Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Role of Counseling Teachers in Guiding Negative Behavior (Early Youth) of Grade IX Students Madrasah Tsanawiyah of Darunna'im Auliya, Ayu; Fitriani, Diah Nurul; Dasril, Dasril
Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2023): Suluh : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/suluh.v9i1.5086

Abstract

Adolescence is a transitional period of development and growth faced by children aged 15/16 years due to various physical, social and emotional changes, all of which will cause anxiety and discomfort. As a result. This period is also known as a period full of storms and pressure, because teenagers must learn to adapt and accept all the changes that often cause emotional upheaval in them. If the activities carried out by adolescents with their peers are inadequate to meet the demands of their energy fluctuations, adolescents often release their excess energy in a negative direction. This can happen because the environment is often not in accordance with inner desires or expectations, so that a person feels disappointed due to an imbalance between expectations and reality. Therefore, individuals who are in their teenage years especially early adolescents, need adjustments to these changes in tasks and roles so that adolescents feel that they are accepted by the environment and can adapt well to situations of environmental expectations. And as a BK teacher, you have to properly guide early youth so that they have a directed future. So the purpose of this study is: 1) to know the various behaviors of early adolescents. 2) knowing the factors behind early adolescent behavior. 3) to know the role of the counseling teacher in guiding the behavior of early adolescents. In this research method using qualitative methods, all existing data were analyzed using interviews, observation, and documentation.
TEKNIK KONSELING BERDASARKAN PERSPEKTIF QS. YUNUS AYAT 57 Fitriani, Diah Nurul
Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2023): Volume 8 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/realita.v8i2.8315

Abstract

Penulisan artikel ini dilatar belakangi oleh banyaknya permasalahan yang terjadi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat salah satunya adalah perilaku bermasalah yang tentunya kurang baik pada siswa. Seorang siswa yang dikategorikan sebagai siswa yang memiliki problem apabila siswa tersebut menunjukkan gejala-gejala penyimpangan dari perilaku atau norma-norma yang lazim dilakukan oleh anak-anak pada umumnya. Oleh karena itu layanan konseling dalam hal ini sangat diperlukan. Layanan konseling mempunyai peran dan fungsi sebagai pembimbing yaitu membantu siswa untuk menghadapi kekurangannya. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui teknik konseling dalam tafsir Ibnu Katsir QS. Yunus ayat 57. Penulisan artikel ini merupakan penelitian pustaka. Dalam mengumpulkan data yang diperoleh melalui pengamatan buku-buku, jurnal, artikel, karya ilmiah atau majalah yang ada di perpustakaan yang relevan dengan problematika yang dibahas. Sumber data dari penulisan artikel ilmiah ini terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer meliputi Al-Qur’an dan kitab-kitab Tafsir sedangkan sumber data sekunder yaitu buku dan jurnal yang mendukung sumber data primer. Hasil dari penulisan artikel ini menunjukkan tafsir Ibnu Katsir dalam Qs. Yunus ayat 57 menjelaskan bahwa ayat ini merupakan petunjuk dari Allah SWT kepada umatnya bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada manusia sebagai pengajaran atau pemberi nasihat, obat penyembuh, petunjuk serta pemberi rahmat. Konsep bimbingan dan konseling Islam yang terkandung dalam Qs. Yunus ayat 57 dalam tafsir Ibnu Katsir meliputi penyadaran dengan menggunakan metode pemberian nasihat, pengobatan sebagai langkah untuk menyembuhkan, penalaran logis dengan memberikan petunjuk kepada siswa bermasalah. Konsep tersebut dapat diterapkan dalam layanan konseling untuk menangani siswa bermasalah. Sehingga dengan menerapkan konsep pelayanan tersebut akan membantu siswa untuk mengatasi problematikanya sehingga dapat mendapatkan ketenangan dan kenyamanan.
PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING BUDAYA DI PONDOK PESANTREN MODERN DARUNNA’IM LEBAK-BANTEN (Studi Deskriftif Terhadap Pelayanan Bimbingan Konseling Terhadap Anak Baru) Fitriani, Diah Nurul; Auliya, Ayu; Yulfi, Yulfi; Silvianetri, Silvianetri
Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 1 (2024): Volume 9 Nomor 1 Edisi April 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/realita.v9i1.10218

