Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengelolaan Demam dan Penggunaan Antipiretik oleh Pengemudi Ojek Online Madiningrum, Diah Utari; Rahma Cintya Pratiwi; Rizky Alya Asta; Fatimah Ahla Najlaa; Farika Dyani Laksmi; Merry Hardiyanti; Asyfa Fauzia Tiara Putri; Tarishah Septiafanera Praja; Muhammad Fadilah Akbar; Augia Fediani Nugroho; Andi Hermansyah
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.51475

Abstract

Demam menjadi keluhan kesehatan yang paling sering dialami oleh masyarakat. Masyarakat juga sudah lazim menggunakan antipiretik sebagai upaya mengatasi demam. Pengemudi Ojek Online menjadi kelompok masyarakat yang berpotensi terkena demam cukup tinggi akibat seringnya berkegiatan di luar ruangan. Oleh karena itu, pengelolaan demam yang baik penting untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengelolaan demam dan penggunaan antipiretik pada pengemudi ojek online. Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan metode survei. Responden dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 46% pengemudi ojek online pernah mengalami demam dengan durasi > 24 jam. Mayoritas (74%) pengemudi online tidak pernah menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuhnya. Sebanyak 63% pengemudi ojek online memutuskan untuk tidak bekerja ketika demam. Sebagian besar responden (93%) telah menerapkan cara mengkonsumsi obat dengan tepat dan lebih dari separuh (72,3%) mengaku tidak khawatir terhadap efek samping penggunaan antipiretik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mayoritas responden  pernah mengalami demam dan menggunakan antipiretik dengan tepat untuk mengatasi demam, namun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki agar pengelolaan demam semakin aman.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Tawangrejo Kabupaten Madiun Melalui Optimalisasi Pengolahan Singkong dan Pemasaran Produk Secara Digital Soemarsono, Prinintha Nanda; Mulia Dian Sumbawati; Mokhammad Azis; Iin Mardiyana; Narendra Arya Setiabudi; Tarishah Septiafanera praja; Andini Tania Zethirah; Siti Nur Hanifah; Annisaa Rizky Dwi Brintanti; Azzahra Alifia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/manage.v5i2.1949

Abstract

Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun memiliki lahan pertanian sebesar 2.837 hektar dengan singkong menjadi hasil pertanian yang terbesar setelah jagung dan padi. Hingga saat ini singkong langsung dijual tanpa pengolahan lebih lanjut dan butuh waktu untuk dapat terjual seluruhnya. Singkong yang masih belum terjual memiliki umur simpan yang tidak lama sehingga rawan untuk busuk. Hal tersebut menyebabkan pendapatan yang diterima oleh masyarakat Desa Tawangrejo tidak dapat optimal. Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini antara lain memberikan nilai tambah terhadap singkong dengan mengolahnya menjadi tepung kemudian meningkatkan penjualan dari hasil olahan singkong dengan cara membuat logo produk yang menarik dan mengimplementasikan digital marketing dengan hasil jangka panjangnya dapat menambah pendapatan masyarakat Desa Tawangrejo. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan cara pemberian materi kepada para peserta kemudian memberikan pendampingan untuk memastikan peserta dapat mengimplementasikan materi dengan baik. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari ibu-ibu Masyarakat Desa Tawangrejo. Hasil dari kegiatan ini antara lain masyarakat dapat mengolah singkong menjadi tepung mocaf, tepung tapioka, dan tepung gaplek untuk memberikan nilai tambah dari singkong serta menambah masa simpan singkong. Selain itu masyarakat dapat membuat logo atau logo serta pengemasan produk yang dapat menarik konsumen dan menambah nilai jual dari produk. Masyarakat juga mengetahui media pemasaran secara online yang dapat dimanfaatkan untuk menjual hasil olahan singkong maupun produk lainnya.