Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

HUBUNGAN PEMERIKSAAN ANTIGEN NONSTRUKTURAL 1 (NS1) DAN JUMLAH NILAI HEMATOKRIT PADA PASIEN POSITIF DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS TUMPANG Wijaya, Anastasya; Husnah, Yeni Avidhatul; Rahmawati, Previta Zeizar
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.36736

Abstract

Kasus DBD banyak terjadi di Indonesia karena wilayah tropis dan memiliki curah hujan cukup tinggi, menyebabkan penyebaran Aedes aegypti yaitu nyamuk penyebab DBD berkembang pesat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jumlah nilai hematokrit dengan pemeriksaan Antigen NS1 pada pasien demam berdarah dengue. Metode penelitian ini menggunakan desain observasional analitik cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 116 data rekam medis di Puskesmas Tumpang Kabupaten Malang dari Januari – 15 Mei 2024. Hasil analisis data menggunakan Uji Korelasi Pearson menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemeriksaan Antigen NS1 dengan jumlah nilai hematokrit pada pasien DBD (p > 0,05).  Pasien dengan hasil pemeriksaan NS1 positif dan negatif memiliki nilai hematokrit yang tidak jauh berbeda, tetapi didapati perbedaan jumlah nilai hematokrit balita dan dewasa berdasarkan nilai persentase, balita tergolong lebih rendah dari orang dewasa tetapi masih diangka normal. Remaja lebih banyak terserang DBD persentasenya mencapai 45%, DBD paling banyak terjadi pada perempuan persentasenya yaitu 53%, pemeriksaan Dengue positif NS1 sebesar 97% dan 3% negatif NS1 tetapi positif IgM/IgG. Saran penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah variabel seperti hubungan pemeriksaan NS1 Ag dengan hematokrit dan trombosit berdasarkan omset demam dengan melihat terjadi/tidaknya hemokonsentrasi dan trombositopenia sebagai antisipasi terjadinya fase kritis demam berdarah dengue.
GAMBARAN MIKROSKOPIS SITOLOGI EKSFOLIATIF MUKOSA MULUT PADA PEROKOK AKTIF BERDASARKAN LAMA WAKTU MEROKOK Pehan, Laurensia Rivoniarti Ese; Rahmawati, Previta Zeizar; Basyaruddin, Muhammad; Mahtuti, Erni Yohani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37221

Abstract

Merokok adalah salah satu faktor risiko untuk terjadinya kerusakan pada rongga mulut mulut. Paparan dari zat-zat kimia yang terkandung  dalam rokok mengakibatkan ketidakseimbangan antara enzim antioxidant dalam memetabolisme dan mendetoksifikasi zat karsinogen dalam rokok, sehingga dapat menyebabkan perubahan pada epitel rongga mulut yang akan berkembang menjadi lesi dan keadaan dysplasia, dimana sel-sel dapat mengalami perubahan abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker. Perubahan ini salah stunya dipengaruhi oleh lama waktu dalam mengkonsumsi rokok. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran mikroskopis sitologi eksfoliatif mukosa mulut perokok aktif berdasarkan lama waktu merokok dan mengetahui ada tidaknya perubahan sel epitel mukosa mulut pada perokok aktif berdasarkan lama waktu merokok. Penelitian ini menggunakan Analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional,sebagai metode penelitian. Metode pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan jenis pemilihan consecutive sampling. Data penelitian ini diperoleh dari data primer menggunakan kuisioner dan pemeriksaan sel epitel dibawah mikroskop. Analisis data menggunakan tabulasi silang. Pada hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh  antara kebiasaan merokok dengan terjadinya perubahan sel epitel rongga mulut lama waktu merokok dan frekuensi merokok perhari, dimana pada pengamatan dibahawah mikroskop terdapat 4 orang perokok yang mengalami perubahan sel epitel rongga mulut (20%) dengan 2 orang mengalami perubahan tingkat displasia ringan, 1 orang mengalami perubahan tingkat displasia sedang dan 1 orang mengalami perubahan sel tingkat displasia berat. Dapat disimpulkan bahwa lama waktu merokok dan frekuensi merokok perhari mempengaruhi perubahan sitologi pada rongga mulut.