Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Anomali Perubahan Muka Air Tanah di Daerah Urban Nugroho, Nandra Eko
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 16, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v16i1.17107

Abstract

Dusun Karangwuni dan Dusun Kumpulrejo, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY memiliki anomali penurunan muka airtanah yang dapat menjadi gambaran tingkat eksploitasi yang dilakukan baik oleh masyarakat melalui sumur gali ataupun dunia usaha seperti hotel, apartemen dan mall. Pengambilan airtanah melalui sumur-sumur akan mengakibatkan terjadinya lengkung penurunan muka airtanah (depression cone). Semakin besar laju pengambilan air tanah, semakin curam lengkung penurunan permukaan airtanah yang terjadi di sekitar sumur yang dipompa sampai tercapai keseimbangan baru, jika terjadi pengisian dari daerah resapan. Oleh karena itu prinsip efisiensi air perlu dilaksanakan dengan memanfaatkan air permukaan dan air tanah secara terpadu. Data muka airtanah didapatkan dengan menggunakan pengukuran sumur gali yang diperoleh dari 21 titik sumur di lapangan. Penggambaran peta muka air tanah dangkal dilakukan menggunakan software ArcGIS. Penggambaran kontur muka air tanah dibuat menggunakan software Surfer. Anomali perubahan muka airtanah di Dusun Karangwuni dan Dusun Kumpulrejo, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dihasilkan dari analisis perbandingan antara kontur muka air tanah normal dengan muka air tanah yang telah mengalami penurunan. Dari Hasil analisis tersebut ditemukan lengkung penurunan muka airtanah (depression cone) yang sangat jelas. Nilai kedalaman yang sebelumnya berkisar antara 5 – 6 meter turun menjadi 9 – 11 meter membentuk lengkungan yang semakin curam. Penurunan itu tersebar di hampir semua bangunan kos, bangunan hotel dan apartemen.AbstractKarangwuni Backwoods and Kumpulrejo Backwoods, Caturtunggal Village, Depok District, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region have anomalous groundwater decrease that can be the reflection of exploitation conducted by the community through dug wells or business sector such as hotels, apartments and malls. Groundwater retrieval through wells will bring about the formation of groundwater depression cone. The greater the rate of groundwater retrieval, the steeper the curvature of the groundwater depression cone occurs around the well being pumped until a new equilibrium is reached, in case of suplied from the recharge area. Therefore the principle of water efficiency utilization needs to be implemented. Groundwater level data is obtained from 21 dug wells in the field. A shallow groundwater depiction is drawn using ArcGIS software. The distribution of groundwater contours is created using Surfer software. The anomaly of groundwater decrease in Karangwuni and Kumpulrejo Backwoods, Caturtunggal Village, Depok District, Sleman Regency, Yogyakarta is resulted from comparative analysis between the normal groundwater contour and the decreased groundwater level. From the results of the analysis, there is a very obvious curve of groundwater depression cone. The previous depth value ranges from 5 to 6 meters dropped to 9 - 11 meters forming a steeper curve. The decline was spread across all hotels and apartments.
Evaluasi Air Buangan Domestik Sebagai Dasar Perancangan Rehabilitasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik Komunal Kampung Kandang, Desa Condongcatur, Yogyakarta Utami, Ayu; Nugroho, Nandra Eko; Febriyanti, Salam Via; Anom, Thamzez Nuur; Muhaimin, Ahmad
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 16, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.632 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v16i3.172-179

Abstract

As population increases, domestic wastewater generated will increase as well. Domestic wastewater needs to be treated properly so as not to pollute the recipient's water body. Kampung Kandang already has a communal domestic wastewater treatment plant (WWTP) to treat domestic wastewater generated by citizens. The problem from the citizens is that the WWTP needs to be rehabilitated because the amount of sludge floating in the first biological treatment tank and still has a disturbing odor. Alternative solution for this problem is by rehabilitating WWTPs so that their functions are more optimal. The purpose of this study was to evaluate domestic wastewater in Kampung Kandang. The methods used in evaluating the wastewater i.e. analysis of primary data, calculation of standard stream evaluation and calculation of removal percentage. Communal Domestic WWTP needs to remove COD, BOD, TSS, Ammonia, and Total Coliforms parameters of 97.7%, 98.9%, 42.7%, 95.6%, and 99.9%. WWTP has already removed the TSS and ammonia. BOD, COD, and total coliform should be reduced by WWTP as much for each parameter are 25, 9%, 35%, and 95, 83%. Wastewater evaluation data can be used as a basis for the design of rehabilitation to be carried out at the Communal Domestic WWTP in Kampung Kandang.
Pengaruh Kondisi Hidrogeologi Terhadap Standar Baku Mutu Garam di Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Pratomo, S.T., M.Eng., Septyo Uji; Arrisaldi, Thema; Pabhayita Noval, Ra Mauldy; Nugroho, Nandra Eko; Purnama Dewa, Gregorius Oktaviano
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10735

