Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Critical Points of Vitamin C Production and Long-Acting Pharmaceutical Preparations Asyfa Fauzia Tiara Putri; Laksmia, Farika Dyani; Salama, Anisa Rakhmania
Halal Research Vol 4 No 1 (2024): February
Publisher : Halal Center ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j22759970.v4i1.1056

Abstract

Vitamin C offers numerous benefits, including its role in the immune system. This factor necessitates the intake of exogenous vitamin C because the human body cannot synthesize it endogenously. Long-acting drugs are known to provide long-term therapeutic effects. The halal and haram aspects of Islam are of great importance because of the potential doubt or syubhat between the two. There are different methods for producing vitamin C, such as Reichstein's method or classical two-step fermentation. Generally, vitamin C synthesis involves biotransformation by microorganisms. One approach to creating long-acting preparations is to coat them with gelatin. A product's halal or haram status is determined by its raw materials, additives, and manufacturing processes. Vitamin C production typically involves fermentation using microorganisms; therefore, a halal growth medium must be considered. Long-acting vitamin C preparations that use gelatin should also be evaluated for halal status. If gelatin originates from halal animals, the law depends on the production process. However, if gelatin comes from haram animals, the law is haram.
Pengelolaan Demam dan Penggunaan Antipiretik oleh Pengemudi Ojek Online Madiningrum, Diah Utari; Rahma Cintya Pratiwi; Rizky Alya Asta; Fatimah Ahla Najlaa; Farika Dyani Laksmi; Merry Hardiyanti; Asyfa Fauzia Tiara Putri; Tarishah Septiafanera Praja; Muhammad Fadilah Akbar; Augia Fediani Nugroho; Andi Hermansyah
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.51475

Abstract

Demam menjadi keluhan kesehatan yang paling sering dialami oleh masyarakat. Masyarakat juga sudah lazim menggunakan antipiretik sebagai upaya mengatasi demam. Pengemudi Ojek Online menjadi kelompok masyarakat yang berpotensi terkena demam cukup tinggi akibat seringnya berkegiatan di luar ruangan. Oleh karena itu, pengelolaan demam yang baik penting untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengelolaan demam dan penggunaan antipiretik pada pengemudi ojek online. Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan metode survei. Responden dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 46% pengemudi ojek online pernah mengalami demam dengan durasi > 24 jam. Mayoritas (74%) pengemudi online tidak pernah menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuhnya. Sebanyak 63% pengemudi ojek online memutuskan untuk tidak bekerja ketika demam. Sebagian besar responden (93%) telah menerapkan cara mengkonsumsi obat dengan tepat dan lebih dari separuh (72,3%) mengaku tidak khawatir terhadap efek samping penggunaan antipiretik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mayoritas responden  pernah mengalami demam dan menggunakan antipiretik dengan tepat untuk mengatasi demam, namun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki agar pengelolaan demam semakin aman.