Claim Missing Document
Check
Articles

EKSTRAK MENGKUDU (Morinda citrifolia L) SEBAGAI ANTIMICROBA TERHADAP Streptococcus viridans SECARA IN VITRO (THE NONI EXTRACT (Morinda citrifolia L) AS ANTIMICROBA TOWARD Streptococcus viridans IN VITRO) Mahtuti, Erni Yohani; Ibaadillah, Afrihal Afiif
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.539 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v2i2.64

Abstract

Streptococcus viridans infection is serious when bacteria enter other areas of the body, to the bloodstream causing endocarditis, heart damage, kidney failure. Symptoms: fatigue, fever, weight loss, and shock, organ failure insufficient blood; Intra-abdominal infections; meningitis, swelling of the meninges to death. Bacteria cause 50% of cases endocarditis. Treatment with high-dose antibiotics is dangerous, causing resistance. Noni (Morinda citrifolia) as antiviral, antibacterial, antiinflammatory has 150 content phytonutrients, increases endurance and improves cell. The objectives were to know the MIC and MBC of noni extract and penicillin to Streptococcus viridans in vitro. The research is true experiment, RAL design, bacteria sample and noni extract. Free variable, concentration of noni extraction, penisillin 5μL, 7.5 μL and 10 μL. Variable depends the amount of bacteria. Research location in Laboratory Microbiology and Bio Medical University Muhammadiyah of Malang. Method agar plate dilution. Collecting data the number of colonies Streptococcus viridans, One-Way Anova analysis. The results of MIC 5μL and MBC 10 μL. Analysis p = 0.00 <0.01, Ho rejected, Hi accepted is effectiveness of noni extract and penicillin against Streptococcus viridans as antimicrobial compound in vitro. Effectiveness of  regression linear noni 63.8% and pensillin 63.9% in inhibiting the growth  Streptococcus viridans in vitro.
Isolasi dan Identifikasi Mikroba Berpotensi Pendegradasi Limbah Cair Laboratorium Kesehatan STIKes Maharani Malang Erni Yohani Mahtuti; Farahdita Devi Masyitoh
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 5 No 1 (2019): Keragaman Populasi Makhluk
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1293.544 KB)

Abstract

Laboratory waste produced unique characteristics, contrast to waste produced by industrial activities. Material waste that comes from the laboratory has greater variety of waste types; although the amount of material discarded is not many. The research objective was to obtain bacterial isolates that were able to survive in laboratory waste as potential waste-degrading bacteria. Research method is observartional laboratory with isolate reaction testing that was detected by the ability to degrade starch, cellulose, proteins and non-organic compounds. The sampling method was purposive sampling. The stages in this study were divided into two; first, the manufacture of pure cultures from the inoculants previously diluted, then microscopic observations. The second, identification and biochemical test according to Bergey's Manual of Bacteriology Determination. Bacteria were rejuvenated on medium nutrient so that the isolates were obtained twenty four hours old. Then an examination was carried out include Gram staining. Enzymatic test of amylase, protease, and cellulose, and biochemical test to identify microbes that degrade chemical compounds includes; oxidase test, motility, nitrate, lysine, ornithine, H2O, Glucose, Mannitol, xylose, ONPG, Indole, urease, V-P, citrate, TDA. The results of the study were found Pseudomonas stutzeri, Proteus mirabilis, and Pseudomonas aeruginosa. Isolates that have an amylolytic index are C1, C2 and O7 namely Pseudomonas stutzeri, Proteus mirabilis, and Pseudomonas aeruginosa. The resulting index was C1 = 0.45, C2 = 0.65 and O7 = 0.87. Keywords: Isolation, identification, laboratory liquid waste, waste degradation microbes ABSTRAK Limbah laboratorium menghasilkan karakteristik yang unik, kontras dengan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri. Limbah bahan yang berasal dari laboratorium memiliki jenis sampah yang lebih banyak, meskipun jumlah bahan yang dibuang tidak banyak. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh isolat bakteri yang mampu bertahan hidup di dalam limbah laboratorium sebagai bakteri pengurai limbah potensial. Metode penelitian adalah observasional laboratorium dengan melakukan tes reaksi isolat untuk mengetahui kemampuan degradasi pati, selulosa, protein dan senyawa non-organik. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Tahapan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu pertama, pembuatan kultur murni dari inokulan yang sebelumnya diencerkan, kemudian pengamatan mikroskopis. Kedua, identifikasi dan uji biokimia sesuai dengan Manual Penentuan Bakteriologi Bergey. Bakteri diremajakan pada nutrisi sedang sehingga isolat diperoleh dalam dua puluh empat jam. Uji pemeriksaan adalah pewarnaan Gram. Selanjutnya uji enzimatik amilase, protease, dan selulosa, dan uji biokimia untuk mengidentifikasi mikroba yang mendegradasi senyawa kimia meliputi; uji oksidase, motilitas, nitrat, lisin, ornithine, H2O, Glukosa, Mannitol, xilosa, ONPG, Indole, urease, V-P, sitrat, TDA. Hasil penelitian ditemukan Pseudomonas stutzeri, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa. Isolat yang memiliki indeks amilolitik adalah C1, C2 dan O7 yaitu Pseudomonas stutzeri, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa. Indeks yang dihasilkan adalah C1 = 0,45, C2 = 0,65 dan O7 = 0,87. Kata kunci: Isolasi dan identifikasi mikroba, Limbah cair laboratorium, mikroba pendegradasi limbah
EFEKTIVITAS PENGURAI LIMBAH TERHADAP BAKTERI INDIKATOR PENCEMAR AIR PADA EFLUEN TANGKI SEPTIK Erni Yohani Mahtuti
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.191 KB) | DOI: 10.33366/cr.v5i1.391

