Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Glukosa Serat Kasar pada Akar dan Daun Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes): Glucose Analysis of Crude Fiber on Water Hyacinth (Eichhornia crassipes) roots and leaves Yuana, Hera; Syauqi, Ahmad; Ramadhan, Majida
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v6i1.17451

Abstract

Water hyacinth (Eichhornia crassipes) is a plant that contains natural fibers in which there is lignocellulose consisting of lignin, hemicellulose and cellulose. The hydrolysis process can break cellulose and hemicellulose polymers into their constituent sugar monomers. Glucose can be used as an energy source for ruminants. This study aims to determine the crude fiber content in water hyacinth plants and to study the concentration of glucose hydrolyzate in the crude fiber component of water hyacinth. The research method is descriptive quantitative, namely the analysis of substances with the Weende method procedure and glucose test with acid hydrolysis (HCl). It was repeated 6 times consisting of roots and leaves. The results showed that the content of crude fiber and minerals in the roots was 43.8% and in the leaves was 29.4%. at the root of 12.05 mol/kg glucose. The presence of glucose content in water hyacinth crude fiber has the potential as a source of ruminant feed with proper hydrolysis application for feed. Keywords: Water hyacinth (Eichhornia crassipes), Crude Fiber, Glucose, proximate test and acid hydrolysis ABSTRAK Tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang dianggap sebagai gulma perairan, dapat tumbuh dengan cepat dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga dapat mengganggu ekosistem perairan jika jumlahnya tidak terkendali. Perlu adanya upaya pengedalian salah satunya dengan memanfaatkannya menjadi bahan pakan ternak ruminansia. Tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes)merupakan tumbuhan yang mengandung serat alam yang didalamnya terdapat lignoselulosa yang terdiri dari lignin, hemiselulosa dan selulosa. Dengan proses hidrolisis dapat memecahkan polimer selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gulapenyusunnya. Glukosa dapat dijadikan sumber energi bagi ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui kandungan serat kasar pada tumbuhan eceng gondok dan untuk mempelajari konsentrasi hidrolisat glukosa pada komponen serat kasar eceng gondok. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu analisis zat dengan prosedur metode weende dan uji glukosa dengan hidrolisis asam. Analisis data yaitu statistik deskriptif Dilakukan 6 kali ulangan terdiri atas bagian akar dan daun tanpa pengambilan mineralnya.Data hasil uji menunjukan adanya kandungan  serat kasar dan mineral pada akar yaitu sebesar 43,8 % dan pada daun sebesar 29,4 %. data hasil uji glukosa menunjukan adanya glukosa dalam serat kasar eceng gondok pada daun sebesar 14,70 mol/kg glukosa dan pada akar 12,05 mol/kg glukosa. Hasil penelitian menunjukan adanya kandungan glukosa dari serat kasar eceng gondok yang berpotensi sebagai sumber pakan ruminansia dengan penerapan hidrolisis yang layak untuk pakan. Kata kunci: Eceng gondok (Eichhornia crassipes), Serat Kasar,  Glukosa, uji proksimat dan hidrolisis asam
Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sabun Padat Widiarti, Hayuni Retno; Syamsi, Izzatul Layla; Laila, Kholifatul; Nisa, Herta Muflihatin; Yuana, Hera; Sandi, Ferryan; Rokhim, Deni Ainur
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2024: Membangun Masyarakat Berkelanjutan melalui Penerapan Teknologi di Era Society 5.0
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengabdian masyarakat dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan sabun padat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi limbah minyak jelantah dan memberikan edukasi mengenai pengolahan minyak jelantah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Objek pada penelitian ini adalah siswa dan siswi SMPN 16 Malang dari ekstrakurikuler OSIS dan KIR. Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi untuk memberikan pengetahuan bahaya minyak jelantah, praktik dan demonstrasi dalam pembuatan sabun padat dari minyak jelantah serta evaluasi untuk mengukur efektivitas pelatihan dengan melakukan pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa dan siswi sangat antusias dalam memahami materi yang disampaikan dan berhasil mempraktekkan pembuatan sabun padat dari minyak jelantah secara berkelompok dengan baik. Berdasarkan survei kepuasan, 90% responden menyatakan sangat puas terhadap pelatihan pembuatan sabun padat dari minyak jelantah. Selain itu terdapat kenaikan sebesar 34% dari hasil pre-test dan post-test yang diberikan. Maka dapat disimpulkan bahwa penyampaian materi terkait cara mengurangi limbah minyak jelantah menjadi barang yang bernilai ekonomis kepada siswa SMP efektif untuk dilakukan dan dapat diterima dengan baik. Kata kunci— Minyak Jelantah; Sabun Pada; Siswa SMP; Pengabdian Masyarakat