Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh carrier frequency VSD terhadap harmonisa suplai daya listrik motor induksi 3-fasa Nugraha, Reval Bangun; Kastawan, I Made Wiwit; Raharjo, Parno
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 3 No. 2: Special Issue on 14th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS) 2023
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/jitel.v3.i2.2023.121-126

Abstract

Penggerak utama yang sering digunakan pada peralatan di sektor industri adalah motor induksi 3-fasa. Akan tetapi, motor induksi memiliki kekurangan dalam bentuk pengaturan kecepatannya yang sulit dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengatur kecepatan motor induksi diperlukan teknologi tambahan seperti Variabel Speed Drive (VSD). Namun demikian, penggunaan VSD dapat menyebabkan permasalahan pada kualitas daya listrik, yaitu munculnya harmonisa. Perubahan nilai carrier frequency pada VSD dapat memengaruhi nilai dan karakteristik harmonisa yang dihasilkan. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik harmonisa yang dihasilkan oleh VSD. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan pengoperasian motor induksi dan VSD dengan menggunakan nilai carrier frequency berbeda sebesar 10 kHz, 14,3 kHz, dan 16 kHz untuk empat nilai pembebanan yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi tanpa beban, nilai THDi untuk setiap nilai carrier frequency secara berturut-turut adalah 16,3%, 18,2%, dan 28,4%. Sementara itu, pada pembebanan 2,4 kW, nilai THDi untuk setiap nilai carrier frequency secara berturut-turut adalah 12,5%, 12,6%, dan 13,9%. Lebih lanjut, pada pembebanan 3,4 kW, nilai THDi untuk setiap nilai carrier frequency secara berturut-turut adalah 8,6%, 10,3%, dan 12,5%. Terakhir, pada pembebanan 4,6 kW, nilai THDi untuk setiap nilai carrier frequency secara berturut-turut adalah 7,0%, 7,3%, dan 10,2%. Setiap hasil pengukuran menunjukkan bahwa orde kelima merupakan harmonisa dominan.