Kristiyani, Cicilia Dewi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Fusarium sp. dari Tanaman Pisang sebagai Inokulan Pembentuk Gubal pada Tanaman Gaharu Wilisiani, Fariha; Susilawati, Lela; Sumardi, Sumardi; Yuslinawari, Yuslinawari; Widyanto, Dwi; Kristiyani, Cicilia Dewi; Khasanah, Uswatun; Rofiah, Ngalimatur
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 2 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 2 Februari 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.6.2.2024.14059.18-22

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen gaharu terbesar di dunia dengan jumlah ekspor yang terus meningkat. Gaharu yang banyak diperdagangkan selama ini adalah gaharu yang terbentuk secara alami, sehingga berdampak pada banyaknya eksploitasi hutan alam yang tidak terkendali. Dalam budidaya tanaman penghasil gaharu, salah satu kendala yang ditemui yaitu pembentukan gaharu dengan rendemen rendah serta proses pembentukan gubal lama. Saat ini banyak dikembangkan pembentukan gaharu secara buatan dengan inokulasi Fusarium sp. untuk mempercepat pembentukan gubal. Isolat Fusarium sp. dari beberapa tanaman inangnya memiliki potensi sebagai inokulan pembentuk gubal gaharu. Dalam penelitian ini dikaji tentang inokulan Fusarium BD2 dari tanaman pisang bergejala layu Fusarium dalam pembentukan gubal gaharu. Inokulasi dilakukan dengan metode infus (kepadatan spora 106 spora mL-1) sebanyak 50 mL pada pohon gaharu yang telah dibor). Hasil inokulasi teramati adanya perubahan warna kayu gaharu di sekitar titik inokulasi. Kesimpulan penelitian ini yaitu inokulan Fusarium isolat BD2 dari tanaman pisang memiliki potensi sebagai inokulan gaharu.
Preferensi dan Pola Komsumsi Teh Celup dan Teh Tubruk di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Sleman Kristiyani, Cicilia Dewi; Ismiasih, Ismiasih; Kautsar, Valensi
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 6 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v6i1.753

Abstract

Abstract This study aims to analyze preferences and consumption patterns of tea, specifically tea bags and loose tea, in Kulon Progo and Sleman Regencies, located in the Special Region of Yogyakarta. This study aims to identify factors that influence consumer preferences for tea products. Quantitative and qualitative methods were used in the study. Data were collected through interviews and questionnaires. The sample was determined by purposive sampling, namely by selecting respondents who consume tea bags and loose tea. The results show that consumer preferences for purchasing tea products in Kulon Progo and Sleman Regencies are determined by the location of purchase, namely at stalls, with the majority of respondents choosing black tea with its original flavor in sachet packaging. Meanwhile, in Sleman Regency, consumers prefer large packages for loose tea. Respondents' patterns of consuming tea are generally daily, with tea purchased only once a month, served warm in the morning. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi dan pola konsumsi teh, khususnya teh celup dan teh tubruk, di Kabupaten Kulon Progo dan Sleman, yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap produk teh. Pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif digunakan di dalam penelitian. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner. Sampel ditentukan secara purposive sampling yaitu dengan memilih responden yang mengkonsumsi teh celup dan teh tubruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap pembelian produk teh di Kabupaten Kulon Progo dan Sleman ditentukan oleh lokasi pembelian yaitu di warung, dengan mayoritas responden memilih teh hitam denganĀ  rasa asli dalam kemasan sachet. Sementara di Kabupaten Sleman, konsumen memilih kemasan besar untuk teh tubruk. Pola responden dalam mengkonsumsi teh pada umumnya dilakukan setiap hari, dengan pembelian teh hanya sekali dalam sebulan, penyajian teh dilakukan dalam kondisi hangat dan disajikan di pagi hari.