Kecamatan Bogor Selatan menjadi salah satu wilayah pertumbuhan yang berpotensi terjadinya Urban Sprawl akibat pertumbuhan kawasan terbangun yang pesat. Pertumbuhan pesat yang tidak diimbangi oleh pengendalian pemanfaatan ruang akan berpotensi terjadinya inkonsistensi pemanfaatan ruang. Tujuan penelitian adalah untuk 1. menganalisis konsistensi pemanfaatan ruang di Kecamatan Bogor Selatan dan 2. menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi dan inkonsistensi pemanfaatan ruang. Metode yang dilakukan meliputi 1. pertampalan peta antara peta rencana pola ruang dengan peta penggunaan lahan eksisting dan 2. terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi inkonsistensi pemanfaatan ruang dilakukan wawancara terhadap subjek pemanfaatan ruang yang inkonsistensi untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi inkonsistensi pemanfaatan ruang. Tingkat konsistensi pemanfaatan ruang Kecamatan Bogor Selatan seluas 2.885,23 hektar (94,67%) dengan tingkat konsistensi paling tinggi berada di Kelurahan Mulyaharja. Inkonsistensi pemanfaatan ruang seluas 162,44 hektar (5,33%) yang paling banyak terjadi di Kelurahan Genteng. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya inkonsistensi pemanfaatan ruang yaitu kebutuhan tempat tinggal, kurangnya pengawasan dan penertiban, ketersediaan fasilitas Kesehatan dan kebutuhan ekonomi. Kata Kunci : Pemanfaatan ruang, penggunaan lahan, konsistensi, inkonsistensi, faktor pengaruh inkonsistensi