Rivki Lutfiya Farhan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fashion Syar’i Muslim di Indonesia Atas al-Qur’an Surah al-A’rāf ayat 26 (Studi Analisis Ma’nā Cum-Maghzā) Ahmad Sabiqul Himam; Kambali; Rivki Lutfiya Farhan
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v9i4.1235

Abstract

Fashion adalah salah satu hal yang tidak dapat terlepas dari penampilan seseorang dalam mengenakan suatu busana. Munculnya desainer-desainer muda dengan berbagai inovasinya yang kreatif membuat perkembangan fashion di Indonesia semakin pesat. Meskipun perkembangannya begitu pesat, al-Qur’an memberkan isyarat untuk menjaga kehormatan dengan meggunakan pakaian yang baik seperti dalam Q.S al-A’raf ayat 26. Menggunakan analisa kualitatif dengan pendekatan Ma’nā Cum-Maghzā  penelitian ini menjelaskan; Fashion syar’i merupakan respon dari pesan yang disampaikan Q.S al-A’rāf 26. Adapaun pesan yang disampaiakan dalam Q.S al-A’rāf 26 menunjukan bahwa umat muslim berhak untuk bereksresi dengan busana yang digunakan, menajdikan pakaian sebagai sarana untuk menutup aurat, melindungi tubuh dari cuaca, melindungi tubuh dari perzinahan, dan sebagai identitas masyarakat muslim terkhusus muslim Indonesia. Busana atau fashion merupakan simbol sekaligus identitas yang perlu dijaga oleh seseorang. Selain pesan yang didapatkan dalam Q.S al-A’rāf 26 terdapat juga dua dimensi yang harus diaplikasikan dalam jiwa seorang muslim. Pertama, dimensi atau makna dzahir, dalam konteks pakaian merujuk pada dimensi fisik (lahiriah) dari pemakaian pakaian. Kedua, dimensi bathiniyah yang menyoroti batin atau spiritual, meliputi budi pekerti baik dan kebiasaan terpuji yang tercermin dalam busana seorang muslim.
RELEVANSI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM KITAB NAṢĀIḤ AL-‘IBĀD KARYA SYAIKH NAWĀWĪ AL-BANTĀNĪ DENGAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR Rivki Lutfiya Farhan; Nur Imam Ahmad Yani
Istifkar Vol 3 No 1 (2023): Istfikar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v3i1.70

Abstract

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dari esensi pendidikan. Pasalnya pendidikan karakter didapatkan melalui upaya proses perubahan sikap maupun tingkah laku baik individu maupun kelompok guna mendewasakan manusia melalui tahap pembelajaran dan pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi nilai-nilai karakter dalam kitab Naṣāīḥ al-‘Ibād karya Syaikh Nawāwī al-Bantānī dengan kurikulum merdeka belajar. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan library reseach penelitian ini menegaskan bahwa; Nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab Naṣāīḥ al-‘Ibād terfokus pada tiga dimensi: hubungan dengan Allah (rela dan cinta kepada Allah), hubungan dengan diri sendiri (wara’ dan sabar), dan hubungan dengan sesama masyarakat (kejujuran dan sikap proporsional). Sementara dalam kurikulum merdeka, terdapat enam dimensi, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
RELEVANSI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM KITAB NAṢĀIḤ AL-‘IBĀD KARYA SYAIKH NAWĀWĪ AL-BANTĀNĪ DENGAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR Rivki Lutfiya Farhan; Nur Imam Ahmad Yani
Istifkar: Media Transformasi Pendidikan Vol 3 No 1 (2023): Istfikar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v3i1.70

Abstract

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dari esensi pendidikan. Pasalnya pendidikan karakter didapatkan melalui upaya proses perubahan sikap maupun tingkah laku baik individu maupun kelompok guna mendewasakan manusia melalui tahap pembelajaran dan pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi nilai-nilai karakter dalam kitab Naṣāīḥ al-‘Ibād karya Syaikh Nawāwī al-Bantānī dengan kurikulum merdeka belajar. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan library reseach penelitian ini menegaskan bahwa; Nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab Naṣāīḥ al-‘Ibād terfokus pada tiga dimensi: hubungan dengan Allah (rela dan cinta kepada Allah), hubungan dengan diri sendiri (wara’ dan sabar), dan hubungan dengan sesama masyarakat (kejujuran dan sikap proporsional). Sementara dalam kurikulum merdeka, terdapat enam dimensi, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.