Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah vektor-borne diseases yang berpotensi mematikan. Infeksi disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk vektor Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di masa pandemi COVID-19, dibandingkan tiga tahun terakhir jumlah kasus DBD tercatat lebih tinggi. Data surveilans tentang vektor efektif dipergunakan dalam pemantauan daerah rawan kasus DBD salah satunya karakteristik kontainer sebagai tempat perkembang biakan vektor. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik kontainer dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Sukarame pada masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian desktiptif observasional dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling menggunakan Simple Random Sampling dengan instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Pengumpulan data dilakukan door to door untuk pengamatan kontainer dengan karakteristik, keberadaan kontainer, bahan kontainer, penutup kontainer dan jumlah kontainer di wilayah kerja Puskesmas Sukarame Bandar Lampung. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Didapatkan dari 98 responden penelitian, kejadian DBD positif sebanyak 33 responden (33,7%) dan negatif sebanyak 65 responden (66,3%). Analisis Chi-square menunjukkan, terdapat hubungan bermakna karakteristik penutup dengan kejadian DBD dengan p-value 0,047 dan terdapat hubungan bermakna jumlah kontainer dengan kejadian DBD dengan p-value 0.018 di wilayah kerja Puskesmas Sukarame pada masa pandemi COVID-19. Hasil penelitian terdapat hubungan antara penutup kontainer dan jumlah kontainer dengan kejadian DBD. Masyarakat diharapkan waspada dan meningkatkan kesadaran dalam memperhatikan kondisi kontainer terhadap keberaan jentik. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD dan 3M plus terus dilakukan secara intensif, serta gerakan satu rumah satu jumantik, dengan melibatkan anggota keluarga dirumah sebagai jumantik mandiri, sudah mulai dilaksanakan.