Nurul Widyawati, Melyana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH ROLL ON AROMATHERAPY BLENDED BIJI PALA DAN DAUN MINT TERHADAP AFTERPAINS IBU NIFAS: THE EFFECT OF ROLL ON AROMATHERAPY BLENDED NUTMEG SEEDS AND MINT LEAVES TO AFTERPAINS IN POSTPARTUM MOTHERS Hariyanto, Masita; Sunarjo, Lanny; Walin; Nurul Widyawati, Melyana
Jurnal Online Dengan Open Journal System Vol 4 No 2 (2024): JMSWH
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jmswh.v4i2.1319

Abstract

Latar Belakang : Ketidaknyamanan pada masa nifas seperti Afterpains merupakan masalah yang memerlukan perhatian bidan karena dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental ibu. Selama masa nifas bidan perlu melakukan pengasuhan agar memastikan ibu dan bayi dalam keadaan sehat baik secara fisik maupun psikologis. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian roll on aromatherapy blended biji pala ( myristica fragrans ) dan daun mint ( Mentha Piperita L ) terhadap penurunan nyeri setelah nyeri . Metode Penelitian : Quasy Experimental dengan desain Pre-Test dan Post Test. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari ibu nifas berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Visual Analogue Scale (VAS) dan lembar observasi. Pemberian roll on blended aromatherapy biji pala dan daun mint kepada responden dengan cara dihirup, botol roll on berjarak + 1 cm dari lubang hidung durasi selama 30 menit dimulai 6 jam pasca melahirkan hari ke-7 sampai hari ke-15. Kelompok kontrol: Memberikan relaksasi napas dalam kepada responden mulai 6 jam postpartum hari ke-7 sampai hari ke-10 . Hasil Penelitian : Hasil uji friedman pada kelompok intervensi menunjukkan nilai P-value =0,000 yang berarti ada pengaruh pemberian roll on aromatherapy blended biji pala ( myristica fragrans houtt ) dan daun mint ( mentha piperita L ) terhadap penurunan afterpains . Kesimpulan : ada pengaruh pemberian roll on aromatherapy blended biji pala ( myristica fragrans ) dan daun mint ( Mentha Piperita L ) terhadap penurunan nyeri afterpains .
Gambaran Status Gizi Balita Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Istiqomah, Nursita; Nurul Widyawati, Melyana; Kurnianingsih
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 2 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i2.1487

Abstract

Kesehatan anak di bawah usia lima tahun adalah faktor penting untuk kelangsungan hidup generasi mendatang, sehingga penilaian status gizi balita penting dilakukan secara berkelanjutan untuk mengetahui status gzi balita. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan status gizi balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo, Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan analisis uji korelasi chi-square. Sampel penelitian ini terdiri dari 360 balita yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran status gizi dilakukan dengan mengukur berat badan dan tinggi badan, kemudian diklasifikasikan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi status gizi balita di wilayah Bandarharjo mengalami keragaman yang signifikan. Sebanyak 61,7% balita berusia 2-5 tahun, 59,7% berjenis kelamin laki-laki, 73,3% status gizi normal (TB/U), 75,8% status gizi normal (BB/U), 74,4% status gizi normal (BB/TB), 93,1% status gizi baik (LILA), dan 85,3% status gizi normal (lingkar kepala). Serta terdapat hubungan yang signifikan antara usia bayi, jenis kelamin bayi, pekerjaan orang tua dan agama terhadap status gizi (p<0,001) berdasarkan TB/U, BB/U, BB/TB dan Lila. Kesimpulan: usia bayi, jenis kelamin bayi, pekerjaan orang tua, dan agama memiliki hubungan signifikan dengan status gizi balita berdasarkan indikator-indikator TB/U, BB/U, BB/TB dan Lila. Mengingat pentingnya pemantauan gizi secara berkala, disarankan agar fasilitas pelayanan kesehatan terus melakukan evaluasi rutin terhadap status gizi balita untuk mendeteksi dan mencegah masalah gizi sedini mungkin.
Deteksi Kontraksi Uterus pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Menggunakan Uterine Electromiography Pratiwi, Pratiwi; Nurul Widyawati, Melyana; Kurnianingsih
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 2 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i2.1494

Abstract

Angka kematian ibu yang tergolong masih cukup tinggi pada tahun 2022 yakni sebesar 3.572 jiwa, masih perlu upaya agar target Indonesia emas 2030 dapat terwujud. Pencegahan komplikasi selama persalinan akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu, Salah satu kompenen penting yang harus dipantau dalam persalinan adalah kontraksi uterus untuk mengidentifikasi adanya komplikasi dalam proses persalinan. Distosia dalam persalinan dapat pula disebabkan oleh kelainan kontraksi, dampak dari hal tersebut pada ibu adalah terjadinya infeksi intrapartum, ruptur uteri, pembentukan fistula, cidera otot dasar panggul. Sedangkan pada janin berpotensi menimbulkan kaput suksedaneum dan molase kepala janin bahkan  dapat mengakibatkan fraktur tengkorak jika manajemen persalinan tidak dilakukan dengan baik. Deteksi kontraksi uterus dengan alat uterine electromyography menggunakan elektroda permukaan yang dianggap satu inovasi pemantauan his yang dinilai efektif dan efisien, akurat dan tanpa resiko. Telaah artikel ini bertujuan untuk menganalisa pemanfaatan alat deteksi kontraksi uterus pada ibu bersalin dengan menggunakan alat uterine electromyography. Metode telaah artikel dengan cara systematic review pada rumusan pertanyaan PICO dengan mencari judul artikel pada database online (ProQuest, Sage Journal, Science Direct, Scopus dan googlescholar). Artikel yang ditelaah telah sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil yang diperoleh secara umum dapat disimpulkan bahwa kontraksi uterus pada ibu bersalin dapat dideteksi dengan menggunakan uterine electromyography berdasarkan pengukuran kelistrikan otot rahim saat berkontraksi yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan alat pemeriksaan kontraksi uterus yang akurat dan mudah digunakan