Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SENYAWA FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTI COVID STUDI IN SILICO EKSTRAK CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl) Umarudin, Umarudin; Syafitri, Meyke Herina; Aristyawan, Andhika Dwi
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2024): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jiis.v9i1.1591

Abstract

Javanese chili has the potential to develop, one of which is that it contains phytochemical compounds and essential oils, which can act as antioxidants in preventing COVID-19, so it is necessary to utilize the natural potential in Indonesia, namely Javanese chili. This research aims to determine the phytochemical screening and anti-covid activity of an in silico study of Javanese chili extract. This research method carried out phytochemical screening of ethanol extracts, tested for alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and terpenoids, tests for determining levels of piperine, essential oils, and cavitsin, as well as in silico studies with piperine ligands with RdRP and ACE2 receptors docked with Hex.8.0.0 and visualized with discovery studio. This research shows that the phytochemical screening results of Javanese chili fruit extract are positive for containing alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, terpenoids, piperine 3.36%. This research concludes that in silico, the Javanese chili piperine compound can bind to the active site of ACE Sarcov 2 through RdRP inhibition.
Kontrol Kualitas Minuman Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Tambahan 5% Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Syafitri, Meyke Herina; Rahmawati, Risma
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.29628

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memerlukan makan dan minum. Namun, di era modern ini seseorang lebih suka jenis minuman yang diolah serba instan dan berasa manis. Tidak banyak yang menyadari bahwa mengonsumsi minuman kemasan terusmenerus dapat mengganggu kesehatan. Salah satu alternatif cara yang digunakan untuk tetap memperhatikan kandungan nutrisinya yaitu dengan mengonsumsi minuman yang mengandung antioksidan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan hasil uji kontrol kualitas dari minuman bunga telang dengan tambahan 5% sari buah belimbing wuluh. Penelitian dilakukan pada dua kondisi penyimpanan yaitu suhu ruang dan suhu dingin selama 12 pekan. Parameter fisik diperiksa melalui uji hedonik yang meliputi warna, rasa, aroma, dan daya terima, serta homogenitas dengan menggunakan 10 panelis. Hasil rata-rata nilai keseluruhan seluruh panelis untuk parameter warna, rasa, aroma, daya terima dan homogenitas secara berturut-turut pada suhu ruang sebesar 3,7; 2,6; 3,1; 3,2; 3,4 sedangkan pada suhu dingin yaitu 3,8; 3; 3,2; 3,4; 3,5. Skor uji hedonik secara keseluruhan baik pada suhu ruang maupun suhu dingin memenuhi spesifikasi yang ditentukan, kecuali parameter rasa pada suhu ruang. Parameter kimia dilakukan dengan menguji pH sediaan selama tiga pekan, diperoleh data secara berturut-turut pada suhu ruang yaitu 5,59; 5,27; 4,35 sedangkan pada suhu dingin sebesar 5,59; 5,83 4,34. Hasil ini memenuhi spesifikasi yang ditentukan yaitu masuk pada rentang 4 - 7.
Analisis Kandungan Formaldehid pada Sediaan Kosmetik Menggunakan Pereaksi Asam Kromatopat Yulianti, Cicik; Syafitri, Meyke Herina; Mursita, Lia Kestianti; Sari, Nisrin Purnama; Dwijayanti , Kiki
Journal of Research and Technology Vol. 11 No. 1 (2025): JRT Volume 11 No 1 Juni 2025
Publisher : 2477 - 6165

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/jrt.v11i1.1371

Abstract

Kosmetik adalah sediaan farmasi yang saat ini penggunaannya mengalami peningkatan akibat perubahan gaya hidup masyarakat dan pengaruh media sosial. Peningkatan penggunaan kosmetik ini hendaknya diikuti dengan keamanan sediaan kosmetik. Saat ini zat pelepas formaldehida masih banyak digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik. Formaldehid dikenal sebagai zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi setelah kontak dengan kulit. Berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 17 Tahun 2022 terdapat pembatasan kadar formaldehid atau pengawet pelepas formaldehid, tidak boleh lebih dari 0,2% (2.000 ppm). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan formaldehid pada sabun mandi cair, krim pelurus rambut, sampo, kondisioner, body lotion dan tabir surya berdasarkan persyaratan BPOM Nomor 17 Tahun 2022, menggunakan metode semi kuantitatif dengan pereaksi asam kromatropat. Jumlah sampel produk kosmetik yang diperoleh sebanyak 204 sampel yang terdiri dari 54 sabun mandi cair, 17 krim pelurus rambut, 36 sampo, 21 kondisioner, 39 body lotion dan 37 tabir surya. Tahapan-tahapan penelitian yaitu pembuatan larutan standar formaldehid dalam beberapa konsentrasi (2,5 ppm; 5 ppm; 10 ppm; 2.000 ppm), pembuatan pereaksi asam kromatropat, preparasi sampel dan pengujian pada sampel kosmetik secara semi kuantitatif menggunakan pereaksi asam kromatropat. Hasil penelitian yang diperoleh ditemukan 7 sampel kosmetik yang terdeteksi positif mengandung formaldehid dengan kadar tertinggi > 2.000 ppm yaitu sebanyak 4 sampel sampo dan 3 sampel tabir surya.
Determination of Total Phenol Content and GC-MS Analysis of Javanese Long Pepper Fruits Dried Using Two Different Methods Syafitri, Meyke Herina
Journal of Research and Technology Vol. 10 No. 1 (2024): JRT Volume 10 No 1 Juni 2024
Publisher : 2477 - 6165

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/jrt.v10i1.1032

Abstract

Javanese long pepper (Piper retrofractum Vahl.) contain kavicin, palmatic acid, tetrahydropiperic acid, piperidine, essential oils, and sesamin and the pungent substance piperine. This study to determine the total phenol content and phytochemicals remaining in the material after the drying process which analyzed by GC-MS. The first drying method was aerated (method I), while the second was boiled for a few minutes and dried in direct sunlight (method II). Dry powder then macerated with ethanol 96 % in 24 jam then continued with twice remaceration. The total phenol concentrations obtained were 23.64 mg GAE/g extract and 15.61 mg GAE/g for method I and II, respectively. The GC-MS chromatogram showed that 20 peaks detected in Method I, while 24 peaks in Method II. Compounds from the ethanol extract of Java Chilli in Method I were Ethanol, Piperidine, 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-pentadienyl]-, (Z, Z)-, (2E,4E,14E)-N-Isobutylicosa-2,4,14, (E)-5-(Benzo[d][1,3]dioxol-5-yl)-1-(piperidin- 1-yl)pent-2-en-1-one. While the compounds from Method II which had the highest peaks, namely Piperidine, 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-pentadienyl]-, (Z ,Z)-, Ethanol,8-Heptadecene, (2E,4E,14E)-N-Isobutylicosa-2,4,14, (2E,4E,10E)-N-Isobutylhexadeca-2,4,10-trienamide. The highest compounds contained in the ethanol extract of Javanese long pepper both two methods is piperidine.