Perkembangan pariwisata urban di Indonesia telah menjadi penggerak ekonomi kreatif, namun seringkali mengabaikan aspek Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (K3L). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaminan sarana wisata yang bersih, sehat, selamat dan menunjang kelestarian lingkungan penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan kemampuan pelaku pariwisata sehingga diharapkan persepsi kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan di sarana wisata meningkat dan menjadi daya tarik kampung wisata di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah Kondisi Clean, Health, Safety dan Environment (CHSE). Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive sampling. 3 (tiga) Kawasan Wisata Kreatif yang dimasukan menjadi sampel adalah: Cigadung, Binong Jati, dan Braga. Hasil penelitian ini adalah unsur kebersihan dan kesehatan yang sudah diterapkan dengan baik adalah tersedianya sarana pembayaran non tunai yang sudah diterapkan di 3 lokasi. Fasilitas sarana kebersihan masih terbatas, pelatihan terkait CHSE sudah dilaksanakan tetapi belum tersosialisasi secara merata. Unsur Safety, peralatan keselamatan seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) belum tersedia di semua KWK. Informasi keamanan, informasi kebencanaan, titik kumpul dan petunjuk evakuasi serta fasilitas kegawatdaruratan belum tersedia. Unsur Environment, kondisi lingkungan yang asri dan nyaman terlihat di setiap KWK. Implementasi Kawasan Tanpa Rokok baru tersedia di kawasan wisata Braga. Fasilitas ramah difabel belum tersedia, KWK Braga sudah ada tetapi belum dikelola dengan baik.