Implementasi kebijakan gerakan literasi di sekolah dasar merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa sejak usia dini. Gerakan literasi bertujuan untuk menumbuhkan budaya membaca dan menulis di kalangan siswa, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Penelitian ini mengeksplorasi berbagai aspek implementasi kebijakan gerakan literasi di sekolah dasar, termasuk metode yang digunakan, tantangan yang dihadapi, dan dampak yang dihasilkan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dengan guru dan siswa, serta analisis dokumen kebijakan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kebijakan literasi di sekolah dasar melibatkan berbagai kegiatan seperti pembiasaan membaca harian, pengembangan perpustakaan sekolah, dan pelaksanaan lomba literasi. Namun, implementasi tersebut masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kurangnya sumber daya pendukung seperti buku bacaan yang memadai, keterbatasan waktu dalam kurikulum, dan minimnya pelatihan guru mengenai metode pengajaran literasi yang efektif. Meskipun demikian, gerakan literasi menunjukkan dampak positif terhadap minat baca siswa dan keterampilan literasi dasar mereka. Siswa yang terlibat dalam kegiatan literasi secara rutin menunjukkan peningkatan dalam kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis. Untuk meningkatkan efektivitas kebijakan ini, diperlukan dukungan yang lebih kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan implementasi gerakan literasi di sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya, komitmen dari pihak sekolah, serta partisipasi aktif dari seluruh komunitas pendidikan. Diharapkan temuan ini dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan dalam merancang strategi yang lebih komprehensif untuk mengoptimalkan gerakan literasi di sekolah dasar.