Abstract: During tooth extraction, patients sometimes feel anxious that can cause mental disorders. One way to reduce anxiety is by using peppermint-based aromatherapy. This study aimed to find out the effectiveness of peppermint aromatherapy (Mentha piperita L) before tooth extraction. This was a quasi exprimental study with a cross sectional design. Samples were patients that came to Azka Nadhifa Clinic for tooth extraction, obtained by using accidental sampling. Level of anxiety was based on pulse rate measured with oximeter. The results obtained 44 patients as samples. Before aromatherapy treatment, the mean pulse rate of patients was 105.64 (SD±2.90) meanwhile after treatment the mean pulse rate was 82.95 (SD±6.62). The T-paired showed that the mean difference of pulse rate before and after aromatherapy treatment was 22.68, with a p-value of 0.000 (p<0.05), meaning a sifnificant difference between before and after treatment. In conclusion, peppermint aromatherapy (Mentha piperita L) is effective to overcome anxiety before tooth extraction. Abstrak: Saat melakukan prosedur ekstraksi gigi pasien terkadang merasa cemas hingga mengalami gangguan mental. Salah satu cara menurunkan kecemasan ialah dengan menggunakan aromaterapi berbahan peppermint (Mentha piperita L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas aromaterapi peppermint terhadap tingkat kecemasan pasien sebelum tindakan ekstraksi gigi. Metode penelitian ialah kuasi eksprimental dengan desain potong lintang. Sampel penelitian ialah pasien yang berkunjung ke klinik Azka Nadhifa utnuk tindakan ekstraksi gigi, diperoleh dengan menggunakan accidental sampling. Tingkat kecemasan diukur berdasarkan denyut nadi dengan menggunakan oximeter. Hasil penelitian mendapatkan 44 pasien sebagai sampel penelitian. Sebelum perlakuan aromaterapi didapatkan rerata denyut nadi pasien sebesar 105,64 (SD±2,90) sedangkan setelah perlakuan didapatkan rerata denyut nadi sebesar 82,95 (SD±6,62). Hasil uji T-paired menunjukkan bahwa selisih rerata denyut nadi sebelum dan setelah perlakuan sebesar 22,68, dengan nilai p=0,000 (p<0,05), yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dan setelah diberikan aromaterapi peppermint. Simpulan penelitian ini ialah pemberian aromaterapi peppermint (Mentha piperita L) efektif dalam mengatasi kecemasan sebelum ekstraksi gigi. Kata kunci: ekstraksi gigi; kecemasan; aromaterapi; peppermint