Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

OPTIMASI WAKTU PERTUMBUHAN YEAST SACCHAROMYCES CEREVISIAE 3005 PADA SUBSTRAT LIMBAH CAIR TAHU (KAJIAN AWAL POTENSINYA DALAM MEMPRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL) Widanti, Asti; Susilawati, Lela
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.162 KB)

Abstract

ABSTRAK Limbah cair tahu merupakan limbah hasil proses produksi pengolahan tahu yang dibuang ke lingkungan sehingga berpotensi sebagai polutan yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. Akan tetapi adanya kandungan karbohidrat dan protein yang masih tinggi pada limbah cair tahu memungkinkan untuk dimanfaatkan lebih lanjut sebagai substrat pertumbuhan mikrobia dalam menghasilkan Protein Sel Tunggal (PST). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu pertumbuhan optimum Saccharomyces cerevisiae 3005 pada media limbah cair tahu sebagai kajian awal untuk mengetahui potensinya dalam menghasilkan PST. S. cerevisiae ditumbuhkan dalam media limbah cair tahu yang dimodifikasi dengan masa inkubasi selama 24; 48; 72; dan 96 jam pada shaker (150 rpm) suhu kamar. Secara periodik (24 jam sekali) di amati pertumbuhannya berdasarkan jumlah koloni yang tumbuh menggunakan media PCA (plate count agar) dan menimbang berat kering sel (dry weight cells). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48 jam merupakan waktu optimum pertumbuhan S. cerevisiae dalam substrat limbah cair tahu dengan jumlah koloni dan berat kering sel masing-masing 50 x 107 CFU/ml dan 0,049 g/ml.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa limbah cair tahu potensial digunakan sebagai substrat pertumbuhan S. cerevisiae.   Kata kunci: waktu pertumbuhan, S. cerevisiae, Protein sel tunggal, limbah cair tahu.
Seleksi, Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi 2-(thiocyanomethylthio) benzothiazole (TCMTB) Sembiring, Langkah; Susilawati, Lela; Suhartanti, Dwi
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 13, No 3 (2008): October 2008
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.973 KB) | DOI: 10.24002/biota.v13i3.2565

Abstract

The objective of this research was to investigate the capabilities of bacteria isolated from industrial tanning waste to degrade TCMTB. The bacteria was initialy screened, based on their tolerance to various concentration of TCMTB using paper disk method. Then, those strains were further analyzed in terms of their ability to produce ammonia (NH4+) and sulphate (SO42-). Degradation activity was measured based on remaining residue of TCMTB analyzed using HPLC. The superior strain that showed the highest activity in degradation of TCMTB then were characterized and identified based on phenotypic and 16S rDNA sequence analysis. The result of the experiments showed that four selected strains among seven were choosen based on their high tolerance to various concentration of TCMTB, namely PK1, PK2, PK4 and PK6. All four strains showed the ability to produce ammonia and sulphate but three of which, namely PK2, PK4 and PK6 showed the high capability to degrade TCMTB. One particular strain (PK2) was observed to degrade TCMTB 40.8% within 7 days, but the others were less than 30%. Based on the phenotypic characteristics and 16S rDNA sequence analysis, the best strains (PK2) was identified to be member of genus Pseudomonas.
PEMANFAATAN MEDIA RANGKA AVES DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS XI IPA MA ALI MAKSUM PADA SUBMATERI POKOK RANGKA Susilawati, Lela; Pramesti, Dias Idha; Fatmawati, Fatmawati; Hasanah, Uswatun
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 11, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional XI Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.742 KB)