Abstract

Garam (NaCl), yang juga dikenal sebagai halit, memiliki peran penting sebagai bahan pokok dalam kehidupan manusia dan industri. Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah, khususnya di sepanjang pantai selatan di Kecamatan Mirit, merupakan salah satu daerah terbesar di Indonesia yang menghasilkan garam, berasal dari tambak garam berbentuk kubah-kubah memanjang menjadi sumber utama produksi garam di wilayah tersebut. Standar baku mutu garam diatur oleh SNI 3556:2016, memberikan batasan cemaran logam seperti kadmium (Cd) <0,5 mg/kg, timbal (Pb) <10 mg/kg, raksa (Hg) <0,1 mg/kg, dan arsen (As) <0,1 mg/kg. Kondisi air laut dan air tanah yang digunakan dalam proses produksi garam memiliki dampak signifikan terhadap kualitas garam yang dihasilkan yang dapat diketahui dari studi hidrogeologi. Hasil pengukuran sumur warga sejumlah 43 titik menunjukkan kedalaman muka airtanah berkisar antara 2,65 m s.d. 17,35 m. Hasil analisis garam dari 2 tambak garam yang berbeda menunjukkan kadar Cd berkisar antara 0,1077—0,1113 mg/kg, Pb antara 0,929—1,0267 mg/kg, Hg antara 0,00603—0,01358 mg/kg, dan kadar As negatif; dengan kadar air berkisar antara 1,44—3,57% b/b serta kandungan NaCl antara 99,41—99,93%. Hasil analisis air sumur dan air laut dari 3 sampel menunjukkan kadar Cd <0,0009 mg/kg, Pb <0,0011—0,0098 mg/kg, Hg <0,0001 mg/kg, dan As <0,001 mg/kg. Hasil pemetaan muka airtanah menunjukkan bahwa kondisi hidrogeologi memengaruhi standar baku mutu garam di pesisir selatan Kebumen, terutama oleh faktor besar ukuran butir yang membawa airtanah beserta unsur-unsur terlarut di dalamnya. Sementara itu, garam yang diproduksi dari 2 tambak garam di Kecamatan Mirit memenuhi standar baku mutu berdasarkan SNI 3556:2016.
Analisis Kualitas Air sebagai Air Bersih pada Sumber Mata Air Hutan Bambu di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Vikahadi, Nanda; Wicaksono, Aditya Pandu; Nugroho, Nandra Eko; Gomareuzzaman, Muammar; Prasetya, Johan Danu
Jurnal Lingkungan Kebumian Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/kebumian.v1i1.2054

Abstract

Clean water is one of the basic needs that is needed and is an important concern in a residence for human survival. The condition of the springs is estimated to have experienced a decrease in water quantity due to human activities and changes in quality due to the change of dry and rainy seasons as well as traditional activities. This research aims to determine the quality and quantity of spring water based on physical, chemical and biological parameters based on RI Minister of Health Regulation No. 32 of 2017. These parameters are turbidity, color, TDS, temperature, odor, pH, Nitrate, Nitrite, Cr 2+, Iron, Mn, Total Coliform, E-Coli. The method used is a survey method for sampling and measuring discharge. The results show that the Total Coliform, E-Coli and Temperature parameters exceed the quality standards. This is an indication that there is a result of the dissolution of chemicals from the agricultural activities of local residents as well as the existence of the ruwatan tradition which uses organic materials put into ponds. Water quality that does not meet quality standards will affect public health and the surrounding environment.
Evaluasi dan Pengelolaan Lereng Bekas Tambang Breksi Andesit Dusun Siluk Kelurahan Selopamioro Kepanewon Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Alwiyah, Alwiyah; Lukito, Herwin; Kristanto, Wisnu Aji Dwi; Nugroho, Nandra Eko; Suharwanto, Ir.
Jurnal Lingkungan Kebumian Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/kebumian.v1i1.2055

