Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Kemampuan Memilah Informasi Hoaks dengan Status Vaksinasi COVID-19 di Kalangan Masyarakat Kota Surabaya Hanie Salim; Putu Pradnya Mimba Prameswari; Ananda Permata Fitri; Dewi Kusuma Ningrum; Familian Kusuma Hidayat; Kevin Ksatria Handoko; Khadijah Millah; Linda Adianti Rosalina; Manis Nur Rohma; Maulid Tianora Kurnia Tsamara; Ng Chee Xuan; Solomon Seah Putra; Andi Hermansyah; Rizka Nanda Sadiwa
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10 No. 1 (2023): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v10i1.32893

Abstract

COVID-19 telah menjadi pandemi global sejak tahun 2020 dan menyebabkan angka kematian yang signifikan di Indonesia. Program vaksinasi adalah salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk memutus penyebaran virus. Namun, peredaran misinformasi mengenai vaksin di masyarakat menjadi hambatan kesuksesan program vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, kemampuan memilah informasi hoax dan status vaksinasi COVID-19 masyarakat Kota Surabaya. Metode yang digunakan dalam survei ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara accidental sampling yaitu masyarakat Surabaya yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari 3 jenis pertanyaan berupa pengetahuan, kemampuan memilah informasi mitos atau fakta, sikap, dan status vaksinasi. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Sebanyak 297 responden berpartisipasi dalam survei. Mayoritas responden adalah laki-laki dengan rentang usia 17-25 tahun dan berstatus pelajar/mahasiswa. Lebih dari 80% responden menjawab benar pada aspek pengetahuan tentang vaksinasi COVID-19, termasuk kemampuan mengenali mitos dan fakta tentang vaksin COVID-19. Responden juga menyadari bahwa pemberitaan yang salah (hoaks) berpotensi menurunkan angka partisipasi vaksinasi. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kemampuan memilah informasi hoaks, tidak terdapat hubungan antara pengetahuan antara status vaksinasi (p>0,005) dan terdapat hubungan berkebalikan antara kemampuan memilah informasi hoaks dengan status vaksinasi (p<0,005; r=-0,182). Meskipun demikian, sejumlah responden menyatakan kesulitan untuk mengakses informasi yang benar dan dapat dipercaya untuk menjawab hoaks. Hal ini menunjukkan perlunya upaya dalam menyediakan akses informasi yang lebih baik kepada masyarakat.
Accessibility Analysis Of Mandai Railway Station To The Transport Network In The Layout Region Andi Hermansyah; Abdur Rahim; Zainal Muksin; Azhari Aziz Samudra; Evi Satispi
Brilliant International Journal Of Management And Tourism Vol 3 No 1 (2023): February: Brilliant International Journal Of Management And Tourism
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/bijmt.v3i1.1172

Abstract

Planning the construction or development of the station needs to consider integration with environmental conditions e.g. spatial plans, land use, accessibility, distribution of the population and employment to ensure that they It would be better served by train. More in-depth studies are needed to conducted research on the characteristics of potential demand for Trans Sulawesi train users. Deep management and implementation of Accessibility Optimization to and from station access there needs to be a role of collaboration between local governments. More station area management increasing the need for cooperation of business entities, applying the concept of TOD supported by ease of regulation, and collaborative government services between the central government and local governments that synchronize policies spatial planning, transportation, and institutional implementation of TOD.
Post-Disaster Mitigation Analysis In Cianjur Abdur Rahim; Zainal Muksin; Andi Hermansyah; Azhari Aziz Samudra; Evi Satispi
Brilliant International Journal Of Management And Tourism Vol 3 No 1 (2023): February: Brilliant International Journal Of Management And Tourism
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/bijmt.v3i1.1174

Abstract

There are important lessons after the earthquake in Cianjur, namely carrying out disaster mitigation both before and after the disaster. Communities who are at the location of the earthquake, are expected to always be vigilant. Earthquake events on the surface in densely populated areas can cause secondary disasters, such as cracks and subsidence of the ground, ground movement, and liquefaction. Therefore, it is necessary to map earthquake-prone zoning with a more detailed scale so that it can become a reference in determining the selection of settlement locations. Zoning mapping must be equipped with a good mitigation scheme. The role of local and central government is urgently needed, such as outreach and constructing earthquake-resistant buildings complete with evacuation routes and places. All elements must be involved in handling the aftermath of this earthquake. One disaster event should be able to illustrate that many efforts must be prepared. It is hoped that the penta helix collaboration will make people calm and able to adapt to disasters. In post-disaster handling, what needs to be paid more attention is related to coordination between each unit handling disaster mitigation, patterns of distribution and or storage of aid that comes from various sources, accountability of disaster mitigation social organizations, sustainability of the aid program itself, and accountability for the aid program. also related parties. Future programs after the disaster are adequate education for the community, repair of infrastructure damaged by the earthquake, and creation of evacuation routes if another disaster occurs.
Hubungan Antara Penggunaan Suplemen dan Mikronutrien dengan Tingkat Nyeri Disminore pada Remaja Putri Marikke Nawang Pangestuti; Zalfaa Dhiyanove Imron; Rika Apriliyanti Puspasari; Syabrina Jihan Nazihah; Sherly Suci Margaretha; Della Novinta; Shalva Ghifari Ramadhan; Amelia Syarifah; Alifia Dhia Rahmadhani; Maried Uli Lumbangaol; Sani Monita Sinaga; Sryseptia Leppan; Sara Natalia; Yolanda Anggita; Andi Hermansyah
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.41164

