Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Mutu Pelayanan Pengelolaan Obat di Puskesmas X dan Puskesmas Y Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 Hananto, Laura Angelica; Boedirahardja, Partana; Wijayanti, Tri
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 1 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i1.25845

Abstract

Pengelolaan obat dapat menjadi jaminan tersedianya stok obat yang cukup dan tidak kurang dan mutu dapat terjamin dengan harga obat yang ekonomis, sehingga dapat meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat perlu dikelola secara optimal demi terwujudnya ketetapan jumlah dan jenis perbekalan farmasi. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui standar pengelolaan obat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) X dan Puskesmas Y Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional kuantitatif dengan pendalaman deskriptif kualitatif, dimana dilaksanakan pengamatan serta wawancara terhadap kegiatan pengelolaan obat di puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung di Puskesmas Grogol dan Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata persentase tingkat ketersediaan obat Puskesmas X dan Puskesmas Y Kabupaten Sukoharjo adalah ketepatan perencanaan 121,09% dan 227,64%, ketepatan item dengan Formularium Nasional (FORNAS) untuk Puskesmas X dan Puskesmas Y adalah 29,37% dan 32,66%, kecukupan dana 121,09% dan 233,83%, kesesuaian item penerimaan 75,94% dan 72,61%, kesesuaian jumlah penerimaan 85,01% dan 115,41%, Inventory Turn Over Ration (ITOR) 3,05 kali/tahun dan 2,60 kali/tahun, item stok kosong 0%, item obat kurang 0%, item obat aman 81,90% dan 88,88%, item obat berlebih 7,53% dan 11,11%, item obat tidak diresepkan 25,62% dan 16,65%, nilai obat kadaluarsa 0,01% dan 0,03%, dan nilai obat rusak 0%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa indikator pengelolaan obat di Puskesmas X dan Puskesmas Y belum memenuhi standar, hal ini dipengaruhi oleh faktor manajemen dan sumber daya manusia.
Analisis Mutu Pengelolaan Obat dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurnilia, Reza Dea; Wijayanti, Tri; Boedirahardja, Partana
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v6i1.8871

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami kesesuaian pelayanan kefarmasian di Puskesmas Mojolaban dan Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Hasil penelitian terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada indikator nilai item obat kurang (1 sampai > 12 bulan). Puskesmas Bulu mendapatkan nilai 0% yang artinya memenuhi standar, sedangkan Puskesmas Mojolaban mendapatkan nilai 4,10%. Faktor yang menyebabkan nilai di Puskesmas Mojolaban tidak memenuhi standar karena pernah terjadi kekurangan Vitamin C pada tahun 2022 yang disebabkan kekosongan item obat Vitamin C dari IFK. Simpulan penelitian ini bahwa mutu pengelolaan obat di Puskesmas Bulu yang sudah memenuhi standar yaitu 15 indikator, dan Puskesmas Mojolaban yang sudah memenuhi standar yaitu 14 indikator dari 26 indikator. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Bulu dan Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016. Kata Kunci: Kabupaten Sukoharjo, Pengelolaan Sediaan Farmasi, Puskesmas.
STUDI ETNOFARMASI PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT BERKHASIAT PENYEMBUH LUKA DI SUKU BADUY, LEBAK, BANTEN. Susanti, Kharisma Dewi Fadia; Peranginangin, Jason Merari; Boedirahardja, Partana
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol7no2p121-129

Abstract

Indonesian people use a lot of traditional medicinal plants as wound healers, one of them is the Baduy tribe. The use of medicinal plants in the Baduy tribe has not been well invented. This research aims to find out about the nutritious plants, how to soften and the use of plants as wound healers in the Baduy tribe.The research uses qualitative, quantitative methods and snowball sampling techniques with open-ended interviews to obtain data on medicinal plants that are useful as wound healers. The data obtained was processed using bioprospective analysis to find UV and ICF values. The most commonly used plants are rumput jariji, mata ayam, jarak jintir, pakis merak, and pacing tawar. The most common types of wounds suffered by the Baduy tribe were scratch wounds, dry wounds or scratches, bone fractures, scorpion bites, insect bite wounds. Methods of grinding and use on some plants by stopping, smoothing, peeling, diolizing or gluing directly to the skin. The highest Use Value value is rumput jariji with a number 1 as wound healing and the highest or most frequently experienced Informant concensus factor value by the Baduy tribe obtained a number of 0.66 which is wound from sharp objects.