Abstract

Siluk Area, Selopamioro Village, Imogiri District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta, is one of the active community mining sites. These mining activities leave slopes that are not treated or repaired, so that they become a threat to soil and/or rock mass movements for the surrounding community. One of the former mining areas in Siluk hamlet is very close to residential areas. Therefore, it is necessary to study the stability and safety factors of the slope so that they can be the basis for determining the direction of ex-mining slope management.The methods used were literature studies, field surveys and mapping, and laboratory tests. The sampling method used was the purposive sampling method. Samples taken were used for testing physical properties (content weight, moisture content, porosity, and grain size), shear angle, and cohesion. The analysis methods used are the simplified Janbu method and the descriptive analysis method to evaluate the slope of the former mine. Based on calculations and testing, it is found that the three slopes are categorized as steep slopes with a safety factor value on the central and south-north slopes of 0.156, 0.620, and 0.367. Slope management carried out involves a change in slope geometry with the cut and fill method, planting vegetation in the form of Sengon trees, and planting land cover in the form of Vertiver grass
Analisis Tingkat Pencemaran Airtanah Akibat Limbah Vinasse berdasarkan Metode Indeks Pencemaran di Padukuhan Mrisi, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan Erinda, Evi; Widiarti, Ika Wahyuning; Nugroho, Nandra Eko; Goemaruzzaman, Muammar; Wicaksono, Aditya Pandu
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11641

Abstract

Limbah yang dihasilkan dari produksi alkohol disebut limbah cair vinasse. Karakteristik limbah vinasse memiliki suhu yang tinggi (80oC), memiliki pH asam (2-4,5), berwarna kehitaman, bau menyengat, dan bersifat korosif. Dalam memproduksi 1 L Alkohol menghasilkan 15 L limbah cair vinasse. Sebagian limbah ini diolah sebagai pupuk cair, namun sebagian lagi masih belum terkelola dan dibuang ke lingkungan dan berakhir di Anak Kali Bedog. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pencemaran airtanah dengan Metode Indeks Pencemaran. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling berdasarkan pertimbangan jarak sumur dengan irigasi vinasse serta arah aliran airtanah. Sampel diambil dari 10 titik air sumur dan 1 titik air dari outlet irigasi vinasse. Metode analisis laboratorium dilakukan untuk mengetahui kualitas airtanah terhadap parameter pH, TDS, BOD, COD, dan Sulfida. Hasil analisis status mutu airtanah dengan Metode Indeks pencemaran, daerah penelitian memiliki 2 kelas pencemaran, yakni tercemar ringan dengan nilai IP 2,7332-3,3640 dan tercemar sedang dengan nilai IP 5,1088-5,7014.
Analisis Laju Erosi serta Pengelolaannya Pada Area Reklamasi Pasca Tambang Tahun Tanam 2020 pada Pertambangan Batubara Wirayuda, Bramantio Dzaki; Yudono, Andi Renata Ade; Prasetya, Johan Danu; Wicaksono, Aditya Pandu; Nugroho, Nandra Eko
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11647

Abstract

Perusahaan pertambangan batubara yang menggunakan sistem tambang terbuka (open pit mining) dapat mengakibatkan perubahan fisik sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan reklamasi untuk memperbaiki kualitas lingkungan tersebut. Salah satu dampak dari aktifitas pertambangan yaitu tingginya tingkat laju erosi sehingga dapat menurunkan tingkat produktivitas tanah. Analisis laju erosi perlu dilakukan serta pengelolaannya, agar permasalahan penurunan kualitas lingkungan dapat teratasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah survey dan pemetaan lapangan, metode tongkat untuk pengukuran erosi, uji laboratorium, metode matematis, dan metode konservatif. Hasil yang didapat pada lahan pengukuran erosi area reklamasi pasca tambang tahun tanam 2020 yaitu 344,913 Ton/Ha/Tahun dan perlu dilakukan pengelolaan. Pengelolaan yang dilakukan dalam mengurangi laju erosi dengan mengacu pada Permen Kehutanan Nomor P.4/Menhut-II/2011 yaitu membuat guludan bersaluran dan menanam tanaman lokal daur panjang dengan jenis tanaman pulai dengan jarak tanam 4m x 8m dan tanaman cover crop jenis Calopogonium mucunoides.
Pengaruh Water Holding Capacity Terhadap Erosi pada 3 Variasi Tapak Tumbuh PT Bharinto Ekatama Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara Sobirin, Ahmad; Wicaksono, Aditya Pandu; Nugroho, Nandra Eko; Lukito, Herwin; Prasetya, Johan Danu
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11648