Abstract

Tingginya limbah domestik, terutama tinja yang memasuki badan air menyebabkan berbagai penyakit seperti tifus, disentri, kolera dan diare. Air merupakan media transmisi penyebaran penyakit apalagi dalam keadaan kotor. Maka untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat perlu melakukan pengolahan limbah domestik, yakni menggunakan pengurai limbah EM-4 (Effective Microorganism-4) dan Starbio Plus. Tujuan penelitian untuk menentukan efektivitas pengurai limbah EM-4 dan Starbio Plus; menentukan perbedaan konsentrasi serta mengetahui interaksi antara pengurai limbah dan konsentrasi dalam menurunkan jumlah bakteri indikator pencemaran air pada efluen tanki septik. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Sampel sebanyak 250 ml efluen diambil secara purposive random sampling. Pemeriksaan bakteri dengan Metode JPT (Jumlah Perkiraan Terdekat). Hasil dianalisis menggunakan ANOVA 2 faktor, dilanjutkan uji perbandingan Duncan 5%. Penelitian memberikan hasil bahwa tidak ada perbedaan efektivitas EM-4 dan Starbio Plus dalam menurunkan jumlah bakteri indikator pencemaran air, konsentrasi yang berbeda menurunkan jumlah bakteri indikator pencemaran air yang berbeda pula, serta tidak ada interaksi antara pengurai limbah dan konsentrasi dalam menurunkan jumlah bakteri indikator pencemaran air pada efluen tanki septik. Konsentrasi yang paling optimal dalam penurunan bakteri indikator pencemar air adalah 0,35 gr/100 ml. Pada Analisis Regresi untuk penurunan jumlah bakteri Koliform total dan Koliform tinja hingga 0/100 ml dicapai pada konsentrasi 1,66 g / 100 ml dan 0,98 g / 100 ml.
Perbedaan Tingkat Activity of Daily Living (ADL) antara Lansia Aktif dengan Lansia Tidak Aktif Melakukan Kunjungan Maria Srisuharny; Maria Diyah; Erni Yohani Mahtuti
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v1i2.102

Abstract

Increasing one's age will be followed by various changes that will affect the physical and psychological conditions. The older is a person, the more his physical abilities will decline causing the elderly to become dependent on others, including in meeting their ADL needs. Activity of Daily Living (ADL) is a form of measuring one's ability to do ADL independently, which includes bathing, eating, toileting, continents, dressing, and moving. The purpose of this research is to know the differences in the level of Activity of Daily Living (ADL) between the active elderly and the elderly doesn't actively visits to the elderly posyandu in the Tunggulwulung Village of Lowokwaru District. This study used an observational method with a cross sectional approach. The sample in this study amounted to 50 respondents (25 active elderly and 25 inactive elderly). The technique in this study used a purposive quota sampling with analysis of the data using the Chi-Square test. From the research result is obtained ρ: 0,006 ; α: 0,05. Because ρ<α, Ho is rejected, meaning that there is a significant difference in the level of activity of daily living between the active elderly and the elderly doesn’t actively visits to the elderly posyandu. The results of this study are expected to provide motivation to the elderly that making visits to the elderly posyandu is a fom of activity to control, maintain, and improve the health to the elderly which is held once a month at the local posyandu.
Diseminasi Aplikasi Teknologi SODIS (Solar Water Disinfection) dalam Pengolahan Air Bersih Menjadi Air Minum bagi Masyarakat Karangploso Kabupaten Malang Lud Waluyo; Samsun Hadi; Erni Yohani Mahtuti
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2022): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i2.718

