Pratomo, S.T., M.Eng., Septyo Uji
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Kondisi Hidrogeologi Terhadap Standar Baku Mutu Garam di Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Pratomo, S.T., M.Eng., Septyo Uji; Arrisaldi, Thema; Pabhayita Noval, Ra Mauldy; Nugroho, Nandra Eko; Purnama Dewa, Gregorius Oktaviano
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10735

Abstract

Garam (NaCl), yang juga dikenal sebagai halit, memiliki peran penting sebagai bahan pokok dalam kehidupan manusia dan industri. Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah, khususnya di sepanjang pantai selatan di Kecamatan Mirit, merupakan salah satu daerah terbesar di Indonesia yang menghasilkan garam, berasal dari tambak garam berbentuk kubah-kubah memanjang menjadi sumber utama produksi garam di wilayah tersebut. Standar baku mutu garam diatur oleh SNI 3556:2016, memberikan batasan cemaran logam seperti kadmium (Cd) <0,5 mg/kg, timbal (Pb) <10 mg/kg, raksa (Hg) <0,1 mg/kg, dan arsen (As) <0,1 mg/kg. Kondisi air laut dan air tanah yang digunakan dalam proses produksi garam memiliki dampak signifikan terhadap kualitas garam yang dihasilkan yang dapat diketahui dari studi hidrogeologi. Hasil pengukuran sumur warga sejumlah 43 titik menunjukkan kedalaman muka airtanah berkisar antara 2,65 m s.d. 17,35 m. Hasil analisis garam dari 2 tambak garam yang berbeda menunjukkan kadar Cd berkisar antara 0,1077—0,1113 mg/kg, Pb antara 0,929—1,0267 mg/kg, Hg antara 0,00603—0,01358 mg/kg, dan kadar As negatif; dengan kadar air berkisar antara 1,44—3,57% b/b serta kandungan NaCl antara 99,41—99,93%. Hasil analisis air sumur dan air laut dari 3 sampel menunjukkan kadar Cd <0,0009 mg/kg, Pb <0,0011—0,0098 mg/kg, Hg <0,0001 mg/kg, dan As <0,001 mg/kg. Hasil pemetaan muka airtanah menunjukkan bahwa kondisi hidrogeologi memengaruhi standar baku mutu garam di pesisir selatan Kebumen, terutama oleh faktor besar ukuran butir yang membawa airtanah beserta unsur-unsur terlarut di dalamnya. Sementara itu, garam yang diproduksi dari 2 tambak garam di Kecamatan Mirit memenuhi standar baku mutu berdasarkan SNI 3556:2016.