Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEK PEMBERIAN MINYAK ZAITUN (Olea europaea L.) DAN EKSTRAK BUAH TIN (Ficus carica L.) TERHADAP KADAR Malondialdehyde (MDA) DARAH MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI KANKER PAYUDARA Syamsu, Rachmat Faisal; Suryo, Ersya Putri Alifya; Fattah, Nurfachanti; N. Hamzah, Pratiwi; Murfat, Zulfitriani
Jurnal Medika Malahayati Vol 7, No 4 (2023): Volume 7 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v7i4.11787

Abstract

Abstrak: Efek Pemberian Minyak Zaitun (Olea europaea L.) dan Ekstraksi Buah Tin (Ficus carica L.) Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) Darah Mencit (Mus musculus) yang Diindikasi Kanker Payudara. Studi terbaru menemukan agen kemoterapi dari tanaman dalam Qur’an Surah At-Tin pada ayat pertama, yaitu Buah Tin dan Zaitun. Antioksidan dan asam lemak tak jenuh pada buah tin dan minyak zaitun dapat memberikan chemopreventive effect. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak zaitun (Olea europaea) dan ekstrak buah tin (Ficus carica L.) terhadap kadar Malondialdehyde (MDA) dara mencit (Mus musculus) yang diinduksi kanker payudara dengan larutan karsinogen DMBA (7,12-dimethyl-benz-α-anthracene). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan post-test only control group design. Terdapat kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang keduanya akan dilakukan observasi untuk melihat perbedaan pada sampel setelah pemberian perlakuan. Sampel akhir menggunakan darah mencit yang diambil dari retroorbita, kemudian analisis MDA menggunakan spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan kadar MDA pada kelompok K mengalami peningkatan dengan range 2,82 ± 1,78 nmol/mL. Sedangkan pada kelompok perlakuan esktrak mengalami penurunan sebesar 83%(P1) dengan range 1,79 ± 0,22 nmol/mL, 80%(P2) dengan range 1,71 ± 0,14 nmol/mL, dan 83%(P3) dengan range 1,57 ± 0,34 nmol/mL. Uji One-Way Annova didapatkan Sig  0,007 (Sig < 0,05) yang artinya ada perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan.
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) SEBAGAI BIOMARKER STRESS Suryo, Ersya Putri Alifya; Syamsu, Rachmat Faisal; Iskandar, Darariani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan penetraisirnya (antioksidan) dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya stress oksidatif. Stres oksidatif menjadi faktor pemicu terjadinya penyakit kronis, penyakit inflamasi, serta berkontribusi dalam berbagai pathogenesis penyakit. Malondialdehyde (MDA) dapat dijadikan sebagai biomarker peningkatan stress oksidatif. Semakin tinggi kadar MDA serum di dalam tubuh maka peningkatan stres oksidatif juga semakin tinggi. Minyak zaitun merupakan salah satu minyak nabati yang cukup sering ditemui dalam aktivitas sehari-hari serta menjadi komponen utama dalam diet/pola makan Mediteranian. Kandungan minyak zaitun yang kaya akan komponen antioksidan (enzimatik dan non-enzimatik) seperti tocopherol, polyphenfol, catalase, superoxide dismutase, reduced glutathione, dan ascorbic acid menjadi salah satu alasan sehingga minyak zaitun bisa dipakai dalam mengurangi kerusakan yang ditimbulkan dari stress oksidatif. Pengkajian artikel ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap Malondialdehyde (MDA) sebagai biomarker stress oksidatif. Jenis penelitian ini menggunakan metode literatur Review desain Narrative Review dengan 20 artikel jurnal, memiliki kriteria inklusi : artikel penelitian dengan tahun publikasi 2019 hingga 2024, artikel merupakan experimental-based, serta artikel dapat diakses penuh. Temuan dari tinjauan literature pada penelitian ini mendukung bahwa penggunaan minyak zaitun khususnya extra virgin olive oil yang memiliki kandungan monounsaturated fatty acid/MUFA serta antioksidan kuat terbukti dapat mengurangi kerusakan jaringan yang ditimbulkan dari stresss oksidatif terbukti dari adanya penurunan biomarker stress oksidatiif yaitu Malondialdehyde (MDA).