Salsabilla, Aura
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGGANDENG KOLONIALISME: MISIONARISME DAN RESPON UMAT ISLAM DI SUKABUMI PADA ABAD 19-20 Salsabila Putri, Nadea; Salsabilla, Aura; Nur Aqilah, Rizka; Arifin, Faizal
Khazanah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol. 13 No. 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/khazanah.v13i2.1091

Abstract

Penelitian ini mengkaji upaya Kristenisasi di Sukabumi yang dilakukan orang-orang Belanda pada abad ke-19 M sampai abad ke-20 M serta bagaimana umat Islam meresponnya. Upaya mengkristenkan bumiputera ini menarik untuk diteliti karena selain melakukan eksploitasi ekonomi melalui Kolonialisme dan Imperialisme, Belanda juga memberikan dukungan terhadap gerakan misionarisme. Metode penelitian yang digunakan yakni metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai strategi serta program dilakukan orang Belanda dalam melakukan Kristenisasi di Sukabumi pada masa Kolonialisme Belanda. Diantara strateginya adalah membangun gereja, mendirikan sekolah-sekolah Kristen, membangun rumah sakit, dan membangun perkampungan Kristen. Arsip-arsip dari masa Kolonial menyimpan berbagai catatan tentang upaya Kristenisasi, namun hanya sebagian kecil masyarakat pribumi di Sukabumi yang menerima ajaran Kristen. Umat Islam, sebagai respons terhadap upaya Kristenisasi, menolak berbagai program tersebut, bahkan pihak zending menyatakan bahwa umat Islam merupakan faktor terbesar yang menghambat Kristenisasi. Faktor demografis, kultural, serta identitas Islam di Sukabumi menjadi benteng yang cukup kokoh dalam menghadapi upaya zending. Penelitian ini menunjukkan dinamika serta relasi antara agama dan Kolonialisme Belanda di salah satu wilayah Priangan yaitu Sukabumi dimana Islam terus dipertahankan sebagai agama dominan dan menjadi simbol perlawanan terhadap Kristenisasi dan Kolonialisme. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk melihat bagaimana wilayah dengan Islam yang dianggap kuat dianut masyarakatnya, serta dianggap sebagai bagian dari identitas etnis seperti di Padang dan Aceh, pada masa Kolonialisme berinteraksi dengan upaya-upaya Zending dan misionaris.
PEMANFAATAN AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA EDUKASI GIZI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH WANITIA USIA SUBUR Siburian, Anita Oktavia; Laia, Chelsa Putri Wana; Salsabilla, Aura; Purba, Miriam Novika Br; Haryana, Nila Reswari
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38399

Abstract

Menurut Riskesdas 2018, jumlah masyarakat yang memiliki aktivitas fisik cukup di Indonesia hanya sebesar 66,5%, di Sumatera Utara 66,3%, dan menurut karakteristiknya, yaitu pada perempuan hanya sebesar 33,7% yang memiliki aktivitas fisik cukup. Sementara itu, menurut SKI 2023, penduduk dengan aktivitas fisik cukup di Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,9% menjadi 62,6%, di Sumatera Utara menjadi 52,4%, dan perempusan 61,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media edukasi guna meningkatkan pengetahuan wanita usia subur akan pentingnya aktivitas fisik. Desain penelitian ini ialah R&D (Research and Development) dengan menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Dissemination). Metode penelitian yang digunakan ialah dengan uji normalitas, uji sampel paired t-test, dan uji N-Gain untuk menilai kefektivan pemberian suatu media. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS, diperoleh hasil bahwa wanita usia subur mengalami peningkatan skor pengetahuan sebesar 52,4% setelah diberikannya media edukasi gizi berbasis augmented reality, dan ada perbedaan sebelum dan sesudah diberikannya media edukasi dengan nilai sig a (2-tailed) <0,05. Media Kubus Ajaib terbukti memiliki nilai efektivitas yang tinggi dengan g  0,7 dan cukup efektif dengan persentase N-Gain sebesar 72%. Pengembangan media edukasi gizi berbasis AR hendaknya memperhatikan elemen yang akan ditampilkan pada media. Media hendaknya tidak mengandung elemen yang terlalu banyak, guna menghindari waktu yang terlalu lama dalam memuat media edukasi untuk ditampilkan.
PERAN FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION (FAO) DALAM UPAYA MENGATASI KRISIS PANGAN DI UKRAINA TAHUN 2022-2023 Salsabilla, Aura; Saeri, Mohammad
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 12: Edisi I Januari - Juni 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the role of the Food and Agriculture Organization (FAO) in addressing the food crisis in Ukraine during 2022–2023, triggered by the armed conflict between Russia and Ukraine on February 24, 2022. In 2022, Ukraine became the center of attention when a hunger crisis began to hit due to the prolonged conflict, especially due to the impact of the Russia-Ukraine war. This condition was exacerbated by disruptions to the food supply chain, displacement of residents, and significant damage to agricultural infrastructure. This crisis put millions of people in Ukraine at risk of acute hunger, especially vulnerable groups such as children, pregnant women, and the elderly. The theoretical approach used is Clive Archer's theory regarding the role of international organizations as actors. This study uses a qualitative method with a literature study technique obtained through the official FAO website, books, journals and official documents. The results of the study show that FAO acts as an independent actor that designs interventions such as the Rapid Response Plan, Ukraine Response Program and provides special post-war training to farmers in Ukraine. This role shows that FAO not only carries out technical tasks, but also plays a strategic role in global food governance. This study concludes that FAO is an international organization that plays an active and complex role in responding to cross-border humanitarian crises. Keywords: FAO, food crisis, Ukraine, international organizations