Pendahuluan: Lansia dengan penurunan daya ingat dapat mengalami depresi terutama munculnya gejala perasaan sedih, tidak bahagia, sering menangis, merasa sendirian dan tidak ada kawan, tidur kurang nyenyak, pikiran dan gerakan tubuh yang terbatas, mudah merasa lelah dan berkurangnya aktivitas sehari-hari, tidak berselera makan, turunnya berat badan, penurunan daya ingat dan sulit berkonsentrasi. Namun di kondisi ini dapat digunakan sebagai terapi tebak benda dapat digunakan sebagai terapi aktivitas kelompok. Terapi ini termasuk dalam kegiatan stimulasi sensori dengan menstimulasi panca indra dengan menggunakan Blind Guessing Game. Tujuan: Untuk merangsang daya ingat otak pada lansia tentang Terapi Aktivitas Kelompok, Terapi Tebak Objek dan dapat melatih keterampilan berinteraksi antar kelompok lansia. Metode: Terapi Aktivitas Kelompok Tebak Benda ini menggunakan metode Ceramah dan Demonstrasi tebak benda yang dilakukan selama 15 menit, tebak benda ini dilakukan dengan cara membagi dua kelompok yang saing bersaing untuk menebak lebih banyak benda dan menyebutkan fungsi dari benda yang ditebak. Hasil: Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan dapat dilihat Lansia tampak antusias dalam menjalankan terapi tebak gambar, karena kegiatan ini dapat menstimulasi daya ingat otak pada lansia yang berada di pada lansia yang berada di panti werdha sehingga dapat menjadi pembelajaran secara berkelompok Sehingga beberapa lansia mengatakan bahwa terapi ini sangat bermanfaat untuk menghilangkan kecemasan dan meningkatkan daya ingat lansia serta dapat menjadi pembelajaran secara berkelompok dalam menebak benda. Simpulan: Dengan dilihat dari hasil setelah bermain tebak benda, respons yang diharapkan adalah lansia dan petugas mampu melakukan kegiatan tebak benda secara mandiri dan bila dilakukan secara rutin diharapkan fungsi kognitif dapat meningkat serta menstimulasi daya ingat otak pada lansia.