Abstract

Salah satu cara untuk memusnahkan mikroba dalam air konsumsi adalah dengan menggunakan teknologi sederhana, yang dapat dilakukan pada hampir setiap rumah tangga, yaitu Solar Water Disinfection (SODIS). SODIS merupakan teknologi untuk memperoleh air minum  dengan memanfaatkan panas matahari secara langsung. Tujuan pengabdian ini adalah mendiseminasikan teknologi SODIS dalam mengolah air mentah menjadi air minum yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah ceramah–tanya jawab, demonstrasi, dan praktik langsung. Materi yang diberikan adalah (a) Memberikan penyuluhan tentang: (1)  kualitas air bersih dan air minum, (2) peranan air bersih berkaitan dengan dengan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat, (3) definisi, peranan, ruang lingkup, peranan  secara ekonomis, teknologi, dampak positif, dan cara penerapan SODIS secara sederhana; (b) Memberikan pelatihan dalam bentuk demontrasi dan praktek tentang pembuatan air minum dengan teknologi SODIS, dan (c) Mengevaluasi hasil penyuluhan dan pelatihan tentang penerapan teknologi SODIS. Hasil yang diperoleh adalah cara-cara diseminasi teknologi SODIS adalah (a) dengan memberikan penyuluhan tentang: (1)  kualitas air bersih dan air minum, (2) peranan air bersih berkaitan dengan dengan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat, (3) teknologi definisi, peranan, ruang lingkup, peranan  secara ekonomis, teknologi, dampak positif SODIS, dan cara penerapannya secara sederhana; (b) Memberikan pelatihan, dalam bentuk demontrasi dan praktek langsung tentang pembuatan air minum dengan teknologi SODIS. Dapat disimpulkan bahwa diseminasi teknologi SODIS dalam mengolah air mentah menjadi air minum yang siap dikonsumsi oleh masyarakat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Dissemination of Solar Water Disinfection (SODIS) Applications in Drinking Water Treatment for the Karangploso Community, Malang Regency One way to destroy microbes in drinking water is to use a simple technology, which can be done in almost every household, namely Solar Water Disinfection (SODIS). SODIS is a technology to obtain drinking water by utilizing direct sunlight. The purpose of this service is to disseminate SODIS technology in processing raw water into drinking water that is ready for consumption by the community. The methods used in this service are lectures – questions and answers, demonstrations, and hands-on practice. The materials provided are (a) Providing counseling about: (1) the quality of clean water and drinking water, (2) the role of clean water in relation to the health of individuals, families, and communities, (3) the definition, role, scope, role in general. economy, technology, positive impact, and simple way of implementing SODIS; (b) Provide training in the form of demonstrations and practice on the manufacture of drinking water with SODIS technology, and (c) Evaluate the results of counseling and training on the application of SODIS technology. The results obtained are ways to disseminate SODIS technology are (a) by providing counseling on: (1) the quality of clean water and drinking water, (2) the role of clean water in relation to the health of individuals, families, and communities, (3) technology definition, role, scope, role economically, technologically, the positive impact of SODIS, and how to apply it in a simple way; (b) Provide training, in the form of demonstrations and hands-on practice on the manufacture of drinking water using SODIS technology. It can be concluded that the dissemination of SODIS technology in processing raw water into drinking water that is ready to be consumed by the community is going well and is beneficial for the community.
KADAR TROMBOSIT DAN HEMATOKRIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN JENIS KELAMIN SERTA USIA Handhini Gema Arika Putri; Erni Yohani Mahtuti; Faisal Faisal
Jurnal Kesehatan Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v13i2.312

