Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi K-Means Cluster untuk Menentukan Persebaran Tingkat Pengangguran Aprizkiyandari, Siti; Satyahadewi , Neva; Pratama, Aditya Nugraha; Rivaldo, Rendi; Nurdiansyah , Syarif Irwan; Helena, Shifa
Empiricism Journal Vol. 4 No. 2: December 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i2.1518

Abstract

Tingkat pengangguran yang ada di Kalimantan Barat sangat bervariasi. Terdapat Kabupaten/ Kota dengan tingkat pengangguran tinggi dan ada yang rendah, namun belum terdapat pengelompokkannya. Pada penelitian ini, Kabupaten/ Kota di Kalimantan Barat dikelompokkan dengan analisis klaster menggunakan metode K-Means Cluster. Metode K-Means Cluster dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dalam mengelompokkan tingkat pengangguran di Kalimantan Barat berdasarkan indikator yang digunakan. Indikator pada penelitian ini terdiri dari TPT, IPM, PDRB dan UMK, dimana data berasal dari BPS Provinsi Kalimantan Bartat. Diperoleh hasil yaitu terbentuknya 2 klaster. Klaster 1 mewakili  kabupaten/kota dengan tingkat pengangguran tinggi yang terdiri dari 4 anggota yaitu Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Ketapang, Kota Pontianak, dan Kota Singkawang dengan persentase TPT klaster 1 yaitu sebesar 8,87%. Sedangkan klaster 2 terdiri dari 10 Kabupaten, yaitu  Kayong Utara, Melawi, Sekadau, Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Mempawah, Landak, Bengkayang dan Sambas dengan TPT klaster 2 yaitu sebesar 3,73%. Implementation of K-Means Cluster to Determine the Distribution of Unemployment Rate Abstract Unemployment rates in West Kalimantan vary widely. There are regencies/municipalities with high unemployment rates and some with low unemployment rates, but there is no grouping yet. In this research, regencies/municipalities in West Kalimantan are grouped by cluster analysis using the K-Means Cluster method. K-Means Cluster method can be used in decision-making in grouping the unemployment rate in West Kalimantan based on the indicators used. The indicators in this study consist of TPT, HDI, GRDP, and MSE, where the data comes from BPS of West Kalimantan Province. The result obtained is the formation of 2 clusters. Cluster 1 represents districts/cities with a high unemployment rate consisting of 4 members, namely Kubu Raya Regency, Ketapang Regency, Pontianak City, and Singkawang City with a TPT percentage of cluster 1 of 8.87%. Meanwhile, cluster 2 consists of 10 regencies, namely North Kayong, Melawi, Sekadau, Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Mempawah, Landak, Bengkayang, and Sambas with a TPT cluster 2 of 3.73%.
Profil FoodHabits pada Keluarga Nelayan di Pesisir Sebagai Pendukung Ketahanan Pangan Nurdiansyah , Syarif Irwan; Warsidah, Warsidah; Helena, Shifa; Amran, Arman
Empiricism Journal Vol. 4 No. 2: December 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i2.1620