Abstract

Setiap lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal tentunya mempunyai tujuan pendidikan, salah satu tujuan pendidikan adalah mengantarkan peserta didiknya menjadi manusia yang mampu mengembangkan kompetensi dirinya sehingga mampu menjadi individu yang memiliki keterampilan, keterampilan, daya saing dan berguna bagi diri sendiri, orang lain, agama, bangsa dan negara. Tak terkecuali pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang membekali santrinya dengan berbagai ilmu dan keterampilan di samping membekali santrinya dengan ilmu agama yang menjadi landasan utamanya. Karya ilmiah ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis di Pondok Pesantren Modern Darunna’im Rangkasbitung Lebak-Banten. Penelitian ini bertujuan untuk memotret, memahami dan menganalisis bentuk bimbingan dan konseling yang diberikan pesantren kepada santrinya khususnya santri baru pada tahun pertama kehidupan di pesantren. Pembinaan khusus yang khusus berkaitan dengan proses adaptasi santri terhadap budaya pesantren yang meliputi kegiatan 24 jam, bahasa, peraturan, lingkungan dan sosial serta bimbingan akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian lapangan. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa praktik bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Darunna’im Rangkasbitung Lebak-Banten dapat dikatakan cukup baik dan berjalan aktif. Hal ini terlihat dari proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yang dilakukan secara berkala oleh penanggung jawab beberapa siswa yang dipandang perlu dan harus mendapat layanan Bimbingan dan Konseling. Di sisi lain, tentunya penulis juga dapat menarik kesimpulan bahwa semakin banyaknya layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan di pondok pesantren, menunjukkan betapa sering dan banyaknya permasalahan kehidupan santri di pondok pesantren. Hal ini dapat dikatakan wajar mengingat tidak hanya ada satu atau dua santri yang tinggal di pesantren, melainkan banyak dengan latar belakang kehidupan, keluarga, suku, dan lingkungan yang berbeda-beda. Setiap siswa mempunyai kebiasaan, ciri dan kebiasaan yang berbeda-beda yang dibawanya masing-masing dari rumahnya. Hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab yang sangat berat bagi pengelola pesantren, mengingat para santri dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda harus tinggal bersama dalam satu tempat bernama pesantren. Di sisi lain, pengelola pesantren juga harus bisa menjamin keamanan dan kenyamanan santrinya dari berbagai aspek, termasuk aspek psikologis.
UPAYA PEMBIMBING BAHASA DALAM MENINGKATKAN MINAT PENERAPAN BAHASA INGGRIS PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN DARUNNA’IM RANGKASBITUNG LEBAK-BANTEN Fitriani, Diah Nurul; Fitriani, Wahidah
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 8, No 1 (2023): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v8i1.1-5

Abstract

Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang kerap kali digunakan dalam berbagai pertemuan antar negara di dunia. Mengingat perkembangan zaman yang semakin maju dan teknologi yang semakin berkembang, urgensi bahasa inggris tidak diragukan lagi untuk mendukung berbagai kegiatan manusia. Selain dari pada itu, bahasa inggris kerap kali menjadi faktor pendukung dalam memahami berbagai pelajaran yang ada di sekolah, perguruan tinggi dan tidak terkecuali pondok pesantren modern yang umumnya menerapkan aturan kepada para santrinya untuk berinteraksi dengan dua bahasa setiap hari yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Tidak hanya sebatas aturan, akan tetapi disertai juga dengan pembelajaran, bimbingan bahkan contoh teladan setiap harinya oleh berbagai figur yang ada di pesantren. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriftif yang bertujuan untuk mendapatkan data yang mendalam dan suatu data yang mengandung makna. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah berbagai upaya dan metode yang diterapkan oleh pembimbing bahasa sangat menentukan para pelajar untuk merasa mudah dalam mempelajari bahasa inggris serta menimbulkan minat yang kuat untuk mempraktikannya dalam bentuk percakapan setiap hari.