Krisdiyansah, Yuyu
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Degradasi Fungsi-Fungsi Pendidikan Dalam Pewarisan dan Perubahan Nilai-Nilai Sosial dan Budaya Krisdiyansah, Yuyu; Asep Mulyana; Sugiyono
TANZHIMUNA Vol 2 No 1 (2022): Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.788 KB) | DOI: 10.54213/tanzhimuna.v2i1.152

Abstract

Setiap bangsa, individu pada umumnya menginginkan pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal, semakin banyak dan semakin tinggi maka semakin baik. Pendidikan menjadi harapan untuk menanggung transmisi keseluruhan sosial dan kebudayaan bangsa. Secara umum proses sosial tidak lepas dari adanya interaksi sosial, dimana terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berinteraksi, yaitu faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Adapun kebudayaan, tidak terlepas dari sarana dan prosesnya. Sarana pewarisan budaya meliputi keluarga, masyarakat, lembaga adat, komunitas agama, sekolah dan media masa. Sedangkan proses pewarisan budaya terbagi menjadi akulturasi dan enkulturasi.
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Bagi Generasi - Z Krisdiyansah, Yuyu; Hakim, Arif Rahman
TANZHIMUNA Vol 2 No 2 (2022): Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.536 KB) | DOI: 10.54213/tanzhimuna.v2i02.180

Abstract

Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat harus dimanfaatkan oleh guru sebagai alat untuk membantu dan mempermudah proses pendidikan. Kehadiran teknologi yang diikuti dengan perkembangan informasi digital sejalan dengan karakteristik peserta didik yang merupakan Generasi - Z, yakni generasi yang lahir dan dibesarkan di tengah-tengah kemajuan teknologi sehingga mereka memiliki karakteristik yang khas, yang mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan dan kemajuan teknologi. Media social merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kemajuan teknologi tersebut, di mana para peserta didik bisa saling terhubung dengan dunia luar melampaui batasan ruang dan waktu. Kehadiran media social memungkinkan peserta didik untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih cepat dan akurat, bahkan jika dibandingkan dengan gurunya yang masih berpegang pada acara-cara konvensional. Intensitas penggunaan media social di kalangan peserta didik telah menjadikan peserta didik seolah memiliki dua dunia sekaligus, yaitu dunia nyata di mana mereka hidup dan dunia maya di mana mereka merasa bebas mengekspresikan berbagai hal. Guru harus mampu menghadirkan media social sebagai gaya hidup peserta didik menjadi media pembelajaran yang efektif. Beberapa media social yang umumnya bisa digunakan sebagai media pembelajaran diantaranya Youtube, Tiktok, Instagram, Facebook, Whatssapp, dan Telegram. Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui media sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan cara memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran . Metodologi penelitian yang digunakan yaitu kajian pustaka.
Pendidikan Karakter Sebagai Landasan Profesionalisme Guru yang Berkelanjutan Krisdiyansah, Yuyu
TANZHIMUNA Vol 3 No 1 (2023): Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tanzhimuna.v3i1.238

Abstract

Penelitian ini tujuan untuk mengetahui Pendidikan Karakter Sebagai Landasan Profesionalisme Guru yang Berkelanjutan bahwa guru yang profesional mampu memahami karakteristik peserta didik dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru adalah sebuah profesi yang bertugas mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan cara wawancara, observasi atau studi lapangan dan studi pustaka. Hasil penelitian guru dalam mengajar dapat dijadikan sebagai salah satu indicator tingkat profesionalitasnya. Guru sebagai tenaga profesional berarti bahwa profesi guru memiliki ciri-ciri atau kriteria khusus sebagai profesi. Sebuah pekerjaan dikatakan profesi jika pekerjaan tersebut dilakukan atas panggilan hati pelakunya sehingga dilakukan dengan senang hati dan tanpa adanya keterpaksaan. Selain itu, sebuah profesi tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, tapi harus dilakukan oleh orang yang terdidik dan terlatih di bidangnya. Sebuah profesi diakui oleh masyarakat sebagai sebuah pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian. Agar mampu menjalankan profesinya dengan baik, seorang guru harus memiliki berbagai kompetensi, diantaranya kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Pribadi dan Kompetensi Sosial