Abstract

Prevalensi dismenore cukup tinggi yaitu 60% pada remaja putri. Suplementasi makanan dan konsumsi mikronutrien dapat digunakan untuk mengurangi nyeri akibat dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan suplemen dan mikronutrien dengan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross-sectional melibatkan 95 orang remaja putri berusia 17-23 tahun yang tinggal di Asrama Putri Universitas Airlangga dan mengalami menstruasi teratur sebagai responden. Kuesioner digunakan untuk mengukur pola konsumsi suplemen dan mikronutrien sedangkan intensitas nyeri dismenore diukur menggunakan skala UPAT (Universal Pain Assessment Tool). Data kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Sebanyak 95 responden berpartisipasi dalam penelitian. Sebanyak 78,8% responden mengalami dismenore, 37% responden rutin mengkonsumsi suplemen atau vitamin setiap hari, dan hanya 4% responden yang selalu mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari. Ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi suplemen nutrisi, vitamin, dan mineral terhadap tingkat nyeri dismenore.
Pengelolaan Demam dan Penggunaan Antipiretik oleh Pengemudi Ojek Online Madiningrum, Diah Utari; Rahma Cintya Pratiwi; Rizky Alya Asta; Fatimah Ahla Najlaa; Farika Dyani Laksmi; Merry Hardiyanti; Asyfa Fauzia Tiara Putri; Tarishah Septiafanera Praja; Muhammad Fadilah Akbar; Augia Fediani Nugroho; Andi Hermansyah
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.51475

Abstract

Demam menjadi keluhan kesehatan yang paling sering dialami oleh masyarakat. Masyarakat juga sudah lazim menggunakan antipiretik sebagai upaya mengatasi demam. Pengemudi Ojek Online menjadi kelompok masyarakat yang berpotensi terkena demam cukup tinggi akibat seringnya berkegiatan di luar ruangan. Oleh karena itu, pengelolaan demam yang baik penting untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengelolaan demam dan penggunaan antipiretik pada pengemudi ojek online. Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan metode survei. Responden dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 46% pengemudi ojek online pernah mengalami demam dengan durasi > 24 jam. Mayoritas (74%) pengemudi online tidak pernah menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuhnya. Sebanyak 63% pengemudi ojek online memutuskan untuk tidak bekerja ketika demam. Sebagian besar responden (93%) telah menerapkan cara mengkonsumsi obat dengan tepat dan lebih dari separuh (72,3%) mengaku tidak khawatir terhadap efek samping penggunaan antipiretik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mayoritas responden  pernah mengalami demam dan menggunakan antipiretik dengan tepat untuk mengatasi demam, namun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki agar pengelolaan demam semakin aman.
Accessibility Analysis Of Mandai Railway Station To The Transport Network In The Layout Region Andi Hermansyah; Abdur Rahim; Zainal Muksin; Azhari Aziz Samudra; Evi Satispi
Brilliant International Journal Of Management And Tourism Vol. 3 No. 1 (2023): Brilliant International Journal Of Management And Tourism
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/bijmt.v3i1.1172

Abstract

Planning the construction or development of the station needs to consider integration with environmental conditions e.g. spatial plans, land use, accessibility, distribution of the population and employment to ensure that they It would be better served by train. More in-depth studies are needed to conducted research on the characteristics of potential demand for Trans Sulawesi train users. Deep management and implementation of Accessibility Optimization to and from station access there needs to be a role of collaboration between local governments. More station area management increasing the need for cooperation of business entities, applying the concept of TOD supported by ease of regulation, and collaborative government services between the central government and local governments that synchronize policies spatial planning, transportation, and institutional implementation of TOD.
Post-Disaster Mitigation Analysis In Cianjur Abdur Rahim; Zainal Muksin; Andi Hermansyah; Azhari Aziz Samudra; Evi Satispi
Brilliant International Journal Of Management And Tourism Vol. 3 No. 1 (2023): Brilliant International Journal Of Management And Tourism
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/bijmt.v3i1.1174

Abstract

There are important lessons after the earthquake in Cianjur, namely carrying out disaster mitigation both before and after the disaster. Communities who are at the location of the earthquake, are expected to always be vigilant. Earthquake events on the surface in densely populated areas can cause secondary disasters, such as cracks and subsidence of the ground, ground movement, and liquefaction. Therefore, it is necessary to map earthquake-prone zoning with a more detailed scale so that it can become a reference in determining the selection of settlement locations. Zoning mapping must be equipped with a good mitigation scheme. The role of local and central government is urgently needed, such as outreach and constructing earthquake-resistant buildings complete with evacuation routes and places. All elements must be involved in handling the aftermath of this earthquake. One disaster event should be able to illustrate that many efforts must be prepared. It is hoped that the penta helix collaboration will make people calm and able to adapt to disasters. In post-disaster handling, what needs to be paid more attention is related to coordination between each unit handling disaster mitigation, patterns of distribution and or storage of aid that comes from various sources, accountability of disaster mitigation social organizations, sustainability of the aid program itself, and accountability for the aid program. also related parties. Future programs after the disaster are adequate education for the community, repair of infrastructure damaged by the earthquake, and creation of evacuation routes if another disaster occurs.