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga sangat beresiko terhadap tempat tumbuh dan berkembangnya berbagai vektor penyakit terutama penyakit endemik seperti demam berdarah dengue. Dalam memastikan pasien menderita DBD diperlukan pemeriksaan laboratorium salah satunya pemeriksaan kadar trombosit dan hematokrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar trombosit dan hematokrit pada pasien demam berdarah dengue berdasarkan jenis kelamin serta usia di Puskesmas Sisir Kota Batu. Penelitian deskriptif bersifat kuantitatif dengan sampel berupa seluruh data sekunder rekam medik penderita DBD di Puskesmas Sisir Kota Batu pada tahun 2016-2021 yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 198 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling menggunakan master tabel kedalam SPSS. Hasil penelitian berdasarkan uji chi square menunjukkan DBD berpotensi menyerang seluruh jenis kelamin serta kebanyakan pada kelompok usia remaja (12-25 tahun) dan dewasa (26-45 tahun) dalam keadaan trombositopenia (68,7%), serta nilai hematokrit yang rendah/hemodilusi (49,5%). Selain itu, diperoleh bahwa tidak adanya korelasi yang bermakna (p>0,05) antara kadar trombosit dengan jenis kelamin (p=0,599) dan usia (p=0,114), serta nilai hematokrit dengan jenis kelamin (p=0,190). Terdapat adanya korelasi lemah dan bermakna terhadap nilai hematokrit dengan usia p=0,043 (p<0,05). Berdasarkan keterbatasan yang ada maka perlu dilakukan penelitian serupa disertai dengan data rekam medis yang lengkap, adanya data riwayat penyakit kelainan pasien, serta terapi atau pengobatan yang dilakukan pasien sebelum pemeriksaan. Kata Kunci: Demam berdarah dengue; hematokrit; jenis kelamin; trombosit; usiaAbstract  Indonesia is a country with a tropical climate so it is very risky to place growth and development of various disease vectors, especially endemic diseases such as dengue hemorrhagic fever. In ensuring the patient suffers from DHF it is necessary. One of the laboratory test is the examination of platelet levels and hematocrit.  This study aims to determine the description of platelet and hematocrit levels in dengue hemorrhagic fever patients based on gender and age at Sisir Public Health Center Batu City. Descriptive research is quantitative with a sample of all secondary data medical records of DHF patients at the Sisir Health Center in Batu City in 2016- 2021, there were 198 people who met the inclusion criteria. The sampling technique is total sampling using the master table into SPSS. The results of the study based on the chi square showed that DHF had the potential to attack all gender and mostly in the age group of adolescents (12-25 years) and adults (26-45 years) in a state of thrombocytopenia (68.7%), and a low hematocrit value/hemodilution (49.5%). In addition, it was found that there was no significant correlation (p>0.05) between platelet levels by gender (p=0.599) and age (p=0.114), and the hematocrit value by gender (p=0.190). There is a weak correlation and significant to the hematocrit value with age p=0.043 (p<0.05). Based on the existing limitations, it is necessary to carry out a similar study accompanied by complete medical record data, data on the patient's disease history, as well as therapy or treatment carried out by the patient before the examination.Keywords: Dengue hemorrhagic fever; platelets; hematocrit; gender; age
GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA PETANI DAN BURUH TANI RT. 30 RW. 07 DESA SANANREJO KECAMATAN TUREN Dewi Lailatus Shiyama
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 10, No 2 (2022): Meditory, Volume 10 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/meditory.v10i2.2275

Abstract

Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kadar asam urat adalah aktivitas fisik, petani di RT 30 RW 07 Desa Sananrejo Kecamatan Turen Kabupaten Malang sebagian besar masih menggunakan cara tradisional dalam melakukan pekerjaannya, artinya masih banyak menggunakan tenaga fisik dibandingkan menggunakan alat-alat modern. Penelitian ini bertujuan Mengetahui  gambaran kadar asam urat pada petani RT 30 RW  07 Desa Sananrejo Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Observasional dengan pendekatan Cross Sectional.  Sampel terdiri dari 30 responden, populasi sebanyak 42 petani RT. 30 RW. 07 Desa Sananrejo Kecamatan Turen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden yang Asam Urat tidak  normal sebagian besar berjenis kelamin Laki- laki  sebanyak 6 orang , Karakteristik Responden Berdasarkan Usia responden yang Asam Urat tidak  normal sebagian besar berusia 40 – 50 tahun sebanyak 6 responden, Karakteristik Responden Berdasarkan Makanan Tinggi Purin bahwa responden yang  Mengonsumsi makanan tinggi purin  kadar Asam Urat tinggi sebanyak 11 responden sedangkan yang rendah sebanyak 3 responden. Saran penelitian ini adalah perlu melakukan pola hidup sehat dengan istirahan yang cukup,  mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta olahraga yang teratur. Kata kunci : Asam Urat,  Petani, Buruh
UJI EFEKTIFITAS Aloe vera TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella typhi SECARA IN VITRO Erni Yohani Mahtuti
Meditory : The Journal of Medical Laboratory Vol 10, No 2 (2022): Meditory, Volume 10 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/meditory.v10i2.2276