Abstract

Pemulihan lahan bekas tambang menghadapi beberapa masalah seperti pengikisan tanah dan tanah kering karena terjadinya erosi dan rendahnya water holding capacity (WHC) lapang. Ditinjau dari tutupan vegetasi PT Bharinto Ekatama memiliki 3 variasi tapak tumbuh yaitu hutan, cover crop lebat dan cover crop jarang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh WHC terhadap tingkat laju erosi dan pada 3 variasi tapak tumbuh PT Bharinto Ekatama. Penelitian ini menggunakan metode survei, pemetaan lapangan, metode purposive sampling, metode tongkat, metode gravimetri, metode matematis, metode analisis statistik korelasi dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan korelasi WHC terhadap erosi pada are cover crop lebat mempunyai nilai signifikansi 0,538 dengan nilai korelasi pearson sebesar -0,258 menunjukkan korelasi lemah. Korelasi WHC terhadap erosi area cover crop jarang mempunyai nilai signifikansi 0,045 dengan nilai korelasi pearson sebesar -0,717 menunjukkan korelasi kuat. Korelasi WHC terhadap erosi area hutan memiliki signifikansi 0,742 dengan nilai korelasi pearson sebesar 0,135 berarti tidak terjadi korelasi
Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Tambang Tanah Liat (Clay) Mliwang Timur PT X, Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur Shafira, Zalza Indah; Lukito, Herwin; Kristanto, Wisnu Aji Dwi; Nugroho, Nandra Eko
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11650

Abstract

PT X merupakan perusahaan yang memproduksi semen dengan bahan baku utamanya berupa batugamping dan tanah liat sehingga PT X melakukan kegiatan penambangan untuk pemenuhan bahan baku. Menurut Undang- Undang No 3 Tahun 2020 pasal 96 poin kedua disebutkan bahwa, pemegang IUP atau IUPK wajib melaksanakan pengelolaan dan atau pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi atau Pascatambang. Tambang Tanah Liat (Clay) Mliwang yang terletak di Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, ditemukan masalah pada lahan reklamasi berupa adanya alur erosi dan mengakibatkan perubahan bentuk lahan, perubahan sifat kimia dan fisika tanah, dan perubahan topografi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keberhasilan reklamasi Tambang Tanah Liat (Clay) Mliwang Timur PT X. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei dan pemetaan serta uji laboratorium. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan simple random sampling. Metode analis data dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis matematis, dan analisis laboratorium. Kemudian dilakukan evaluasi pembobotan berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. Hasil evaluasi keberhasilan reklamasi pada reklamasi Tambang Tanah Liat Mliwang Timur PT X mendapatkan penilaian dengan total sebesar 89,46% (Penataan Lahan 53,93%, Revegetasi 16,8%, dan Penyelesaian Akhir 18,73%).
Perencanaan Reklamasi Pertambangan Nikel di PT. Sulawesi Tambang Utama Larang, Dofandra Maha; Suharwanto, Suharwanto; Nugroho, Nandra Eko; Irawan, Agus Bambang; Algary, Tissia Ayu
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11657

Abstract

Kegiatan pertambangan di Indonesia berdampak buruk bagi lingkungan seperti hilangnya vegetasi pada area pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode penambangan di daerah penelitian guna menentukan metode reklamasi yang akan digunakan. Metode penelitian yang dilakukan yaitu analisis kualitatif yang berupa pencatatan hasil pengamatan, survey, dan observasi lapangan. Hasil yang didapat adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dalam melakukan metode penambangan dengan cara menambang dari elevasi yang lebih rendah menuju ke elevasi yang lebih tinggi. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah reklamasi tidak dapat dilakukan secara bertahap dan menunggu hingga kegiatan pertambangan di lokasi penelitian telah selesai sehingga tidak mempengaruhi tahapan reklamasi yang akan dilakukan.