Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis of Total Phenolic Content in Jamblang Fruit Seeds (Syzygium cumini): A Systematic Literature Review Ilham Bintang Pratama; Saputra, Ferdyan Pranata; Deden Sukandar
Eureka Herba Indonesia Vol. 5 No. 1 (2024): Eureka Herba Indonesia
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/ehi.v5i1.106

Abstract

Jamblang seeds contain various bioactive compounds, one of which is phenolic. Phenolic compounds are known to have strong antioxidant activity, which can help protect the body from free radicals and oxidative stress. Free radicals are unstable molecules that can damage body cells and tissues, thereby contributing to various chronic diseases such as cancer, diabetes, and heart disease. The literature search process was carried out on various databases (PubMed, Web of Sciences, EMBASE, Cochrane Libraries, and Google Scholar) regarding the analysis of total phenolic content in jamblang fruit seeds (Syzygium cumini). This study follows the preferred reporting items for systematic reviews and meta-analysis (PRISMA) recommendations. The total phenolic content of jamblang fruit seeds ranges from 100-500 mg/g. The highest total phenolic content was found in jamblang fruit seeds originating from Bogor, namely 476.18 mg/g. Jamblang fruit seeds contain quite high levels of phenolic compounds. The total phenolic content of jamblang fruit seeds can vary depending on the growing location, variety, and extraction method used.
Skrining Metabolit Sekunder Simplisia Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn.): Literature Review Article Fikayuniar, Lia; Putri Rahayu, Anjela Dian; Mangunsong, Dhavid Twua; Saputra, Ferdyan Pranata; Hamjah, Renita; Fajriyatulhuda, Sarah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.9025

Abstract

Tumbuhan obat merujuk pada tumbuhan atau komponen yang dimanfaatkan untuk mencegah atau mengobati penyakit tertentu, berdasarkan pengalaman atau penelitian ilmiah. Uji khasiat suatu tanaman obat dilakukan melalui proses pengujian yang meliputi uji pra klinik dan uji klinik. Kunyit juga dikenal sebagai Curcuma longa Linn., termasuk dalam kingdom plantae, masuk dalam divisi spermatophta, subdivisi angiopermae kelas monocotyledoneae, ordo zingiberaceae, genus curcuma, dan spesies Curcuma longa Linn. Rimpang tanaman kunyit memiliki berbagai ukuran yang berbeda. Bisa memiki ukuran yang panjang antara 5 cm hingga 7 cm, namun ada yang mencapai panjang 10 cm. Kulit berwarna coklat kemerahan, warna merah jingga kekuningan, memiliki rasa yang tidak manis dan sedikit pahit, dan memliki aroma khas. Kunyit adalah rempah yang biasanya digunakan dalam masakan. Kunyit memiliki kandungan senyawa alami yang memiki khasiat antiinflamasi dan antivirus, untuk menyembuhkan berbagai keluhan misal nyeri sendi, peradangan, dan gangguan pencernaan, dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi organ penting seperti hati dan jantung, penguat lambung, dan peluruh kencing. Pertumbuhan obat tradisional diindonesia semakin menunjukan perkembangan yang menuju pada usaha memperluas pelayanan kesehatan formal. Dengan menggunakan metode uji kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan metabolit sekunder yang terkandung dalam kunyit. Hasil pengujian akan memberikan informasi mengenai kualitas dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Evaluasi terhadap kualitas ini penting agar mendapatkan obat tradisonal yang sesuai yang ditetapkan, memiliki efek yang diinginkan, serta tidak menimbukan resiko yang berbahaya saat digunakan.