Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGGUNAAN BITCOIN SEBAGAI ALAT TRANSAKSI ELEKTRONIK Maulana Pensi Ega Saputra; Nabilla Dwi Kusanta; Rika Fitriany; Ruth Agitha Leviana Ginting; Akhmad Muslih; Kiki Amaliah
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 1 (2024): JSER, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i1.373

Abstract

Bitcoin merupakan mata uang digital yang telah menjadi fenomena global dalam transaksi elektronik. Berbagai negara telah mengeluarkan regulasi terkait penggunaan Bitcoin, namun belum ada kajian komprehensif dari perspektif hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status hukum penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi elektronik menurut prinsip-prinsip syariah. Dengan menggunakan metode kajian kepustakaan dan analisis fiqih muamalah, penelitian ini mengeksplorasi konsep uang dalam Islam, karakteristik Bitcoin, dan implikasinya terhadap keabsahan transaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi elektronik mengandung beberapa kesamaran dan ketidakpastian yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, seperti ketidakjelasan sumber dan nilai intrinsik, serta potensi spekulasi dan penipuan. Namun, Bitcoin dapat dipertimbangkan sebagai alat tukar yang sah jika memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti adanya pengawasan dan regulasi yang ketat, serta upaya untuk meminimalisir risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam diskursus hukum Islam terkait transaksi elektronik dan mata uang digital.
THE UNDERHAND DIVORCE AND ITS IMPACTS ON CHILD CUSTODY ACCORDING TO ISLAMIC LAW AND POSITIVE LAW: (A Study in Seginim Subdistrict, South Bengkulu Regency) Saswin Hardego; Akhmad Muslih; Sirman Dahwal
Bengkoelen Justice : Jurnal Ilmu Hukum Vol. 14 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jbengkoelenjust.v14i2.37262

Abstract

This research examines a. How does the underhand divorce and its impact on child custody in Seginim Subdistrict, South Bengkulu Regency? b. What are the factors leading to underhand divorces and its impact on child custody in Seginim Subdistrict, South Bengkulu Regency? c. How do underhand divorces and its impact on child custody in Seginim Subdistrict, South Bengkulu Regency, align with Islamic Law and Positive Law in Indonesia? This study employs an empirical legal research method. It uses a qualitative approach by determining the research location and informants through in-depth interviews, followed by analysis using a juridical-qualitative method. The research findings are: 1. The underhand divorce is driven by economic reasons and the complexity of legal processes considered burdensome and expensive. This includes cases where the husband leaves the household or infidelity occurs, forcing couples to choose underhand means to end the marriage. The impact of such divorces in Seginim includes injustices related to iddah as waiting period and hadanah support for ex-wives and children. Many do not fully receive these rights post-divorce, worsening their financial and social conditions. 2. Factors leading to underhand divorces in Seginim Subdistrict, South Bengkulu Regency, and its impact on child custody, as follows: Traditional Practices: Underhand divorces have been a long-standing custom in Seginim society. Although Islamic law considers such divorces valid, the state does not recognize them. Lack of Legal Awareness: The people of Seginim often do not understand or do not care about national legal regulations regarding divorce. Personal Issues and Economic Constraints: Divorce is often viewed as a stigma, leading to it being carried out quietly. Impact on Child Custody: The unofficial divorce process can negatively affect child custody arrangements. 3. Underhand divorce affects not only the legal status of the spouses but also significantly impacts child custody. Under both Islamic law and Indonesian positive law, divorces that do not go through the court can result in legal uncertainty that negatively affects children's rights, such as financial support and custody rights. Therefore, it is crucial for divorcing couples to undergo the divorce process through the court to ensure legal certainty and protection of children's rights. Keywords: Divorce, Underhand, Child
KAJIAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGGUNAAN BITCOIN SEBAGAI ALAT TRANSAKSI ELEKTRONIK Maulana Pensi Ega Saputra; Nabilla Dwi Kusanta; Rika Fitriany; Ruth Agitha Leviana Ginting; Akhmad Muslih; Kiki Amaliah
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 1 (2024): JSER, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i1.373

Abstract

Bitcoin merupakan mata uang digital yang telah menjadi fenomena global dalam transaksi elektronik. Berbagai negara telah mengeluarkan regulasi terkait penggunaan Bitcoin, namun belum ada kajian komprehensif dari perspektif hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status hukum penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi elektronik menurut prinsip-prinsip syariah. Dengan menggunakan metode kajian kepustakaan dan analisis fiqih muamalah, penelitian ini mengeksplorasi konsep uang dalam Islam, karakteristik Bitcoin, dan implikasinya terhadap keabsahan transaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi elektronik mengandung beberapa kesamaran dan ketidakpastian yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, seperti ketidakjelasan sumber dan nilai intrinsik, serta potensi spekulasi dan penipuan. Namun, Bitcoin dapat dipertimbangkan sebagai alat tukar yang sah jika memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti adanya pengawasan dan regulasi yang ketat, serta upaya untuk meminimalisir risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam diskursus hukum Islam terkait transaksi elektronik dan mata uang digital.