ABSTRAK Diantara penyebab banjir di area persawahan adalah menurunnya kapasitas penampang saluran pembuang yang disebabkan oleh mengecilnya penampang saluran akibat sedimentasi. Saluran pembuang Beweh di Kabupaten Jombang merupakan saluran alam yang difungsikan untuk mengalirkan kelebihan air dari persawahan. Dikarenakan berupa saluran alam, maka Daerah Aliran Sungai (DAS) mempunyai kontribusi yang cukup besar sebagai penyumbang debit air selain kelebihan air dari proses pertanian. Selama ini Saluran Pembuang Beweh mengalami kelebihan debit air yang menyebabkan banjir di area persawahan dan berakibat menurunnya produksi pertanian. Oleh karena itu diperlukan kajian untuk mengetahui kapasitas saluran dengan mempertimbangkan intensitas curah hujan dari DAS. Hasil dari kajian ini diharapkan menjadi dasar untuk mengambil langkah penanggulangan banjir yang terjadi di area persawahan dan memberikan pemahaman baru terkait kontribusi DAS dalam perencanaan dimensi saluran pembuang. Metode yang dilakukan dalam kajian ini meliputi analisa hidrologi untuk menentukan besar intensitas hujan dan besar debit rencana. Pengukuran profil melintang saluran digunakan untuk mengetahui kapasitas eksisting saluran. Dari hasil analisa terhadap data curah hujan selama 10 tahun diperoleh intensitas hujan (I) 15,235 mm/jam dan debit rencana (Qr) 80,524 m3/dt. Hasil analisa kapasitas eksisting Saluran Pembuang Beweh bervariasi antara 10.97 m3/dt (minimum) dan 70.75 m3/dt (maksimum) sedangkan debit banjir rencana sebesar 80.524 m3/dt. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwasanya terjadi luapan di sepanjang Saluran Pembuang Beweh. Untuk menanggulangi banjir yang terjadi akibat luapan dilakukan perencanaan ulang (normalisasi) saluran berbentuk trapesium dengan kemiringan talud 1 : 1, lebar dasar saluran 12 m dan tinggi saluran 3 m. Saluran pembuang hasil normalisasi dapat mengalirkan debit sebesar 81,708 m3/dt. Kata kunci: Banjir, Debit Rencana, Saluran Pembuang, Profil Melintang Abstract One of the causes of flooding in rice fields is a decrease in the cross-sectional capacity of drainage channels caused by a reduction in the channel cross-section due to sedimentation. The Beweh drain channel in Jombang Regency is a natural channel that functions to drain excess water from rice fields. Because it is a natural channel, the River Basin (DAS) has a significant contribution as a contributor to water discharge in addition to excess water from agricultural processes. So far, the Beweh Drain Channel has experienced excess water discharge which has caused flooding in rice fields and resulted in a decline in agricultural production. Therefore, a study is needed to determine the channel capacity by considering the rainfall intensity of the watershed. It is hoped that the results of this study will be the basis for taking steps to overcome flooding that occurs in rice fields and provide a new understanding regarding the contribution of watersheds in planning the dimensions of drainage channels. The method used in this study includes hydrological analysis to determine the intensity of rain and the amount of planned discharge. Channel transverse profile measurements are used to determine the existing capacity of the channel. From the results of the analysis of rainfall data for 10 years, the rainfall intensity (I) was 15,235 mm/hour and the planned discharge (Qr) was 80,524 m3/sec. The results of the analysis of the existing capacity of the Beweh Drain Channel vary between 10.97 m3/s (minimum) and 70.75 m3/s (maximum) while the planned flood discharge is 80,524 m3/s. From these results, it can be seen that overflow occurred along the Beweh Drain Channel. To overcome flooding that occurs due to overflows, a trapezoid-shaped channel is re-planned (normalized) with a slope of 1:1 embankment, a channel base width of 12 m, and a channel height of 3 m. The discharge channel resulting from normalization can flow a discharge of 81,708 m3/sec. Keywords: Flood, Drain, Design Discharg, Cross-profile.