Abstract

Kebutuhan pangan semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk, di sisi lain lahan pertanian makin menciut karena adanya konversi lahan dan dampak dari perubahan iklim. Produktivitas pangan yang cenderung stagnan menjadi masalah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat  Indonesia, terutama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, yaitu suatu usaha pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan melalui ketersediaan dan pengolahan dari sumber daya lokal. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengkaji tentang foodhabits (kebiasaan konsumsi pangan) dari masyarakat Pesisir Desa Nibung untuk dijadikan database atau model foodhabits dalam usaha peningkatan ketahanan pangan lokal Masyarakat pesisir, sebagai daya dukung dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kegiatan dilakukan selama 2 bulan, menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memberikan gambaran terkait pola dan kebiasaan konsumsi pangan tersebut, melalui observasi dan informasi langsung dengan masyarakat setempat. Data ini bisa menjadi dasar dalam usaha peningkatan ketahanan pangan masyarakat pesisir, melalui usaha pengadaan sumber pangan yang berkelanjutan berdasarkan foodhabits masyarakat pesisir tersebut, sertanya adanya kemampuan adaptasi masyarakat terhadap ketersediaan sumber pangan dalam kondisi apapun. Food Habits Patterns in Fisherman's Families on the Coast to Support Food Security Abstract Food needs are increasing along with population growth, on the other hand, agricultural land is shrinking due to land conversion and the impact of climate change. Food productivity which tends to be stagnant is a problem in meeting the needs of the Indonesian people, especially in realizing national food security, which is a government effort that aims to meet the needs of the community in a sustainable manner through the availability and processing of local resources. The aim of this activity is to study the food habits (food consumption habits) of the Nibung Village Coastal Community to be used as a database or food habit model in an effort to increase local food security in coastal communities, as a supporting capacity in realizing national food security. Activities were carried out for 2 months, using a qualitative descriptive method by providing an overview of food consumption patterns and habits, through direct observation and information with the local community. This data can be the basis for efforts to increase the food security of coastal communities, through efforts to procure sustainable food sources based on the coastal communities' food habits, as well as the community's ability to adapt to the availability of food sources in any condition.
Utilization of Landsat 8/ETM+ and Google Earth Engine Images for Coastal Identification in Sungai Nibung Village, Kubu Raya Regency, West Kalimantan Nurdiansyah , Syarif Irwan; Helena, Shifa; Warsidah
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.52191

Abstract

Changes in coastlines cause continuous processes through various processes, both abrasion and coastal accretion, which are caused by sediment movements and coastal currents. This research aims to map changes in the coastline in Sungai Nibung Village using multi-temporal imagery for 2013-2023 from Google Earth Engine (GEE). The benefit of this research is to see changes in the coastline of Sungai Nibung so that coastal area management, including abrasion disaster mitigation, can be carried out appropriately. The method used is a quantitative descriptive method from the results of processed NSM and EPR data from DSAS and the results of Landsat image digitization from GEE. The most extensive abrasion phenomenon results will occur in 2023, namely 64,924 m2 and accretion of 120,886 m2. Coastal changes digitized using ArcGIS showed that the coastline change in 2013 was 0.433 km2, in 2016 it was 0.521 km2, in 2019 it was 0.538 km2 and in 2023 it was 0.649 km2. DSAS analysis shows that almost every stretch of beach in Sungai Nibung has experienced abrasion. Abrasion in Sungai Nibung occurred because there were not many wave breakers and damage to mangrove land. The rate of abrasion in Sungai Nibung over 10 years reached -574.96 m. Keywords: DSAS, EPR, NSM, Google Earth Engine. Abstrak Perubahan garis pantai menyebabkan proses terus menerus melalui berbagai proses baik abrasi maupun akresi pantai yang diakibatkan oleh pergerakan sedimen, arus susur pantai. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan garis pantai di Desa Sungai Nibung menggunakan citra multi temporal tahun 2013-2023 dari Google Earth Engine (GEE). Manfaat penelitian ini untuk melihat perubahan pesisir pantai Desa Sungai Nibung  maka pengelolaan kawasan pesisir termasuk di dalamnya mitigasi bencana abrasi dapat dilakukan dengan tepat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dari hasil olahan data NSM dan EPR dari DSAS dan hasil digitasi Citra Landsat dari GEE. Hasil fenomena abrasi paling luas terjadi di tahun 2023 yaitu 64,924 m2 dan akresi sebesar 120,886 m2. Perubahan pesisir yang digitasi menggunakan ArcGIS diperoleh perubahan garis pantai tahun 2013 sebesar 0,433 km2 , tahun 2016 sebesar 0,521 km2 , tahun 2019 sebesar 0,538 km2 dan tahun 2023 sebesar 0,649 km2. Analisis DSAS hampir di setiap ruas pantai di Desa Sungai Nibung mengalami abrasi. Abrasi di Desa Sungai Nibung terjadi akibat belum banyak pemecah ombak dan rusaknya lahan mangrove. Laju abrasi di Desa Sungai Nibung selama 10 tahun mencapai -574,96 m. Kata Kunci  : DSAS, EPR, NSM, Google Earth Engine