Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyaraka

Sosialisasi Konsep Sosial Kemanusian Berbasis Nilai Moderasi Beragama Analisis Qs Al-Baqrah :143 di Posyandu Remaja Kedungharjo Mantingan Ngawi Muwahidah Nurhasanah; Sumarno; Wibawati Bermi
Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v4i1.867

Abstract

Kajian ini dilatar belakangi oleh beberapa kelompok keagamaan yang sangat ekstrim, baik ekstrim kanan maupun ekstrim kiri. Hal semacam ini bila dibiarkan begitu saja dapat berdampak pada pemikiran yang radikal di satu sisi dan liberal di sisi lain. Munculnya kecenderungan-kecenderungan ekstrem dalam beragama ini, bukan saja telah merugikan Islam dan umat Islam, tetapi juga bertentangan dengan karakteristik umat Islam yang oleh al-Qur’an disebut sebagai ummatan wasathan. Mengedepankan sikap moderat memang sangat bersesuaian anjuran ayat pada Q.S al-baqarah ayat 143, tetapi harus disadari sejak dini bahwa penerapannya bukanlah perkara gampang. Untuk itu perlu upaya-upaya rintisan agar moderasi atau wasathiyah menjadi acuan berfikir, bersikap, dan bertindak umat Islam. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana konsep sosial kemanusiaan moderasi beragama dalam q.s al-Baqarah ayat 143 (2) Bagaimana implementasi nilai-nilai moderasi beragama q.s. al-Baqarah ayat 143 dalam pendidikan agama Islam. Permasalahan dibahas dengan menggunakan metode kepustakaan (library research), metode pengumpulan datanya yakni dengan teknik dokumentasi. Data diperoleh dari kitab tafsir al-Qur’an, kitab-kitab yang relevan, dan buku-buku tentang moderasi. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Konsep moderasi dalam Q.S al-Baqarah ayat 143 disebut dengan al-wasathiyah. Kata tersebut terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti: “tengahtengah diantara dua batas, atau dengan keadilan, yang tengah-tengah atau yang standar atau yang biasa-biasa saja”. Moderasi tidak dapat tergambar wujudnya kecuali setelah terhimpun dalam satu kesatuan empat unsur pokok, yaitu kejujuran, keterbukaan, kasih sayang dan keluwesan. (2) implementasi nilai-nilai moderasi Q.S. al-Baqarah ayat 143 dalam pendidikan agama Islam mencakup tugas seorang guru untuk mampu bersikap terbuka dan memberikan kasih sayang dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam, dalam tujuan pendidikan agama Islam termanifestasi dalam penerapan prinsip keterbukaan, dalam metode pendidikan agama Islam terletak pada penerapan prinsip kasih sayang dalam proses pembelajaran yang termanifestasi dalam perilaku santun dan keterbukaan peserta didik dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan pada ranah para akademisi dan pendidik/ orang tua dalam masalah moderasi dalam memahamkan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Seni Hadroh dalam Meningkatkan Ketrampilan dan Karakter Anak di TPA Al-Barokah Nglantung Bangunrejo Muwahidah Nurhasanah; Khusna Zanuba Alfin; Abdul Jabar Idharudin
Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v5i1.1222

Abstract

Seni hadroh merupakan bagian penting dari budaya Islam, terutama di masyarakat desa yang kental dengan nilai-nilai keagamaan. Seni hadroh berperan penting dalam meningkatkan keterampilan dan karakter anak melalui pengembangan nilai-nilai religius, disiplin, dan kerja sama. Kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan musikal, tetapi juga membentuk karakter positif yang mendukung pertumbuhan moral dan sosial anak. Keterampilan anak dalam seni hadroh berkembang melalui latihan rutin yang melibatkan berbagai aspek musikalitas, seperti ritme, melodi, dan harmoni. Dalam proses belajar, anak-anak diajarkan cara memainkan alat musik tradisional seperti rebana dan marawis, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan musikal mereka, tetapi juga melatih konsentrasi dan ketepatan. Selain itu, seni hadroh mendorong anak untuk berkolaborasi dalam kelompok, sehingga mereka belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai pendapat orang lain. Melalui pengalaman ini, anak-anak tidak hanya mengasah keterampilan seni, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan disiplin yang akan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan mereka.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan seni hadroh sebagai media dakwah dan penguatan identitas budaya Islam di masyarakat desa. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan pemain hadroh serta tokoh masyarakat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seni hadroh tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai media dakwah yang efektif dalam menyebarkan nilai-nilai Islam. Selain itu, praktik seni hadroh juga memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat identitas budaya Islam di masyarakat desa. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya dukungan dan perhatian lebih lanjut terhadap pengembangan seni hadroh sebagai salah satu upaya pelestarian budaya Islam di tingkat lokal.