Abstract

This research aimed to investigate the improvement of learning outcomes and student interest at MA Ali Maksum students on skeletal system materials after the media Aves skeletal system was implemented in the class. This research was carried out by using  class action executed in two cycles. Every cycle consisted of planning phase, action, observation and reflection. The learning outcomes and students interest were obtained from test (pretest and postest) and questionnaires respectively. The results of this research showed that from cycle I and II, the improved learning outcomes was observed with percentage > 80%. Meanwhile, all student showed the high interest to study skeletal system materials due to of using instructional media of Aves skeletal system during learning process in the class. Finally, it can be concluded that using of Aves skeletal system as instructional media in the class was a quite effective.keywords: instructional media, skeletal system, learning biology
OPTIMASI WAKTU PERTUMBUHAN YEAST Saccharomyces cerevisiae 3005 PADA SUBSTRAT LIMBAH CAIR TAHU (Kajian Awal Potensinya dalam Memproduksi Protein Sel Tunggal) Widanti, Asti; Susilawati, Lela
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 8, No 1 (2011): Prosiding Seminar Nasional VIII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Limbah cair tahu merupakan limbah hasil proses produksi pengolahan tahu yang dibuang ke lingkungan sehingga berpotensi sebagai polutan yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. Akan tetapi adanya kandungan karbohidrat dan protein yang masih tinggi pada limbah cair tahu memungkinkan untuk dimanfaatkan lebih lanjut sebagai substrat pertumbuhan mikrobia dalam menghasilkan Protein Sel Tunggal (PST). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu pertumbuhan optimum Saccharomyces cerevisiae 3005 pada media limbah cair tahu sebagai kajian awal untuk mengetahui potensinya dalam menghasilkan PST. S. cerevisiae ditumbuhkan dalam media limbah cair tahu yang dimodifikasi dengan masa inkubasi selama 24; 48; 72; dan 96 jam pada shaker (150 rpm) suhu kamar. Secara periodik (24 jam sekali) di amati pertumbuhannya berdasarkan jumlah koloni yang tumbuh menggunakan media PCA (plate count agar) dan menimbang berat kering sel (dry weight cells). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48 jam merupakan waktu optimum pertumbuhan S. cerevisiae dalam substrat limbah cair tahu dengan jumlah koloni dan berat kering sel masing-masing 50 x 107 CFU/ml dan 0,049 g/ml.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa limbah cair tahu potensial digunakan sebagai substrat pertumbuhan S. cerevisiae.   Kata kunci: waktu pertumbuhan, S. cerevisiae, Protein sel tunggal, limbah cair tahu.
Viabilitas Sel Bakteri Dengan Cryoprotectant Agents Berbeda (Sebagai Acuan Dalam Preservasi Culture Collection di Laboratorium Mikrobiologi) Lela Susilawati; Ethik Susiawati Purnomo
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v4i1.1118

Abstract

The aim of this research was to determine the viability of bacterial cells on different cryoprotectant agents. Three kind of cryoprotectant agents and two types of mixed cryprotectant were applied to evaluate the ability of bacteria to growth on Agar medium. Four isolates were used namely Escherichia coli ATCC 35218, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella flexneri ATCC 12022 and Bacillus subtilis ATCC 6051. All strains were preserved in 10% skimmed milk, 10% glycerol, 10% DMSO, 10% glycerol:10% skimmed milk and 10% DMSO:10% skimmed milk at -80°C for sixty days. Immediately after preserved, the bacteria were tested their viability at day 30 and 60 during storage. The enumeration of samples taken from cultures in NA media. Better survival of bacterial cells after freezing was shown in all tested cryprotectant agents. Highest microbial viability was shown in 10% skimmed milk, 10% glycerol and mixed 10%DMSO:10% skimmed milk. Hence, those three types of cryoprotectant agents can be recommended to preserve bacterial cell for long term storage.
Seleksi, Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi 2-(thiocyanomethylthio) benzothiazole (TCMTB) Langkah Sembiring; Lela Susilawati; Dwi Suhartanti
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 13, No 3 (2008): October 2008
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v13i3.2565

Abstract

The objective of this research was to investigate the capabilities of bacteria isolated from industrial tanning waste to degrade TCMTB. The bacteria was initialy screened, based on their tolerance to various concentration of TCMTB using paper disk method. Then, those strains were further analyzed in terms of their ability to produce ammonia (NH4+) and sulphate (SO42-). Degradation activity was measured based on remaining residue of TCMTB analyzed using HPLC. The superior strain that showed the highest activity in degradation of TCMTB then were characterized and identified based on phenotypic and 16S rDNA sequence analysis. The result of the experiments showed that four selected strains among seven were choosen based on their high tolerance to various concentration of TCMTB, namely PK1, PK2, PK4 and PK6. All four strains showed the ability to produce ammonia and sulphate but three of which, namely PK2, PK4 and PK6 showed the high capability to degrade TCMTB. One particular strain (PK2) was observed to degrade TCMTB 40.8% within 7 days, but the others were less than 30%. Based on the phenotypic characteristics and 16S rDNA sequence analysis, the best strains (PK2) was identified to be member of genus Pseudomonas.
KERAGAMAN KARAKTER MORFOLOGI BAKTERI INDIGENOUS YANG DIISOLASI DARI LENDIR KATAK SAWAH (F. CANCRIVORA) LOKAL PADA BAGIAN DORSAL DAN VENTRAL Lela Susilawati; Afrizka Premana Sari
Kaunia: Integration and Interconnection Islam and Science Vol. 9 No. 2 (2013)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kaunia.1056

