Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Program Pendidikan Adab untuk Panti Rehabilitasi Narkoba Muhammad Abdul Jabar; Wido Supraha; Imas Kania Rahman
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i1.759

Abstract

Bahaya narkoba sudah menjadi ancaman bagi Bangsa Indonesia karena hasil survey yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia menunjukkan penyalahgunaan narkoba di 34 provinsi di Indonesia sebesar 1,77 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 3,376,115 orang pada kelompok usia 10-59 tahun. Pihak BNNK menjelaskan, berdasarkan hasil survey tersebut jika kita hitung terdapat 12.000 orang meninggal dunia sia-sia setiap tahunya akibat penyalahgunaan narkoba atau rata-rata 32 orang setiap harinya. Tujuan penelitian ini adalah pertama, membuat model program pendidikan adab untuk panti rehabilitasi narkoba. Penelitian ini menggunakan metodelogi research and development dengan model ADDIE yaitu: Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation. Langkah awal dalam penelitian ini adalah menganalisa kebutuhan program pendidikan adab di panti rehabilitasi narkoba rumah singgah peka, panti rehabilitasi narkoba sekar mawar dan panti rehabilitasi inabah pondok pesantren suryalaya. Langkah kedua adalah membuat design program pendidikan adab untuk panti rehabilitasi narkoba yang mengacu pada teori PH Combs dengan 12 komponen pendidikan yaitu: tujuan dan prioritas, peserta didik, manajemen atau pengelolaan, struktur dan jadwal waktu, isi dan bahan pengajaran, guru dan pelaksanaan, alat bantu belajar, fasilitas, teknologi, pengawasan, penelitian dan biaya. Langkah ketiga adalah development yaitu pengembangan dengan uji validasi terhadap prototype awal kepada para ahli seperti ahli pendidikan, ahli adab dan ahli bahasa sehingga dihasilkan desain program prototype kedua. langkah keempat adalah Implementation yaitu uji coba terbatas kepada user panti rehabilitasi narkoba dengan melaksanakan focus group discussion dan langkah terakhir adalah evaluation dengan melakukan revisi terhadap prototype kedua berdasarkan masukan dari pengguna sehingga dihasilkan desain program prototype akhir. Hasil dari penelitian ini adalah program pendidikan adab untuk panti rehabilitasi narkoba dengan konsep adab terhadap Allah, adab terhadap Rasulullah dan adab terhadap sesama makhluk Allah yang diharapkan dapat diterapkan dibeberapa panti rehabilitasi narkoba yang ada di Indonesia untuk membantu persoalan penyalahgunaan narkoba.
Peralihan dan Regenerasi Pengetahuan Beserta Skema Kebijakan Retensi Etnobotani Pewarna Alami pada Masyarakat Blok Kebon Gedang Cirebon Muhammad Abdul Jabar; Iryani, Riris; Nadifa, Jasmine Augi; Widiatningrum, Talitha
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 6 No 1 (2025): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v6i1.506

Abstract

Kebon Gedang Block is one of the few areas of natural dye batik craftsmen in Indonesia. The activity of using natural dyes for batik has been carried out from generation to generation. This study aims to analyze the transfer of ethnobotanical knowledge of natural dyes based on age class (KU), analyze ways to regenerate and analyze the policy scheme for retention of ethnobotanical knowledge of natural dyes in the Kebon Gedang Block. The main methods used in this study were semi-open interviews, observation, and documentation. The selection of respondents was carried out by purposive sampling by considering age (years), namely I (30-39), II (40-49), III (50-59), IV (> 60). The results showed that the level of knowledge of natural dyes and retention was highest in KU III because the people were still healthy, strong, and generally still actively following the development of the batik industry. However, KU III is the group with the highest change in knowledge and is feared to be lost. While at other KU levels, the inheritance of knowledge is still going well. The policy of retaining ethnobotanical knowledge of natural dyes can be carried out in several ways, including by creating books, booklet or electronic sites about knowledge of natural dyes, as well as by registering intellectual property rights. This research can record the current state of knowledge so that efforts can be made to avoid losing this knowledge.