul dari perilaku tersebut dan mematuhi aturan ajaran agama yang dianut. Faktor penyebab perilaku pacaran terjadi karena dua hal yakni pengaruh internal anak dan adanya pengaruh eksternal berupa pengaruh dari luar seperti lingkungan.
Strategi Tokoh Agama dan Pemerintah Desa dalam Meningkatkan Efektivitas Jamaah Sholat Subuh di Desa Pajar Bulan Kecamatan Seginim: Penelitian Sunia Junida; Boby Hendro Wardono; Dikalni; Yela Karima Jeni Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2489

Abstract

The purpose of this study was to identify the strategies implemented by religious leaders and the village government in improving the effectiveness of Subuh congregational prayer, as well as to examine the obstacles they encountered. This research employed a qualitative approach with a descriptive research design. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation, with triangulation techniques used to ensure data validity. The findings revealed that the strategies included communicative preaching approaches, exemplary behavior by religious leaders, support through adequate mosque facilities, and active collaboration between religious leaders and the village government in organizing religious programs. However, these efforts faced several obstacles, both internal such as low awareness and irregular sleeping patterns among youth and external, including weather conditions and the distance between homes and the mosque. The study concluded that the collaborative role of religious leaders and the village government was crucial in fostering collective awareness and encouraging increased youth participation in Subuh congregational prayer.