Abstract

Aloe vera has many health benefits, containing saponins, aloin anthraquinone complex, barbaloin, isobarbaloin, athranol, aloemodin, cinnamic acid, chrysophanic acid, reistanol and essential oils. The aim of the study was to determine the effect of Aloe vera extract on the growth of Salmonella typhi bacteria. Research is experimental. Research Methods with Kirby Bouer. Concentrations were 100%, 70% and 50% with chloramphenicol control on Muller Hinton media. The results of the study based on the growth inhibition zone of Salmonella typhi with a minimum concentration of 50% have shown the ability to inhibit bacterial growth with the results of inhibition zones of each concentration of 50% of the inhibition zone being 7 ± 0.66 mm, 70% : 8.4 ± 0.38 and 100% : 12 ± 0.65. Inhibition zone of control : 22.58 ± 0.28. Aloe vera has the ability to inhibit the growth of Salmonella typhi in vitro
Analisa Bakteri Coliform pada Air Minum Depot Isi Ulang di Desa Jeru Kecamatan Turen Firnanda Magfirah; Erni Yohani Mahtuti; Muhammad Masyhur
Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes Vol 3 No 03 (2022): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES VOLUME 03 NOMOR 03
Publisher : Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air minum isi ulang adalah air yang telah melalui proses pemurnian dengan menggunakan radiasi ultraviolet, ozonisasi, atau keduanya melalui berbagai tahapan penyaringan. Menurut Permenkes RI No 492/Menkes/SK/IV/2010 , syarat bakteriologis air minum adalah air minum tidak boleh mengandung bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah air minum isi ulang tercemar bakteri coliform atau tidak dan untuk mengetahui apakah air minum isi ulang sesuai dengan standar PERMENKES RI No.492/MENKES/Per/IV.2010. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode MPN yang terdiri dari uji penduga (persumtive test) uji penegas (confirmend test) dan uji pelengkap (completed test). Populasi penelitian seluruh depot air minum isi ulang di Desa Jeru Kecamatan Turen sebanyak 2 depot. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua sampel tidak ditemukan bakteri coliform atau 0/100 CFU. Sehingga air minum layak dikonsumsi dan sudah memenuhi syarat permenkes.
Perbandingan Penggunaan Pelarut Organik Xilene Dengan Toluena Pada Tahapan Clearing Terhadap Kualitas Preparat Aetan Aedes Albopictus (Stegomyia albopictus) Siti Aisyah; Erni Yohani Mahtuti; Muhammad Masyhur; Faisal Faisal
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 9, No 1 (2023): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v9i1.1167

Abstract

Pembuatan preparat awetan permanen meliputi proses fiksasi menggunakaan KOH 10%, dehidrasi, clearing dan mounting. Clearing bertujuan untuk menjadikan struktur morfologi sampel atau objek menjadi lebih jernih, transparan dan jelas.. Pada penelitian ini larutan yang digunakan yaitu larutan Xilene dan Toluena. Xilene merupakan larutan yang tidak ramah lingkungan, harga lebih mahal dan mudah terbakar,. Sedangkan Toluena merupakan larutan yang terbuat dari pohon tolu yang ramah lingkungan, digunakan sebagai minyak bumi mentah, harga terjangkau, Xilene dan Toluena bersifat menjernihkan karena memiliki kandungan karbon yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kualitas hasil preparat awetan permanen Aedes albopictus (Stegomyia albopictus) pada proses clearing dengan menggunakan larutan Xilene dan Toluena. Sampel penelitian ini adalah 32 nyamuk Aedes albopictus (Stegomyia albopictus) dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preparat awetan menggunakan Toluena didapatkan hasil 12 preparat baik, 4 preparat cukup baik. Sedangkan hasil preparat awetan menggunakan Xilene didapatkan hasil 5 preparat baik, 8 preparat cukup baik, 3 preparat buruk. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik Mann-Whitney dan diperoleh hasil yang signifikan yaitu nilai 0,000 0,05. Simpulan, pembuatan preparat awetan permanen Aaedes albopictus (Steggomyia albopictus) lebih baik menggunakan Toluena dibandingkan dengan menggunakanXilene.Kata Kunci: Aaedes Albopictus, Clearing, Toluena, Xilene