Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tuberkuloma : Sebuah Laporan Kasus Fitriyani, Fitriyani; Suwanda, Meyliana; Perdana, Aditya Andra; Mellisa, Stefani
Medula Vol 13 No 7 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i7.872

Abstract

Intracranial tuberculoma is a rare but severe form of extrapulmonary tuberculosis with high mortality and morbidity rates. Early diagnosis and treatment are crucial determinants of tuberculoma prognosis. A 61-year-old female presented to the emergency department of RSAM with complaints of headache, nausea, and vomiting for the past 2 months prior to hospital admission. The patient had a history of weight loss for 5 months before hospitalization, a history of dry cough, and night sweats for the last 2 months before admission. Radiological examination via a head MRI revealed multiple lesions, with the largest measuring 1.7x1.3x1.8 cm in the left parietal cortical lobe and the right frontal lobe, suspected to be tuberculomas. A CT scan of the thorax showed multiple consolidations in the lateral segment of the right lower lobe with a long axis of 1.1 cm and in the anterior segment of the left lower lobe with a long axis of 1.6 cm, suspected of malignancy with concomitant active long-standing pulmonary tuberculosis and endobronchial spreading. The patient was treated with anti-tuberculosis drugs and corticosteroids. She was discharged with reduced headache and vomiting. The rare occurrence and atypical clinical manifestations, along with radiological characteristics, pose challenges in diagnosing tuberculomas. Establishing a diagnosis and initiating treatment as early as possible is crucial and key to the prognosis of tuberculomas.
Pendekatan Holistik pada Wanita Usia 63 Tahun dengan Hipertensi dan Obesitas Derajat III melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Mellisa, Stefani; Zuraida, Reni
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6192

Abstract

Hipertensi sebagai salah satu penyakit sillent killer merupakan faktor risiko terhadap kerusakan organ penting seperti jantung, otak, ginjal dan pembuluh darah. Obese merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Jumlah individu dengan obesitas terus meningkat sebagai akibat kurangnya kesadaran dalam kontrol berat badan, pola makan berlebih dan kurangnya aktivitas fisik. Mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah dengan pendekatan patient centered, family focused, dan community oriented. Studi ini merupakan laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan ke rumah. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir studi secara kualitiatif dan kuantitatif. Ny. R 63 tahun mengeluhkan nyeri pada pinggang sejak satu minggu terakhir. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan peningkatan berat badan >40 kg sejak 15 tahun lalu. Faktor risiko internal pasien adalah kurangnya motivasi untuk konsisten menurunkan berat badan, pola makan berlebih, dan kurangnya aktivitas fisik. Faktor risiko ekstenal yaitu dukungan pasangan dan keluarga untuk pasien menurunkan berat badan kurang. Setelah dilakukan tatalaksana secara holistik dan komprehensif dengan pendekatan dokter keluarga, terjadi peningkatan pengetahuan (pasien sebesar 40 poin dan keluarga pasien sebesar 40 poin), tekanan darah pasien terkontrol, terdapat perubahan pola makan menjadi cukup dan tidak berlebihan, terdapat peningkatan aktivitas fisik, penurunan berat badan sebanyak 1,1 kg, dan perubahan persepsi bahwa penurunan berat badan dapat tercapai dengan konsistensi dan perubahan pola hidup.