Abstract

F. cancrivora is an abundance species in Indonesia. It is believed that indigenous bacteria isolated from F. cancrivora have many bioactive substances. Different habitat of F. cancrivora will influence the bacteria lived in their mucous. Hence, comparing the morphological properties among them is one of preliminary assay to explore their potential as bioactive substances’ producer. The present work explored the diversity of morphological characteristic of indigenous bacteria isolated from skin mucous of F. cancrivora. The bacteria were isolated from dorsal and ventral skin mucous using swab method. The colonies that appeared on nutrient agar were then purified and characterized based on the colony and cell properties. A total 20 isolates were obtained, 11 of them are from dorsal site and 9 isolates are from ventral site. The morphological characteristic of those isolates showed that the bacteria isolated from dorsal site have higher diversity in term of colonies and cell characteristic than bacteria isolated from ventral site of frog skin mucous.
Uji Aktivitas Antagonis Trichoderma Harzianum 11035 terhadap Colletotrichum capsici TCKR2 dan Colletotrichum acutatum TCK1 Penyebab Antraknosa pada Tanaman Cabai Erny Qurotul Ainy; Restiyani Ratnayani; Lela Susilawati
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 12, No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional XII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.221 KB)

Abstract

Colletotricum capsici  dan  Colletotricum acutatum merupakan kapang penyebab penyakit antraknosa yang mengakibatkan penurunan produktivitas tanaman cabai.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antagonis  Trichoderma  harzianum  terhadap pertumbuhan kapang patogen Colletotricum  dan mengetahui mekanisme antagonis yang terjadi di antara kedua jenis kapang tersebut. Uji antagonis dilakukan dengan dua metode yaitu metode dual culture  dan  culture filtrate. Selain itu juga dilakukan pengamatan mikroskopis untuk mengetahui adanya perubahan morfologi hifa. Pengamatan terhadap pertumbuhan miselium pada metode dual culture menunjukkan bahwa T.harzianum menekan pertumbuhan  C.  capsici  dan  C.  acutatum  masing-masing sebesar  28,5% dan 30,4%. Adapun pengujian dengan metode  culture filtrate menunjukkan bahwa persentase penghambatan pertumbuhan C. capsici dan C. acutatum oleh T.harzianum masing-masing sebesar  22,2% dan 37,5%. Mekanisme antagonis yang terjadi antara T. harzianum  dan C.capsici dan C.acutatum diperkirakan berupa kompetisi dan antibiosis.Keywords: antagonistic, Trichoderma harzianum, Colletotricum, antraknosa
Potensi Fusarium sp. dari Tanaman Pisang sebagai Inokulan Pembentuk Gubal pada Tanaman Gaharu Wilisiani, Fariha; Susilawati, Lela; Sumardi, Sumardi; Yuslinawari, Yuslinawari; Widyanto, Dwi; Kristiyani, Cicilia Dewi; Khasanah, Uswatun; Rofiah, Ngalimatur
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 2 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 2 Februari 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.6.2.2024.14059.18-22

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen gaharu terbesar di dunia dengan jumlah ekspor yang terus meningkat. Gaharu yang banyak diperdagangkan selama ini adalah gaharu yang terbentuk secara alami, sehingga berdampak pada banyaknya eksploitasi hutan alam yang tidak terkendali. Dalam budidaya tanaman penghasil gaharu, salah satu kendala yang ditemui yaitu pembentukan gaharu dengan rendemen rendah serta proses pembentukan gubal lama. Saat ini banyak dikembangkan pembentukan gaharu secara buatan dengan inokulasi Fusarium sp. untuk mempercepat pembentukan gubal. Isolat Fusarium sp. dari beberapa tanaman inangnya memiliki potensi sebagai inokulan pembentuk gubal gaharu. Dalam penelitian ini dikaji tentang inokulan Fusarium BD2 dari tanaman pisang bergejala layu Fusarium dalam pembentukan gubal gaharu. Inokulasi dilakukan dengan metode infus (kepadatan spora 106 spora mL-1) sebanyak 50 mL pada pohon gaharu yang telah dibor). Hasil inokulasi teramati adanya perubahan warna kayu gaharu di sekitar titik inokulasi. Kesimpulan penelitian ini yaitu inokulan Fusarium isolat BD2 dari tanaman pisang memiliki potensi sebagai inokulan gaharu.