Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Journal of Islamic Education Counseling

Spiritual Quotient Development: Pengajian Kitab Kuning pada Anak Alfayyadl, Ahmad Fasya
Journal of Islamic Education Counseling Vol. 2 No. 2 (2022): Aspek Kehidupan dalam Pandangan Bimbingan dan Konseling
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.167 KB) | DOI: 10.54213/jieco.v2i2.196

Abstract

Children who are state assets in the future must be protected both physically and mentally. This is developed through the potential for intelligence in children, namely intellectual, emotional, and spiritual. However, spiritual intelligence is the highest intelligence, because it can function intellectual intelligence and emotional intelligence. This research was conducted using qualitative methods with descriptive analysis. The approach used is a case study because the researcher analyzes cases that occurred in a pesantren in Cirebon. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. This article aims to develop children's spiritual intelligence, the effort that is done is through the recitation of the yellow book. At the Daar El Amanah Islamic Boarding School, children of their primary school age learn about monotheism and worship. The results of the research conducted indicate the development of spiritual intelligence in children through the recitation of the yellow book. Because they gain new knowledge and understanding. This development is felt by parents who always pay attention to the activities of their children, because children are more able to interpret the life they face and can distinguish between good and bad things.
Pendidikan Inklusi : Persepsi dan Implementasi Guru Bimbingan Konseling di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Alfayyadl, Ahmad Fasya
Journal of Islamic Education Counseling Vol. 3 No. 1 (2023): Bimbingan Konseling dalam Membentuk Nilai-nilai Karakter Siswa
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/jieco.v3i1.258

Abstract

Pendidikan inklusi merupakan model pendidikan yang menjadi fasilitas bagi siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara bersama dengan siswa non ABK di sekolah dan kelas regular. Dalam dunia pendidikan guru bimbingan dan konseling (BK) memiliki peran penting dalam mensukseskan kegiatan di sekolah. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian terkait persepsi dan implementasi guru BK terhadap pendidikan inklusi. Tujuannya agar dapat dipahami sejauh mana pandangan guru BK terhadap pendidikan inklusi serta mengetahui implementasi yang dilakukan guru BK dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi. Metode penelitian yang dilakukan yakni dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitiannya yakni satu guru BK serta satu guru pendamping khusus (GPK). Penelitian dilakukan di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi dan wawancara mendalam. Hasil yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan ialah guru BK dari sekolah tersebut memiliki persepsi yang baik terhadap pendidikan inklusi, bahkan sudah memahami terkait konsep dasar ABK dan Pendidikan inklusi. Namun, dalam implementasinya, guru BK tidak terlalu berperan penting, karena segala yang berhubungan dengan siswa ABK dan pendidikan inklusi menjadi tugas dari GPK, guru BK hanya membantu GPK dalam hal tersebut.
Bentuk dan Faktor Gangguan Kesehatan Mental pada Remaja Alfayyadl, Ahmad Fasya
Journal of Islamic Education Counseling Vol. 3 No. 2 (2023): Bimbingan & Konseling Bagi Remaja
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/jieco.v3i2.360

Abstract

Masa remaja ialah masa dalam masa penyesuaian diri dalam kehidupan baru karena dihadapkan dengan tugas perkembangan yang baru pula, sehingga tidak jarang seseorang mengalami kendala dalam menjalaninya. Kendala tersebut diantaranya adalah dihadapkannya dengan gangguan kesehatan mental. Kesehatan mental adalah kesejahteraan psikologis atau mental. Namun, remaja mengalami gangguan dalam hal tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode systematic literature review (SLR) yang merupakan analisis artikel yang berhubungan dengan topik yang dibahas. Didapatkan enam artikel dari database Sage dan Science Direct, dengan topik pembahasan bentuk dan faktor gangguan kesehatan mental pada remaja. Pengambilan artikel disesuaikan degan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil review dapat dipahami bahwa bentuk gangguan kesehatan mental pada remaja yang sering ditemui adalah kecemasan, depresi dan stress. Sedangkan faktor gangguan kesehatan mental pada remaja ialah ekonomi, lingkungan dan pengetahuan terkait kesehatan mental itu sendiri.
Interpretasi Guru Bimbingan dan Konseling pada Sistem Pendidikan Inklusi di SMP Negeri 15 Yogyakarta Alfayyadl, Ahmad Fasya
Journal of Islamic Education Counseling Vol. 4 No. 2 (2024): Etika Profesi Konselor
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/jieco.v4i2.546

Abstract

Pendidikan inklusi sudah selayaknya diterapkan di setiap sekolah. Hal tersebut dikarenakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa ABK untuk belajar bersosialisasi dengan semua orang. Salah satu sekolah di Yogyakarta sudah menerapkan sistem pendidikan tersebut, yakni SMP Negeri 15 Yogyakarta. Namun, tidak semua jenis ABK dapat bersekolah disana, karena keterbatasan kompetensi yang dimiliki oleh guru bimbingan dan konseling (BK) dan guru pendamping khusus (GPK). Guru BK SMP Negeri 15 Yogyakarta, sudah memahami terkait konsep pendidikan inklusi. Hal ini bisa dibuktikan dengan perhatiannya kepada siswa ABK lebih dikhususkan, dengan dibantu oleh GPK. Karena antara guru BK dan GPK saling bekerja sama dalam menjalankan tugasnya. Pelaksanaan sistem pendidikan inklusi tersebut disesuaikan dengan visi misi sekolah yang juga telah mendeklarasikan sebagai sekolah ramah anak, sehingga sejalan dengan prinsip dari pendidikan inklusi.