Dwiangga, Gregorius
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Autentisitas Mahasiswa di Media Sosial dalam Kerangka Pikir Martin Heidegger Dwiangga, Gregorius
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 10 No. 1 (2023): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v10i1.4647

Abstract

Perkembangan teknologi dan komunikasi terwujud dalam tingginya penggunaan media sosial. Media sosial yang hadir di tengah-tengah dunia saat ini membawa banyak pengaruh, baik itu positif maupun negatif. Pengaruh media sosial banyak dirasakan terjadi dalam diri anak-anak muda yang sementara mencari identitas diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media sosial dalam eksistensi mahasiswa, mengenai autentisitas mahasiswa dalam kerangka pikir Martin Heidegger. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara terstruktur untuk mendapatkan data-data penting. Penelitian ini menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis sebagai kerangka analisis data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial memang memiliki pengaruh terhadap autentisitas dalam diri anak-anak muda. Di satu sisi media sosial membantu mereka untuk eksis, tetapi di sisi lain media sosial membuat mereka menjadi semakin jauh dari autentisitas diri.
TAIZÉ DAN RELEVANSI BAGI TEOLOGI INKULTURASI Pabubung, Michael; Dwiangga, Gregorius
Jurnal Euntes Vol 3 No 1 (2024): Euntes: Jurnal Ilmiah Pastoral, Kateketik dan Pendidikan Agama Katolik
Publisher : Sekolah Tinggi Kateketik dan Pastoral Rantepao (STIKPAR) Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58586/je.v3i1.85

Abstract

Taize adalah salah satu kekayaan bersama para pengikut Kristus yang kini dikenal sebagai sarana untuk menjalin semangat ekumenisme. Sejak didirikan oleh Bruder Roger di Perancis pada tahun 1940an, Komunitas Taize giat dalam membangun semangat rekonsiliasi dan memperdalam kekayaan iman dengan semangat keterbukaan dan ekumenisme. Lambat laun, Komunitas Taize semakin kaya dalam bentuk peribadatannya khususnya dalam kekhasan lagu dan liriknya yang berasal dari ungkapan hati kaum muda dengan dasar Kitab Suci dan ajaran Bapa-bapa Gereja yang kemudian juga menyentuh hati kaum muda. Melalui analisis deskriptif terhadap sejarah, konteks dan pola hidup Komunitas Taize, tulisan ini ini hendak menawarkan sebuah kemungkinan baru adanya korelasi dengan inkulturasi sebagai cara bagaimana umat beriman khususnya kaum muda semakin memaknai kehidupan dalam terang Injil melalui Taize. Penulis menawarkan pentingnya peranan Orang Muda Katolik sebagai pelopor Taize khususnya di daerah mayoritas Kristiani untuk memperkuat kesatuan di antara para pengikut Kristus sekaligus memperdalam iman dan memaknai hidup.