Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Komponen HBM (Health Belief Model) terhadap Self Awareness pada Pasien TB Paru yang LTFU (Lost to Follow Up): Literatur Review Handayani, Ferry; Mawarti, Herin; Asumta, Muhammad Zulfikar
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.829-839

Abstract

Bagi pasien TB paru yang mengalami LTFU (Lost to Follow Up), penting untuk mengembangkan kesadaran diri tentang dampak ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Pengobatan TB harus diselesaikan secara tuntas dan teratur adalah langkah krusial untuk mencegah kekambuhan dan resistensi obat. Tujuan literatur review ini adalah mencari pengaruh Health Belief Model terhadap self awareness pada pasien TB paru yang lost to follow up melalui literatur review. Desain penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur. Pencarian literatur dibatasi pada artikel yang diterbitkan antara tahun 2020 dan 2024. Pengumpulan artikel jurnal dilakukan menggunakan basis data pencarian elektronik seperti "Google Scholar," "PubMed," dan "Springer." Kata kunci yang digunakan adalah "Health Belief Model OR Self Awareness AND Lost To Follow Up AND Tuberculosis." Berdasarkan hasil analisis tinjauan literatur diperoleh 138.045 artikel dari database, selanjutnya menjadi 135.990 artikel setelah dipilih yang fulltex dan diambil sesuai kriteria ekslusi dan eksklusi menjadi 10 artikel, ditemukan berbagai pendekatan dan faktor yang mempengaruhi pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TB. Penelitian menunjukkan bahwa persepsi keparahan dari Health Belief Model mempengaruhi perilaku pasien TB paru dalam mencari perawatan kesehatan, meskipun mereka merasa malu dan takut. Pendekatan terstruktur dan berbasis teori, seperti Health Belief Model, penting dalam pengendalian tuberkulosis (TB). Kolaborasi efektif, dukungan keluarga, dan pendidikan kesehatan meningkatkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TB. Faktor seperti dukungan penyedia layanan, kepercayaan pada pemerintah, dan manajemen stigma juga penting untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan dan mengurangi putus pengobatan TB. Pendekatan holistik dan terintegrasi sangat diperlukan untuk keberhasilan eliminasi TB.
Strategi Meningkatkan Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan Melalui Penyuluhan Germas Dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Jemaah Sholat Jum’at Mawarti, Herin; Sukartini, Binti; Setiawan, David; Kusrini, Novi; Handayani, Ferry; Yuli Astutik, Ellys
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2024): JPM | Maret 2024
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v10i1.2246

Abstract

Penyakit tidak menular menjadi masalah utama dalam kesehatan. Penyebabnya diantaranya kurang adanya akses terhadap pelayanan. Akses ini tidak hanya saat seseorang memiliki masalah kesehatan, namun juga akses ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa status kesehatannya dalam keadaan baik. Namun tidak semua melakukan akses ke pelayanan kesehatan secara berkala khususnya laki laki karena faktor pekerjaan. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat laki-laki. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Pelaksanaaan kegiatan dilakukan di Masjid wilayah Desa Keboan Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Hasil pelaksanaan pengabdian ini adalah sebanyak 43 orang jemaah sholat Jum’at mendapat penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. 30,23% berisiko hipertensi, 25,56% berisiko diabetes mellitus, Jemaah yang memiliki risiko penyakit tidak menular tinggi sejumlah 16,28%, risiko sedang 23,26%, risiko rendah 18,60% dan risiko sangat rendah 41,86%. Sebagaian besar masyarakat juga tidak mempunyai kesempatan waktu untuk menggunakan akses kesehatan ke puskesmas. Sehingga diperlukan tindak lanjut untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan secara berkala kepada masyarakat.